25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Warga Minta Bantuan Dewan

Atasi Banjir di Perumahan Patumbak Asri

MEDAN-Musim hujan akhir-akhirnya semakin membuat warga Perumahan Patumbak Asri di Dusun V, Gang Abdul Rahman, Desa Patumbak, Kecamatan Patumbak dihantui ketakutan banjir.

Pasalnya, sudah ketiga kalinya warga tersebut mengalami banjir. Terakhir dialami warga pada Minggu (3/2), lalu dengan tinggin
banjir setinggi lutut orang dewasa. Pasca banjir, warga setempat belum menerima solusi banjir dari pihak pengembang maupun pemerintah Kabupaten Deliserdang.

Untuk mencari solusi mengatasi banjir di perumahan tersebut, baik warga, pihak BNI (sebagai pengucur kredit perumahan) dan pemilik perumahan (pengembang) bernama Mad Roy telah bersepakat melakukan pertemuan bersama di lokasi perumahan pada Kamis (7/2), kemarin. Sayangnya, dalam pertemuan yang juga dihadiri wartawan koran ini tidak mencapai mufakat karena tidak dihadiri pemilik perumahan maupun pejabat kompeten dari BNI bernama Mardidi yang sebelumnya Mardidi sudah sepakat untuk hadir.

Hal ini membuat warga sedikit kecewa. “Pihak BNI tidak serius menangani persoalan warga. Nyatanya, yang diutus hadir bukan dari pihak BNI bukan pejabat berkompeten, tapi hanya mengutuskan marketing perumahan saja. Pengembang juga tidak hadir hanya diwalili pihak pekerja bangunan,” ujar Kepling Perumahan Patumbak Asri Sutrisno yang didampingi Anton Surbakti SH, Sekretaris DPD Aliansi Wartawan Indonesia- Sumut sekaligus pengecara yang tinggal di Perumahan Patumbak Asri serta warga perumahan.

Sutrisno bersama warga berharap kepada dewan yang bertugas di Deliserdang untuk turun membantu menyelesaikan nasib yang dialami 161 kepala keluarga perumahan. “Kami mohon kepada anggota dewan di DPRD Deliserdang melihat kecemasan kami yang sudah tiga kali dilanda banjir tapi tidak dievakuasi pemerintah Deliserdang,” tegas Sutrisno yang diamini warga.

Sementara itu, Billy yang hadir sebagai utusan dari pihak pengembang perumahan Patumbak Asri mengatakan, pihaknya akan menurunkan beko mulai hari ini, Jumat (8/2) untuk melakukan pelebaran drainase sebagai mengantisipasi banjir. “Beko sudah kita kontrak selama 10 hari bekerja untuk melakukan pelebaran drainase perumahan. Kita akan berupaya semaksimal mungkin mengatasi banjir yang dialami warga untuk agar bisa nyaman tinggal di perumahan,” kata Bily meyakinkan warga.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Deliserdang Renjo Siregar yang dimintai pendapatnya mengatakan, ia bersama dewan lainnya siap membantu warga Perumahan Patumbak Asri untuk menyelesaikan persoalan banjir yang dialami warga. Namun, ia menyarankan agar warga mengirimkan surat terlebih dulu kepada dewan agar bisa disikapi.

“Kami siap membantu warga. Nanti kita panggil pengembang perumahannya. Penyelesaiannya harus duduk bersama, baik warga, pengembang maupun pemerintah Deliserdang. Sebab, warga tersebut juga warga Indonesia yang harus ditolong pemerintah setempat. Apalagi, lokasi tinggal warga dikepung air karena di sekelilingnya terdapat kolam ikan, air danau bekas galian C, persawahan, ditambah lagi drainasenya buruk sehingga tak mampu menambung debit air bila hujan,” tegas pria dari Partai PDS ini.

Sedangkan Kepala Bidang Perizinan,  Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deliserdang, Moh Sayhlan S yang dimintai pendaapatnya mengatakan, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan, selaku istansi penerbitan izin mendirian bangunan, memiliki kewenangan soal kajian teknis kontruksi bangunan serta mengukur besaran luas bangunan yang akan dibangun.”Kita teknis soal kontruksi bangunan, dan mengetahui ukuran bangunan. Itupun terkait pajak restribusi yang akan ditarik dari developer,” katanya.   Soal janji developer kepada konsumen, bahwa kawasan pemukiman yang ditawarkanya tidak rawan banjir, itu merupakan tangungjawab developernya. “Kan kita tidak pernah berjanji kepada masyarakat soal tidak banjir atau tidak,” bilangnya.

Namun ia berjanji Pemkab Deliserdang akan melakukan kordinasi dengan camat setempat untuk mencari solusi untuk mengatasi banjirnya.”Kita akan koordinasi dengan camat untuk mencari solusinya, apakah karena ada parit yang tumpak atau perlu dibuat parit baru. Nantilah kita cek ke sana,” sebut Moh Sayhlan S.

Pemimpin Kelompok Pengembangan Bisnis dan Layanan BNI Kantor Wilayah Medan, Sutarman yang juga berperan sebagai Humas BNI mengatakan, terkait persoalan yang dialami warga tidak lagi menjadi tanggung jawab pihak BNI. Sebab, BNI memberikan kredit pembelian perumahan bukan pada pemberian kredit konstruksi bangunan. “Pak Mardidi berhalangan datang karena kita memang ada rapat di Kabupaten Karo. Saya tidak tahu persoalannya yang lebih jelas karena warga sudah berhubungan dengan Pak Mardidi. Nanti saya tanya lagi ya,” ujarnya dikonfirmasi wartawan koran ini melalui telepon selulernya.

Sekadar diketahui, warga Perumahan Patumbak Asri sudah mengalami banjir ketiga kalinya sejak enam bulan lalu. Perumahan yang baru dibangunan pada 2012 lalu itu terendam banjir karena buruknya drainase. (ila)

Atasi Banjir di Perumahan Patumbak Asri

MEDAN-Musim hujan akhir-akhirnya semakin membuat warga Perumahan Patumbak Asri di Dusun V, Gang Abdul Rahman, Desa Patumbak, Kecamatan Patumbak dihantui ketakutan banjir.

Pasalnya, sudah ketiga kalinya warga tersebut mengalami banjir. Terakhir dialami warga pada Minggu (3/2), lalu dengan tinggin
banjir setinggi lutut orang dewasa. Pasca banjir, warga setempat belum menerima solusi banjir dari pihak pengembang maupun pemerintah Kabupaten Deliserdang.

Untuk mencari solusi mengatasi banjir di perumahan tersebut, baik warga, pihak BNI (sebagai pengucur kredit perumahan) dan pemilik perumahan (pengembang) bernama Mad Roy telah bersepakat melakukan pertemuan bersama di lokasi perumahan pada Kamis (7/2), kemarin. Sayangnya, dalam pertemuan yang juga dihadiri wartawan koran ini tidak mencapai mufakat karena tidak dihadiri pemilik perumahan maupun pejabat kompeten dari BNI bernama Mardidi yang sebelumnya Mardidi sudah sepakat untuk hadir.

Hal ini membuat warga sedikit kecewa. “Pihak BNI tidak serius menangani persoalan warga. Nyatanya, yang diutus hadir bukan dari pihak BNI bukan pejabat berkompeten, tapi hanya mengutuskan marketing perumahan saja. Pengembang juga tidak hadir hanya diwalili pihak pekerja bangunan,” ujar Kepling Perumahan Patumbak Asri Sutrisno yang didampingi Anton Surbakti SH, Sekretaris DPD Aliansi Wartawan Indonesia- Sumut sekaligus pengecara yang tinggal di Perumahan Patumbak Asri serta warga perumahan.

Sutrisno bersama warga berharap kepada dewan yang bertugas di Deliserdang untuk turun membantu menyelesaikan nasib yang dialami 161 kepala keluarga perumahan. “Kami mohon kepada anggota dewan di DPRD Deliserdang melihat kecemasan kami yang sudah tiga kali dilanda banjir tapi tidak dievakuasi pemerintah Deliserdang,” tegas Sutrisno yang diamini warga.

Sementara itu, Billy yang hadir sebagai utusan dari pihak pengembang perumahan Patumbak Asri mengatakan, pihaknya akan menurunkan beko mulai hari ini, Jumat (8/2) untuk melakukan pelebaran drainase sebagai mengantisipasi banjir. “Beko sudah kita kontrak selama 10 hari bekerja untuk melakukan pelebaran drainase perumahan. Kita akan berupaya semaksimal mungkin mengatasi banjir yang dialami warga untuk agar bisa nyaman tinggal di perumahan,” kata Bily meyakinkan warga.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Deliserdang Renjo Siregar yang dimintai pendapatnya mengatakan, ia bersama dewan lainnya siap membantu warga Perumahan Patumbak Asri untuk menyelesaikan persoalan banjir yang dialami warga. Namun, ia menyarankan agar warga mengirimkan surat terlebih dulu kepada dewan agar bisa disikapi.

“Kami siap membantu warga. Nanti kita panggil pengembang perumahannya. Penyelesaiannya harus duduk bersama, baik warga, pengembang maupun pemerintah Deliserdang. Sebab, warga tersebut juga warga Indonesia yang harus ditolong pemerintah setempat. Apalagi, lokasi tinggal warga dikepung air karena di sekelilingnya terdapat kolam ikan, air danau bekas galian C, persawahan, ditambah lagi drainasenya buruk sehingga tak mampu menambung debit air bila hujan,” tegas pria dari Partai PDS ini.

Sedangkan Kepala Bidang Perizinan,  Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deliserdang, Moh Sayhlan S yang dimintai pendaapatnya mengatakan, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan, selaku istansi penerbitan izin mendirian bangunan, memiliki kewenangan soal kajian teknis kontruksi bangunan serta mengukur besaran luas bangunan yang akan dibangun.”Kita teknis soal kontruksi bangunan, dan mengetahui ukuran bangunan. Itupun terkait pajak restribusi yang akan ditarik dari developer,” katanya.   Soal janji developer kepada konsumen, bahwa kawasan pemukiman yang ditawarkanya tidak rawan banjir, itu merupakan tangungjawab developernya. “Kan kita tidak pernah berjanji kepada masyarakat soal tidak banjir atau tidak,” bilangnya.

Namun ia berjanji Pemkab Deliserdang akan melakukan kordinasi dengan camat setempat untuk mencari solusi untuk mengatasi banjirnya.”Kita akan koordinasi dengan camat untuk mencari solusinya, apakah karena ada parit yang tumpak atau perlu dibuat parit baru. Nantilah kita cek ke sana,” sebut Moh Sayhlan S.

Pemimpin Kelompok Pengembangan Bisnis dan Layanan BNI Kantor Wilayah Medan, Sutarman yang juga berperan sebagai Humas BNI mengatakan, terkait persoalan yang dialami warga tidak lagi menjadi tanggung jawab pihak BNI. Sebab, BNI memberikan kredit pembelian perumahan bukan pada pemberian kredit konstruksi bangunan. “Pak Mardidi berhalangan datang karena kita memang ada rapat di Kabupaten Karo. Saya tidak tahu persoalannya yang lebih jelas karena warga sudah berhubungan dengan Pak Mardidi. Nanti saya tanya lagi ya,” ujarnya dikonfirmasi wartawan koran ini melalui telepon selulernya.

Sekadar diketahui, warga Perumahan Patumbak Asri sudah mengalami banjir ketiga kalinya sejak enam bulan lalu. Perumahan yang baru dibangunan pada 2012 lalu itu terendam banjir karena buruknya drainase. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/