28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Penumpang Hilang Resmi 164 Orang

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan menjelaskan mengenai jumlah korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.

SUMUTPOS.CO – Satu dari tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, menjadi buronan aparat kepolisian. ABK yang sedang dicari keberadaannya itu berinisial WS, warga Simanindo, Kabupaten Samosir.

“Menurut keterangan nakhoda dan ABK lainnya, WS selamat tapi belum ditemukan (keberadaannya),” kata Kanit Reskrim Polres Samosir, Ipda Edy Syahputra, saat temu pers di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Senin (25/6).

Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan pencarian terhadap WS.

Saat kejadian, nakhoda kapal, Poltak Soritua Sagala, dibantu tiga ABK, yakni Javena Aritonang, Reider Malau, dan WS. “Dua ABK masih dijadikan sebagai saksi,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan menjelaskan, dari hasil rapat verifikasi instasi terkait, informasi resmi ditetapkan yakni jumlah penumpang yang selamat berjumlah 21 orang, termasuk nakhoda dan ABK. Data korban meninggal 3 orang.

“sedangkan data korban yang belum ditemukan, berdasarkan kecocokan dan penelitian, berjumlah 164 orang,” terangnya.

Sebelumnya petugas merelease jumlah penumpang yang masih dalam pencarian sebanyak 184 orang. Jumlah itu berbeda dari hasil rapat verifikasi instansi terkait. Perbedaan ini karena adanya masyarakat yang melaporkan keluarganya yang hilang di dua posko, yakni di Pelabuhan Simanindo dan Tigaras. Setelah data dikumpulkan, ditemukan banyak tertera nama yang dobel.

“Selain itu, ada juga masyarakat yang melaporkan keluarganya hilang namun ternyata tidak menjadi penumpang. Ada juga nama korban yang telah selamat, namun tidak melaporkan ke Posko. Sehingga nama tersebut tetap terdata,” tuturnya.

Untuk mencari keberadaan korban hilang, pihak terkait masih melakukan penyisiran di permukaan Danau Toba, dengan memperluas daerah pencarian. Radius perpanjangan dan perluasan pencarian itu akan ditambahkan 10 kilometer per hari.

Untuk pencarian bangkai kapal yang telah terdeteksi, menurut Budiwan, pihaknya akan melanjutkan pendeteksian pada Selasa (hari ini). “Besok kita deteksi lagi, karena hari ini cuaca tidak mendukung,” tutupnya, kemarin sore. (mag-1/syn/ang/jpg/esa/gid)

 

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan menjelaskan mengenai jumlah korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.

SUMUTPOS.CO – Satu dari tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, menjadi buronan aparat kepolisian. ABK yang sedang dicari keberadaannya itu berinisial WS, warga Simanindo, Kabupaten Samosir.

“Menurut keterangan nakhoda dan ABK lainnya, WS selamat tapi belum ditemukan (keberadaannya),” kata Kanit Reskrim Polres Samosir, Ipda Edy Syahputra, saat temu pers di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Senin (25/6).

Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan pencarian terhadap WS.

Saat kejadian, nakhoda kapal, Poltak Soritua Sagala, dibantu tiga ABK, yakni Javena Aritonang, Reider Malau, dan WS. “Dua ABK masih dijadikan sebagai saksi,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan menjelaskan, dari hasil rapat verifikasi instasi terkait, informasi resmi ditetapkan yakni jumlah penumpang yang selamat berjumlah 21 orang, termasuk nakhoda dan ABK. Data korban meninggal 3 orang.

“sedangkan data korban yang belum ditemukan, berdasarkan kecocokan dan penelitian, berjumlah 164 orang,” terangnya.

Sebelumnya petugas merelease jumlah penumpang yang masih dalam pencarian sebanyak 184 orang. Jumlah itu berbeda dari hasil rapat verifikasi instansi terkait. Perbedaan ini karena adanya masyarakat yang melaporkan keluarganya yang hilang di dua posko, yakni di Pelabuhan Simanindo dan Tigaras. Setelah data dikumpulkan, ditemukan banyak tertera nama yang dobel.

“Selain itu, ada juga masyarakat yang melaporkan keluarganya hilang namun ternyata tidak menjadi penumpang. Ada juga nama korban yang telah selamat, namun tidak melaporkan ke Posko. Sehingga nama tersebut tetap terdata,” tuturnya.

Untuk mencari keberadaan korban hilang, pihak terkait masih melakukan penyisiran di permukaan Danau Toba, dengan memperluas daerah pencarian. Radius perpanjangan dan perluasan pencarian itu akan ditambahkan 10 kilometer per hari.

Untuk pencarian bangkai kapal yang telah terdeteksi, menurut Budiwan, pihaknya akan melanjutkan pendeteksian pada Selasa (hari ini). “Besok kita deteksi lagi, karena hari ini cuaca tidak mendukung,” tutupnya, kemarin sore. (mag-1/syn/ang/jpg/esa/gid)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/