25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Puluhan Mahasiswa Medan Kutuk Myanmar

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) mengelar aksi solidaritas untuk warga Rohingya di Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (6/9). Mereka mengutuk aksi kekerasan terhadap etnis muslim Rohingya dan mendesak PBB untuk memberikan sanksi tegas untuk pemerintah Myanmar yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecaman terhadap Pemerintah Myanmar dan militernya terus disuarakan. Berbagai aksi pun digelar, termasuk di Kota Medan. Rabu (6/9), puluhan orang dari Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) melakukan aksi di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Kota Medan. Mereka meminta pemerintah Indonesia melakukan penyelamatan terhadap Muslim Rohingya dari kekejaman rezim Myanmar.

Koordinator AMMBU, Andika Mirza mengatakan, rezim Myanmar telah mengusir setengah juta umat muslim ke luar negara tersebut. Lebih dari 40 ribu muslim terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua meninggal secara mengenaskan, serta kondisi hidup yang betigu memprihatinkan. “Operasi penghapusan etnis Muslim Rohingya masih berlangsung hingga saat ini. Kaum muslim seolah menjadi santapan para penjajah, baik dari Barat maupun Timur. Kita minta pemerintah segera mengirim misi penyelamatan pada Muslim Rohingya yang masih terkatung-katung di laut,” kata Andika Mirza.

Massa yang terdiri dari wanita dan pria ini juga mengutuk keras tindakan rezim Myanmar terhadap muslim Rohingya. “Kondisi yang menimpa Umat Muslim di seluruh dunia khususnya Rohingya, menunjukkan kepada kita akan pentingnya Junnah (imam yang melindungi) di tengah-tengah kita,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, pemerintah diminta melakukan perlawanan dan memerangi pelaku penyerangan terhadap Muslim Rohingnya, agar rezim Myanmar segera mengakhiri kebiadabannya, dan tidak berani berulah kembali. “Mereka (muslim Rohingya) sendiri terusir dari negeri mereka. Sungguh realita yang memilukan,” pungkas Andika.

Aksi solidaritas juga dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Medan. Mereka melakukan penggalangan dana yang bertajuk “PPP Peduli Rohingya”, di simpang lampu merah Masjid Raya Al Mahsun, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (6/9). Aksi itu membuktikan sikap PPP yang sangat menolak sikap diskriminatif Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

“Perlakuan diskriminatif itu bukan hanya semata-mata perlakuan kasar terhadap komunitas Muslim. Tapi juga perlakuan Pemerintah Myanmar sudah tidak berprikemanusiaan dan melanggar Hak Azasi Manusia (HAM),” tegas Plt Ketua DPC PPP Medan Hamdan Sukrawi di sela-sela aksi, kemarin.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) mengelar aksi solidaritas untuk warga Rohingya di Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (6/9). Mereka mengutuk aksi kekerasan terhadap etnis muslim Rohingya dan mendesak PBB untuk memberikan sanksi tegas untuk pemerintah Myanmar yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecaman terhadap Pemerintah Myanmar dan militernya terus disuarakan. Berbagai aksi pun digelar, termasuk di Kota Medan. Rabu (6/9), puluhan orang dari Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) melakukan aksi di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Kota Medan. Mereka meminta pemerintah Indonesia melakukan penyelamatan terhadap Muslim Rohingya dari kekejaman rezim Myanmar.

Koordinator AMMBU, Andika Mirza mengatakan, rezim Myanmar telah mengusir setengah juta umat muslim ke luar negara tersebut. Lebih dari 40 ribu muslim terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua meninggal secara mengenaskan, serta kondisi hidup yang betigu memprihatinkan. “Operasi penghapusan etnis Muslim Rohingya masih berlangsung hingga saat ini. Kaum muslim seolah menjadi santapan para penjajah, baik dari Barat maupun Timur. Kita minta pemerintah segera mengirim misi penyelamatan pada Muslim Rohingya yang masih terkatung-katung di laut,” kata Andika Mirza.

Massa yang terdiri dari wanita dan pria ini juga mengutuk keras tindakan rezim Myanmar terhadap muslim Rohingya. “Kondisi yang menimpa Umat Muslim di seluruh dunia khususnya Rohingya, menunjukkan kepada kita akan pentingnya Junnah (imam yang melindungi) di tengah-tengah kita,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, pemerintah diminta melakukan perlawanan dan memerangi pelaku penyerangan terhadap Muslim Rohingnya, agar rezim Myanmar segera mengakhiri kebiadabannya, dan tidak berani berulah kembali. “Mereka (muslim Rohingya) sendiri terusir dari negeri mereka. Sungguh realita yang memilukan,” pungkas Andika.

Aksi solidaritas juga dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Medan. Mereka melakukan penggalangan dana yang bertajuk “PPP Peduli Rohingya”, di simpang lampu merah Masjid Raya Al Mahsun, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (6/9). Aksi itu membuktikan sikap PPP yang sangat menolak sikap diskriminatif Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

“Perlakuan diskriminatif itu bukan hanya semata-mata perlakuan kasar terhadap komunitas Muslim. Tapi juga perlakuan Pemerintah Myanmar sudah tidak berprikemanusiaan dan melanggar Hak Azasi Manusia (HAM),” tegas Plt Ketua DPC PPP Medan Hamdan Sukrawi di sela-sela aksi, kemarin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/