25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

2.588 Calhaj Embarkasi Medan Terganjal Visa

58 Perusahaan Suplai Katering
Sementara itu, perusahaan penyedia katering diperbanyak untuk membagi beban kerja. Dari sisi volume jamaah haji, tahun ini tidak ada perbedaan dibandingkan tahun lalu. Namun Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin mengatakan, mereka menambah jumlah perusahaan yang mengurusi katering haji.

Contohnya tahun lalu hanya ada sepuluh perusahaan katering haji yang menyiapkan makanan bagi jamaah di Madinah. Namun tahun ini ditambah menjadi 20 perusahaan. Begitu juga penyedia katering untuk wilayah Armina juga ditambah menjadi 20 perusahaan.

Kemudian khusus di Makkah, karena baru tahun ini diadakan layanan katering, Kemenag langsung menjalin kerjasama dengan 18 unit perusahaan katering. “Dengan jumlah perusahaan katering yang diperbanyak, kita optimis masalah makanan basi, makanan terlambat datang, bisa dicegah,” katanya kemarin.

Selain itu, Jasin mengatakan, perusahaan katering yang dinilai cacat dan di-blacklist tahun lalu tidak diikutkan tender tahun ini. Jasin menuturkan tahun lalu setidaknya ada empat perusahaan katering yang di-blacklist. Diantaranya karena kasus menyediakan makanan yang hampir basi untuk jamaah haji. Perusahaan nakal ini juga terbukti menyajikan makanan tidak sesuai dengan menu yang ada di kontrak kerja.

Mantan pimpinan KPK itu mengatakan, dalam pengadaan perusahaan katering haji tahun ini, ada satu perusahaan yang mundur. Penyebabnya adalah perusahaan ini tidak bisa mengikuti sistem e-hajj yang dijalankan pemerintah Arab Saudi. Jasin menuturkan sistem e-hajj ini sangat bagus.

Dalam proses katering misalnya, melalui sistem e-hajj bisa diketahui kapan makanan dimasak sampai estimasi makanan sampai di pemondokan haji. Data-data penyajian makanan mulai dari dapur hingga siap disantap jamaah terpantau setiap waktu.

Ketua Komisi VIII (Bidang Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan) Saleh Partaonan Daulay mengatakan urusan katering selama ini menjadi salah satu alat ukur keberhasilan pelayanan haji. “Karena itu Kemenag harus benar-benar mengantisipasi kejadian terburuk,” paparnya.

Saleh mengatakan pada musim haji, total jamaah haji dari seluruh penjuru dunia mencapai 3 juta jamaah. Dengan jumlah seperti itu, konstentrasi pelayanan haji tidak boleh terpecah-pecah. Politisi PAN itu mengatakan, Komisi VIII DPR sejak awal sudah mengingatkan supaya Kemenag mengantisipasi potensi masalah keterlambatan penyediaan katering dan makanan basi. (wan/jpnn/ain/rbb)

58 Perusahaan Suplai Katering
Sementara itu, perusahaan penyedia katering diperbanyak untuk membagi beban kerja. Dari sisi volume jamaah haji, tahun ini tidak ada perbedaan dibandingkan tahun lalu. Namun Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin mengatakan, mereka menambah jumlah perusahaan yang mengurusi katering haji.

Contohnya tahun lalu hanya ada sepuluh perusahaan katering haji yang menyiapkan makanan bagi jamaah di Madinah. Namun tahun ini ditambah menjadi 20 perusahaan. Begitu juga penyedia katering untuk wilayah Armina juga ditambah menjadi 20 perusahaan.

Kemudian khusus di Makkah, karena baru tahun ini diadakan layanan katering, Kemenag langsung menjalin kerjasama dengan 18 unit perusahaan katering. “Dengan jumlah perusahaan katering yang diperbanyak, kita optimis masalah makanan basi, makanan terlambat datang, bisa dicegah,” katanya kemarin.

Selain itu, Jasin mengatakan, perusahaan katering yang dinilai cacat dan di-blacklist tahun lalu tidak diikutkan tender tahun ini. Jasin menuturkan tahun lalu setidaknya ada empat perusahaan katering yang di-blacklist. Diantaranya karena kasus menyediakan makanan yang hampir basi untuk jamaah haji. Perusahaan nakal ini juga terbukti menyajikan makanan tidak sesuai dengan menu yang ada di kontrak kerja.

Mantan pimpinan KPK itu mengatakan, dalam pengadaan perusahaan katering haji tahun ini, ada satu perusahaan yang mundur. Penyebabnya adalah perusahaan ini tidak bisa mengikuti sistem e-hajj yang dijalankan pemerintah Arab Saudi. Jasin menuturkan sistem e-hajj ini sangat bagus.

Dalam proses katering misalnya, melalui sistem e-hajj bisa diketahui kapan makanan dimasak sampai estimasi makanan sampai di pemondokan haji. Data-data penyajian makanan mulai dari dapur hingga siap disantap jamaah terpantau setiap waktu.

Ketua Komisi VIII (Bidang Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan) Saleh Partaonan Daulay mengatakan urusan katering selama ini menjadi salah satu alat ukur keberhasilan pelayanan haji. “Karena itu Kemenag harus benar-benar mengantisipasi kejadian terburuk,” paparnya.

Saleh mengatakan pada musim haji, total jamaah haji dari seluruh penjuru dunia mencapai 3 juta jamaah. Dengan jumlah seperti itu, konstentrasi pelayanan haji tidak boleh terpecah-pecah. Politisi PAN itu mengatakan, Komisi VIII DPR sejak awal sudah mengingatkan supaya Kemenag mengantisipasi potensi masalah keterlambatan penyediaan katering dan makanan basi. (wan/jpnn/ain/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/