26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dirut PD Pasar & Kabag Nyaris Baku Hantam

Suasana semakin panas saat keduanya keluar dari ruangan rapat. Benny menyampaikan kepada Dahnar bahwa ia menunggu di lantai dua.

Namun saat berpapasan di depan lift, Dahnar lebih memilih menuruni anak tangga ketimbang bersama Benny.

Dahnar tidak menjawab permintaan Benny sepatah kata pun. Dia terus menuruni anak tangga.

“Kita selesaikan di bawah. Jangan pergi dulu. Saya ini sudah Plt bukan Dirut lagi. Di bawah saja kita selesaikan,” pekik Benny kepada Dahnar dari dalam lift.

Tiba di lantai Ground (G), Benny masih menunggu Dahnar. Namun, Dahnar tak memperlihatkan dirinya. Benny kembali ngomel-ngomel sendiri.

“Jangan lari Dahnar. Lari lah, ku kejar dia. Kalau kita sesama pemko nggak bisa itu. Saya profesional saja kalau kerja. Aku mau jumpa dia (Dahnar). Aku bukan Dirut lagi tapi Plt. Benny Sihotang ini. Saya bilang ketua Satgas kenapa rupanya,” kesalnya di luar pintu masuk DPRD Medan.

Suasana semakin panas saat belasan perwakilan pedagang Pasar Kemiri turun dari lantai dua dan menghampiri Benny. Saat itu seorang pedagang bernama Zuraidah (53) menangis. Dia dibopong pedagang lainnya.

Zuraidah tak sanggup menahan pilu setelah dimaki oleh perwakilan CV Panin Sari, bermarga Naibaho. Naibaho merupakan mitra PD Pasar yang melakukan pengerjaan renovasi lantai Pasar Kemiri. Zuraidah dimaki Naibaho di lantai dua usai RDP.

“Udah 53 umurku. Nggak pantas dia maki-maki aku kayak gitu. Dibilangnya aku anj***,” isak Zuraidah diamini pedagang lainnya di hadapan Benny dan Naibaho.

Tak mau mendengar penjelasan Naibaho, seluruh pedagang langsung meninggalkan gedung DPRD Medan sambil berceloteh. Benny yang sedari tadi emosi semakin spaning dan membentak Naibaho.

“Kau entah apa yang kau bilang lagi. Ini gara gara Dahnar ini!” kesalnya sambil terus mencari keberadaan Dahnar di gedung DPRD Medan.

Tak lama, dua pria berseragam OKP datang ke gedung DPRD Medan. Mereka langsung memarkirkan kendaraannya ke lantai basement. Namun tidak diketahui jelas keperluannya, apakah berkaitan dengan Benny Sihotang atau hal lainnya.

Namun akhirnya, Benny dan Dahnar bertemu di salah satu koridor di lantai G. Disana, Benny langsung mencecar Dahnar.

“Kita sama-sama dilantik Walikota,” hardik Benny.

“Bukan gitu bang,” ujar Dahnar yang langsung ditimpal Benny.

Suasana semakin panas saat keduanya keluar dari ruangan rapat. Benny menyampaikan kepada Dahnar bahwa ia menunggu di lantai dua.

Namun saat berpapasan di depan lift, Dahnar lebih memilih menuruni anak tangga ketimbang bersama Benny.

Dahnar tidak menjawab permintaan Benny sepatah kata pun. Dia terus menuruni anak tangga.

“Kita selesaikan di bawah. Jangan pergi dulu. Saya ini sudah Plt bukan Dirut lagi. Di bawah saja kita selesaikan,” pekik Benny kepada Dahnar dari dalam lift.

Tiba di lantai Ground (G), Benny masih menunggu Dahnar. Namun, Dahnar tak memperlihatkan dirinya. Benny kembali ngomel-ngomel sendiri.

“Jangan lari Dahnar. Lari lah, ku kejar dia. Kalau kita sesama pemko nggak bisa itu. Saya profesional saja kalau kerja. Aku mau jumpa dia (Dahnar). Aku bukan Dirut lagi tapi Plt. Benny Sihotang ini. Saya bilang ketua Satgas kenapa rupanya,” kesalnya di luar pintu masuk DPRD Medan.

Suasana semakin panas saat belasan perwakilan pedagang Pasar Kemiri turun dari lantai dua dan menghampiri Benny. Saat itu seorang pedagang bernama Zuraidah (53) menangis. Dia dibopong pedagang lainnya.

Zuraidah tak sanggup menahan pilu setelah dimaki oleh perwakilan CV Panin Sari, bermarga Naibaho. Naibaho merupakan mitra PD Pasar yang melakukan pengerjaan renovasi lantai Pasar Kemiri. Zuraidah dimaki Naibaho di lantai dua usai RDP.

“Udah 53 umurku. Nggak pantas dia maki-maki aku kayak gitu. Dibilangnya aku anj***,” isak Zuraidah diamini pedagang lainnya di hadapan Benny dan Naibaho.

Tak mau mendengar penjelasan Naibaho, seluruh pedagang langsung meninggalkan gedung DPRD Medan sambil berceloteh. Benny yang sedari tadi emosi semakin spaning dan membentak Naibaho.

“Kau entah apa yang kau bilang lagi. Ini gara gara Dahnar ini!” kesalnya sambil terus mencari keberadaan Dahnar di gedung DPRD Medan.

Tak lama, dua pria berseragam OKP datang ke gedung DPRD Medan. Mereka langsung memarkirkan kendaraannya ke lantai basement. Namun tidak diketahui jelas keperluannya, apakah berkaitan dengan Benny Sihotang atau hal lainnya.

Namun akhirnya, Benny dan Dahnar bertemu di salah satu koridor di lantai G. Disana, Benny langsung mencecar Dahnar.

“Kita sama-sama dilantik Walikota,” hardik Benny.

“Bukan gitu bang,” ujar Dahnar yang langsung ditimpal Benny.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/