29 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Vokasi Kemendikbud Resmikan Full Mission Bridge Simulator Generation 2 di Politeknik AMI Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA merasakan sensasi menjadi pelaut saat berada di ruang Bridge Simulator Politeknik Adiguna Maritim Indonesia (AMI) Medan, Senin (6/12).

BRIDGE SIMULATOR: Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA meresmikan bridge simulator Politeknik AMI Medan dengan menekan tombol sirene, Senin (6/12).

KECANGGIHAN peralatan di ruang pengendali kapal di Politeknik AMI Medan yang sedang mengarungi ombak besar Samudera Hindia mendapat pujian dari direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek tersebut.

Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA hadir Politeknik AMI Medan untuk memberi ceramah dan meresmikan Full Mission Bridge Simulator Generation 2 berteknologi India di Politeknik AMI Medan senilai Rp.4,5 milliar.

Peresmian bridge simulator terintegrasi juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti Sumut) Prof Dr Ibnu Hajar Damanik MSi dan Sekretaris LLDikti Sumut Dr Mahriyuni MHum.

Turut hadir Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Politeknik AMI Medan Yuris Danilwan MSi PhD, Direktur Politeknik AMI Medan Capt Dafid Ginting MMar MSi, dosen, taruna dan taruni politeknik.

Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA mengutarakan apresiasi keseriusan Politeknik AMI Medan dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang didukung dunia kerja dunia industri sesuai program merdeka belajar.

Tokoh pendidikan asal Simalungun, Sumut ini menjelaskan melihat langsung fasilitas gedung, laboratorium dan gedung yang bagus di Politeknik AMI Medan.

Karenanya, Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek mendorong pengembangan Politeknik AMI Medan dengan membuka pendidikan diploma IV dan sarjana terapan sehingga alumni yang dihasilkan dapat lebih cepat menjadi pemimpin dan bisa membuka usaha sendiri.

Ditegaskan Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA, pendidikan vokasi mendapat perhatian yang besar dari pemerintah termasuk dukungan dari presiden dan menteri.

Bahkan beberapa kali presiden telah mengunjungi lembaga pendidikan vokasi yang lulusan siap untuk bekerja karena memiliki ijazah serta sertifikat keterampilan dan keahlian. ”Kita masih kekurangan lulusan pendidikan vokasi,” tegasnya.

Ia meminta Politeknik AMI Medan mempersiapkan taruna dan taruni sehingga mereka sangat layak dan sangat kompeten untuk berkarya di kancah nasional dan internasional.

Disamping itu lulusan pendidikan vokasi harus juga memiliki mental dan semangat yang kuat. Taruna dan taruni Politeknik AMI Medan belajar ditempat yang tepat.

Disisi lain, direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek meminta kerja sama dunia usaha dunia industri ikut terlibat dalam satuan pendidikan vokasi termasuk dalam penyusunan kurikulum secara bersama-sama agar sesuai dengan kebutuhan.

Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Politeknik AMI Medan Yuris Danilwan MSi PhD menceritakan perjalanan panjang perubahan bentuk Politeknik AMI Medan yang berusia lebih 61 tahun.

Diawali Akademi Perdagangan Pelayaran (APP) kemudian pada tahun 1982 menjadi Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (APNI). Tahun 1984 menjadi Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan dan tahun 2020 menjadi Politeknik Adiguna Maritim Indonesia.

Yuris Danilwan MSi PhD menegaskan bahwa Full Mission Bridge Simulator Generation 1 sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun belakangan diperbaharui dengan peralatan baru Full Mission Bridge Simulator Generation 2 mengikuti kemajuan teknologi terkini.

Dengan ada peralatan simulator berteknologi tinggi, tegas Yuris Danilwan MSi PhD, lulusan Politeknik AMI Medan telah memenuhi standar internasional. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA merasakan sensasi menjadi pelaut saat berada di ruang Bridge Simulator Politeknik Adiguna Maritim Indonesia (AMI) Medan, Senin (6/12).

BRIDGE SIMULATOR: Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA meresmikan bridge simulator Politeknik AMI Medan dengan menekan tombol sirene, Senin (6/12).

KECANGGIHAN peralatan di ruang pengendali kapal di Politeknik AMI Medan yang sedang mengarungi ombak besar Samudera Hindia mendapat pujian dari direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek tersebut.

Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA hadir Politeknik AMI Medan untuk memberi ceramah dan meresmikan Full Mission Bridge Simulator Generation 2 berteknologi India di Politeknik AMI Medan senilai Rp.4,5 milliar.

Peresmian bridge simulator terintegrasi juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti Sumut) Prof Dr Ibnu Hajar Damanik MSi dan Sekretaris LLDikti Sumut Dr Mahriyuni MHum.

Turut hadir Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Politeknik AMI Medan Yuris Danilwan MSi PhD, Direktur Politeknik AMI Medan Capt Dafid Ginting MMar MSi, dosen, taruna dan taruni politeknik.

Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA mengutarakan apresiasi keseriusan Politeknik AMI Medan dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang didukung dunia kerja dunia industri sesuai program merdeka belajar.

Tokoh pendidikan asal Simalungun, Sumut ini menjelaskan melihat langsung fasilitas gedung, laboratorium dan gedung yang bagus di Politeknik AMI Medan.

Karenanya, Direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek mendorong pengembangan Politeknik AMI Medan dengan membuka pendidikan diploma IV dan sarjana terapan sehingga alumni yang dihasilkan dapat lebih cepat menjadi pemimpin dan bisa membuka usaha sendiri.

Ditegaskan Dr Henri Tagor Hasiholan Tambunan MA, pendidikan vokasi mendapat perhatian yang besar dari pemerintah termasuk dukungan dari presiden dan menteri.

Bahkan beberapa kali presiden telah mengunjungi lembaga pendidikan vokasi yang lulusan siap untuk bekerja karena memiliki ijazah serta sertifikat keterampilan dan keahlian. ”Kita masih kekurangan lulusan pendidikan vokasi,” tegasnya.

Ia meminta Politeknik AMI Medan mempersiapkan taruna dan taruni sehingga mereka sangat layak dan sangat kompeten untuk berkarya di kancah nasional dan internasional.

Disamping itu lulusan pendidikan vokasi harus juga memiliki mental dan semangat yang kuat. Taruna dan taruni Politeknik AMI Medan belajar ditempat yang tepat.

Disisi lain, direktur Kelembagaan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek meminta kerja sama dunia usaha dunia industri ikut terlibat dalam satuan pendidikan vokasi termasuk dalam penyusunan kurikulum secara bersama-sama agar sesuai dengan kebutuhan.

Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Politeknik AMI Medan Yuris Danilwan MSi PhD menceritakan perjalanan panjang perubahan bentuk Politeknik AMI Medan yang berusia lebih 61 tahun.

Diawali Akademi Perdagangan Pelayaran (APP) kemudian pada tahun 1982 menjadi Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (APNI). Tahun 1984 menjadi Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan dan tahun 2020 menjadi Politeknik Adiguna Maritim Indonesia.

Yuris Danilwan MSi PhD menegaskan bahwa Full Mission Bridge Simulator Generation 1 sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun belakangan diperbaharui dengan peralatan baru Full Mission Bridge Simulator Generation 2 mengikuti kemajuan teknologi terkini.

Dengan ada peralatan simulator berteknologi tinggi, tegas Yuris Danilwan MSi PhD, lulusan Politeknik AMI Medan telah memenuhi standar internasional. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/