Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa sebagai saksi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (5/8). Kejagung memeriksa Tengku Erry Nuradi selama 6 jam sebagai saksi dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Tahun anggaran 2011-2013.ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd/15.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi sudah kantongi nama calon sekdaprovsu.
SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut Erry Nuradi sudah mengantongi tiga nama calon Sekretaris Daerah Provinsi Sumut dari Panitia Seleksi (Pansel) lelang jabatan terbuka. Namun ketiga nama tersebut belum mau diungkapkan tim pansel.”Sudah, sudah saya antar tadi malam sama Pak Gubsu nama-namanya. Masih dalam dokumen yang disegel,” kata salah satu Anggota Pansel, Muhyan Tambuse saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (6/4).
Pihaknya belum bersedia menyebut ketiga nama itu, dikarenakan wewenang tersebut ada pada Gubsu sebagai user (pengguna). Dia mengaku hanya dikuasakan oleh empat tim pansel lain untuk mengantarkan nama-nama calon Sekdaprovsu itu. “Tidak etis kalau saya yang sebutkan, nanti kawan-kawan yang lain bisa marah sama saya. Tanya saja dengan Pak Gubsu langsung. Kalau beliau sudah ngomong, baru saya mau sebut,” ungkapnya.
Pansel sendiri sebelumnya sudah merampungkan penilaian terhadap lima nama peserta lelang yang notabene pejabat eselon II Pemprovsu. Kata Muhyan, pada Senin (2/4) kemarin tiga orang tim pansel dari Jakarta sudah datang ke Medan untuk melakukan tahapan seleksi. “Selama tiga hari kita sudah melakukan seleksi terhadap kelima calon sekda tersebut,” ucap mantan Sekdaprovsu dan Kabiro Humas Pemprovsu ini.
Dari hasil seleksi tersebut yakni penggabungan assesor, persentase makalah dan wawancara tersebut, tim mendapatkan tiga nama untuk maju ke tahapan selanjutnya. Seperti diketahui, pada tahap awal ada sepuluh nama calon Sekdaprovsu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan seleksi administrasi. Dari sepuluh nama tersebut, hanya lima yang lolos ke tahap selanjutnya. Kelima nama tersebut yakni Arsyad Lubis, M Fitriyus, Sabrina, Sarmadan Lubis dan Binsar Situmorang. “Nantinya Gubsu menyampaikan tiga nama ke Tim Penilai Akhir (TPA) ke Jakarta. Setelah itu akan dipilih satu oleh presiden,” imbuhnya.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi sudah kantongi nama calon sekdaprovsu.
SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut Erry Nuradi sudah mengantongi tiga nama calon Sekretaris Daerah Provinsi Sumut dari Panitia Seleksi (Pansel) lelang jabatan terbuka. Namun ketiga nama tersebut belum mau diungkapkan tim pansel.”Sudah, sudah saya antar tadi malam sama Pak Gubsu nama-namanya. Masih dalam dokumen yang disegel,” kata salah satu Anggota Pansel, Muhyan Tambuse saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (6/4).
Pihaknya belum bersedia menyebut ketiga nama itu, dikarenakan wewenang tersebut ada pada Gubsu sebagai user (pengguna). Dia mengaku hanya dikuasakan oleh empat tim pansel lain untuk mengantarkan nama-nama calon Sekdaprovsu itu. “Tidak etis kalau saya yang sebutkan, nanti kawan-kawan yang lain bisa marah sama saya. Tanya saja dengan Pak Gubsu langsung. Kalau beliau sudah ngomong, baru saya mau sebut,” ungkapnya.
Pansel sendiri sebelumnya sudah merampungkan penilaian terhadap lima nama peserta lelang yang notabene pejabat eselon II Pemprovsu. Kata Muhyan, pada Senin (2/4) kemarin tiga orang tim pansel dari Jakarta sudah datang ke Medan untuk melakukan tahapan seleksi. “Selama tiga hari kita sudah melakukan seleksi terhadap kelima calon sekda tersebut,” ucap mantan Sekdaprovsu dan Kabiro Humas Pemprovsu ini.
Dari hasil seleksi tersebut yakni penggabungan assesor, persentase makalah dan wawancara tersebut, tim mendapatkan tiga nama untuk maju ke tahapan selanjutnya. Seperti diketahui, pada tahap awal ada sepuluh nama calon Sekdaprovsu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan seleksi administrasi. Dari sepuluh nama tersebut, hanya lima yang lolos ke tahap selanjutnya. Kelima nama tersebut yakni Arsyad Lubis, M Fitriyus, Sabrina, Sarmadan Lubis dan Binsar Situmorang. “Nantinya Gubsu menyampaikan tiga nama ke Tim Penilai Akhir (TPA) ke Jakarta. Setelah itu akan dipilih satu oleh presiden,” imbuhnya.