25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Korban Dibunuh karena Berteriak

Rekonstruksi Pembunuhan Bocah Kelas 4 SD

MEDAN- Rekonstruksi pembunuhan Bian Arbaiah Hartati (10), siswi kelas 4 SD warga Jalan Mesjid Pasar IX Tembung, Kamis (16/6) malam lalu, digelar Polsekta Percut Sei Tuan, Rabu (6/7). Rekonstruksikan yang digelar di halaman parkir Mapolsek Percut Sei Tuan itu dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago.

Rekontruksi ini sempat diwarnai kericuhan, sebab kelaurga korban hendak memukuli tersangka. Namun dengan sigap polisi melerainya. Sedangkan pengawalan yang dilakukan oleh personel Polsekta Percut Sei Tuan terlihat sangat ekstra ketat guna mengantisipasi tindakan anarkis dari pihak keluarga korban maupun para tetangganya. Peragaan tersebut berlangsung cepat untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari adegan pertama hingga adegan terakhir menceritakan, ayah korban bernama Wasito (51) dan ibunya Ponia (43) sedang mengantar barang dagangannya berupa pakaian kepada konsumen.

Sedangkan korban sedang pakaian di kamar mandi hendak pergi sekolah. Karena mengetahui korban berada sendirian di rumah, maka pelaku masuk dari pintu depan yang tidak dikunci. Kemudian mengacak-ngacak lemari kamar. Karena korban memergokinya, maka pelaku yang takut korban teriak sehingga bisa mengundang warga datang, maka langsung menyekapnya.

Karena korban yang terus memberontak membuat pelaku geram dan akhirnya menghabisi nyawanya dengan cara menikaminya pakai senjata tajam (sajam) sebanyak 7 liang. Setelah tewas, korban diletakan ke dalam kamar mandi dan pelaku langsung kabur sambil menggondol satu unit laptop dan HP.

Wasito dan Ponia yang kembali pulang ke rumah terkejut saat melihat putrinya tergelat di lantai kamar mandi bersimbah darah tak bernyawa. Kemudian dengan suara keras, Ponia berteriak sehingga mengundang warga berdatangan. Setelah itu ayah korban didampingi warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsekta Percut Sei Tuan.

Wasito ayah korban meminta agar pelaku dihukum mati atas perbuatan yang dilakukan terhadap anaknya. “Saya meminta pelaku dihukum mati saja karena dia sangat kejam melakukan hal tersebut kepada anak saya ini,” ujarnya dengan nada kesal.(mag-7)

Rekonstruksi Pembunuhan Bocah Kelas 4 SD

MEDAN- Rekonstruksi pembunuhan Bian Arbaiah Hartati (10), siswi kelas 4 SD warga Jalan Mesjid Pasar IX Tembung, Kamis (16/6) malam lalu, digelar Polsekta Percut Sei Tuan, Rabu (6/7). Rekonstruksikan yang digelar di halaman parkir Mapolsek Percut Sei Tuan itu dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago.

Rekontruksi ini sempat diwarnai kericuhan, sebab kelaurga korban hendak memukuli tersangka. Namun dengan sigap polisi melerainya. Sedangkan pengawalan yang dilakukan oleh personel Polsekta Percut Sei Tuan terlihat sangat ekstra ketat guna mengantisipasi tindakan anarkis dari pihak keluarga korban maupun para tetangganya. Peragaan tersebut berlangsung cepat untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari adegan pertama hingga adegan terakhir menceritakan, ayah korban bernama Wasito (51) dan ibunya Ponia (43) sedang mengantar barang dagangannya berupa pakaian kepada konsumen.

Sedangkan korban sedang pakaian di kamar mandi hendak pergi sekolah. Karena mengetahui korban berada sendirian di rumah, maka pelaku masuk dari pintu depan yang tidak dikunci. Kemudian mengacak-ngacak lemari kamar. Karena korban memergokinya, maka pelaku yang takut korban teriak sehingga bisa mengundang warga datang, maka langsung menyekapnya.

Karena korban yang terus memberontak membuat pelaku geram dan akhirnya menghabisi nyawanya dengan cara menikaminya pakai senjata tajam (sajam) sebanyak 7 liang. Setelah tewas, korban diletakan ke dalam kamar mandi dan pelaku langsung kabur sambil menggondol satu unit laptop dan HP.

Wasito dan Ponia yang kembali pulang ke rumah terkejut saat melihat putrinya tergelat di lantai kamar mandi bersimbah darah tak bernyawa. Kemudian dengan suara keras, Ponia berteriak sehingga mengundang warga berdatangan. Setelah itu ayah korban didampingi warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsekta Percut Sei Tuan.

Wasito ayah korban meminta agar pelaku dihukum mati atas perbuatan yang dilakukan terhadap anaknya. “Saya meminta pelaku dihukum mati saja karena dia sangat kejam melakukan hal tersebut kepada anak saya ini,” ujarnya dengan nada kesal.(mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/