26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Dirut PD Pasar: Sudah Ketok Palu

“Sejauh ini tahap sosialisasi tidak ada menemui hambatan atau kendala yang berarti. Dalam sosialisasi itu, pedagang diberitahukan akan direlokasi ke Jalan Pangaruyung,” ucapnya.

Ia menambahkan, revitalisaisi pasar tersebut dilakukan agar kondisi lalu lintas di jalan sekitar tidak lagi macet. Kemudian, tidak lagi ada kendaraan yang parkir hingga membuat kemacetan. “Kita punya perencanaan yang jelas, bukan asal mengusulkan untuk dibangun saja,” tukasnya.

Untuk diketahui, Pasar Muara Takus merupakan satu dari lima pasar tradisional yang masuk dalam rencana revitalisasi pada tahun ini. Pembangunan pasar itu bersumber dari APBD 2018, termasuk dua pasar lainnya yakni Pasar Bakti dan Inpres Belawan. Sedangkan, dua pasar lagi yakni Pasar Aksara dan Halat-Sentosa ditampung dari APBN melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Pembangunan pasar-pasar tersebut rencananya dimulai pada tahun ini. Kita sudah mengusulkan pembiayaan kepada Kemendag dan menganggarkan juga ke dalam APBD 2018. Namun, saya lupa berapa nilai anggaran untuk merevitalisasi dari APBD dan APBN. Akan, tetapi itu sudah kami bahas dan usulkan,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan,  beberapa waktu lalu.

Menurutnya, membangun pasar adalah salah satu program Pemko Medan dalam memperbaiki infrastruktur. Selain memperbaiki drainase dan jalan, pasar adalah salah satu fokus dalam hal membangun Kota Medan.

“Setelah drainase, jalan, selanjutnya adalah pasar. Kita ingin Kota Medan ini tertata dengan indah. Jadi, harapannya tidak ada lagi para pedagang yang berjualan di emperan atau pinggir jalan. Artinya, semua berjualan pada tempatnya,” sebut Akhyar.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemko Medan akan mendata jumlah seluruh pedagang yang ada di 52 pasar yang ada. Setelah itu, kalau terdapat pedagang yang over kapasitas maka akan dipindahkan ke tempat yang masih kosong.  “Untuk Pasar Aksara diusulkan Rp105 miliar dari APBN Kemendag,” tuturnya. (ris/ila)

 

“Sejauh ini tahap sosialisasi tidak ada menemui hambatan atau kendala yang berarti. Dalam sosialisasi itu, pedagang diberitahukan akan direlokasi ke Jalan Pangaruyung,” ucapnya.

Ia menambahkan, revitalisaisi pasar tersebut dilakukan agar kondisi lalu lintas di jalan sekitar tidak lagi macet. Kemudian, tidak lagi ada kendaraan yang parkir hingga membuat kemacetan. “Kita punya perencanaan yang jelas, bukan asal mengusulkan untuk dibangun saja,” tukasnya.

Untuk diketahui, Pasar Muara Takus merupakan satu dari lima pasar tradisional yang masuk dalam rencana revitalisasi pada tahun ini. Pembangunan pasar itu bersumber dari APBD 2018, termasuk dua pasar lainnya yakni Pasar Bakti dan Inpres Belawan. Sedangkan, dua pasar lagi yakni Pasar Aksara dan Halat-Sentosa ditampung dari APBN melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Pembangunan pasar-pasar tersebut rencananya dimulai pada tahun ini. Kita sudah mengusulkan pembiayaan kepada Kemendag dan menganggarkan juga ke dalam APBD 2018. Namun, saya lupa berapa nilai anggaran untuk merevitalisasi dari APBD dan APBN. Akan, tetapi itu sudah kami bahas dan usulkan,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan,  beberapa waktu lalu.

Menurutnya, membangun pasar adalah salah satu program Pemko Medan dalam memperbaiki infrastruktur. Selain memperbaiki drainase dan jalan, pasar adalah salah satu fokus dalam hal membangun Kota Medan.

“Setelah drainase, jalan, selanjutnya adalah pasar. Kita ingin Kota Medan ini tertata dengan indah. Jadi, harapannya tidak ada lagi para pedagang yang berjualan di emperan atau pinggir jalan. Artinya, semua berjualan pada tempatnya,” sebut Akhyar.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemko Medan akan mendata jumlah seluruh pedagang yang ada di 52 pasar yang ada. Setelah itu, kalau terdapat pedagang yang over kapasitas maka akan dipindahkan ke tempat yang masih kosong.  “Untuk Pasar Aksara diusulkan Rp105 miliar dari APBN Kemendag,” tuturnya. (ris/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru