MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2017, wilayah Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) turun, dari sebelumnya seluas 188.055 hektare, menjadi 185.018 hektare. Penurunan itu setelah TPL menyelesaikan klaim Pandumaan Sipituhuta seluas 5.172 hektare.
Di luar HTI, PT TPL juga mengelola Perkebunan Kayu Rakyat seluas 5.228 hektare, khusus untuk tanaman eukaliptus. Lahan itu tersebar di 9 kabupaten, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, dan Padang Lawas Utara.
“Program Perkebunan Kayu Rakyat itu dibuat dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat, dengan melakukan penanaman kayu eukaliptus pada lahan-lahan yang kurang produktif,” kata Direktur PT TPL, Mulia Nauli, dalam acara buka puasa bersama insan pers, di Medan, Kamis (7/6).
Untuk menjadi peserta program PKR, lanjutnya, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Yakni letak lahan perkebunan berada di luar konsesi PT TPL. Fungsi hutan di Area Penggunaan Lain (APL), artinya bukan merupakan Hutan Negara. Tidak merupakan sumber mata air masyarakat dan atau alur yang mengalirkan air maupun anakan sungai. Jangka waktu periode kerja sama minimal 2 kali panen atau selama 14 tahun. Merupakan lahan milik kelompok maupun pribadi (memiliki Surat Keterangan Tanah dari Kepala Desa dan Camat).
Dalam mengelola HTI maupun PKR, TPL menerapkan kebijakan perlindungan dan konservasi hutan, lahan gambut, dan pengurangan jejak karbon.
Dalam penciptaan lapangan kerja dan pengembangan ketrampilan bagi masyarakat sekitar, TPL melakukan sejumlah program. Antara lain program budidaya tanaman, dengan memproduksi 20 ribu bibit tanaman andaliman. “Bibit ini dibagikan kepada 100 petani di Kecamatan Lumbanjulu, Tobasa. Juga ada budidaya bibit kopi yang diberikan ke Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir,” katanya.
Untuk pengembangan ekonomi masyarakat, TPL membangun telah cold storage bekerja sama dengan pemerintah Humbahas, dan melakukan pembagian ternak bergilir. TPL juga memberi pelatihan pembuatan keripik pisang dan keripik kentang bagi warga di Humbahas dan Tobasa.
Masih dalam acara buka puasa tersebut, PT TPL mengundang 20 anak yatim dan memberi santunan kepada anak mereka.
Sebelumnya, ustaz Abdul Madjid Syam dalam ceramahnya menyatakan, kedekatan antara PT TPL dan wartawan ini sangat bagus. “Terus jalin silaturahmi kepada siapa pun. Karena dengan menjalin silaturahmi umur dan rezeki kita akan bertambah,” ujarnya.
Acara bukber dihadiri Ketua PWI Sumut, sejumlah pemimpin redaksi dan wartawan media cetak dan elektronik di Kota Medan. Dari jajaran PT TPL hadir Komisaris Utama TPL, Ignatius Djoko Purnomo, Komisaris TPL Sabam S Batubara, Direksi Anwar Lawden, Manager CSR Ramida Siringoringo, Manager Sustainablelity Hengky, dan Manager Humas Simon Sidabukke. (mea)