25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Warga Ngamuk, Pilkades Durian Ditunda Sepekan

Foto: Hulman/PM Kotak suara Pilkades Durian, Kabupaten Deliserdang, rusak diobrak-abrik pemilih, karena kesal pada panitia yang lama memanggil pemilih yang sejak pagi sudah menunggu, Selasa (19/4/2016).
Foto: Hulman/PM
Kotak suara Pilkades Durian, Kabupaten Deliserdang, rusak diobrak-abrik pemilih, karena kesal pada panitia yang lama memanggil pemilih yang sejak pagi sudah menunggu, Selasa (19/4/2016).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di Kabupaten Deli Serdang, Selasa (19/4) pagi, tak semuanya berjalan mulus. Pilkades di sejumlah desa justru berakhir ricuh bahkan ada yang terpaksa ditunda.

Data dirangkum, kericuhan terjadi di Desa Durian, Perdamean, Sei Rotan, Patumbak II dan Desa Pematang Lalang. Akibat kericuhan itu, Pilkades Durian terpaksa ditunda selama sepekan.

Pantauan di lapangan, dari pagi warga sudah mendatangi lokasi pemilihan yang dilaksanakan di Dusun V B, Desa Durian Kecamatan Pantai Labu. Namun panitia tidak langsung menyuruh warga untuk memilih setelah kartu undangan memilih diperiksa. Panitia malah mengumpulkan undangan untuk memilih yang dibawa warga dan menumpukkannya di atas meja.

Setelah dilakukan penyesuaian, panitia lalu memanggil warga secara berurutan sehingga sangat menyita waktu.

Meski demikian, warga masih bersabar menunggu giliran dipanggil panitia. Namun teriknya mentari siang itu membuat suasana semakin panas. Kesabaran warga akhirnya habis melihat kinerja panitia yang sangat lamban. Kemarahan warga memuncak sekira pukul 11.30 WIB. Warga pun mengamuk dan memprotes jika panitia lalai karena waktu untuk memilih akan berakhir sekira pukul 14.00 WIB.

Warga kian ramai mengamuk dan emosinya tak terbendung lagi dengan memasuki lokasi pemilihan yang hanya dipagari tali palstik
Tanpa dikomandoi, warga langsung menyepak meja panitia dan kotak suara yang terbuat dari kaleng roti besar. Tinta juga diserakkan ke tanah. “Kami meminta pemilihan ini diundur,” teriak warga.

Melihat emosi warga, sejumlah personel Polres Deli Serdang yang bertugas sempat menenangkan warga. Tak lama kemudian tambahan personel dari Polres Deli Serdang tiba di lokasi pemilihan. Kapolres Deli Serdang AKBP M Edi Faryadi yang turun kelokasi mencoba menenangkan warga agar tenang.

Selanjutnya perwira berpangkat dua melati emas dipundak ini memanggil Ketua P2K Desa Durian, Jonas Tarihoran. Jonas mengatakan agar pemilihan dilanjutkan dengan menambah waktu hingga pukul 16.00 WIB. Tapi permintaan Jonas ditolak warga.

Alhasil, panitia bersama kepala dusun se Desa Durian melakukan rapat dan diambil kesepakatan pemilihan ditunda selama sepekan. Sekretaris P2K Sofian Hadi ketika dikonfirmasi mengaku kericuhan terjadi karenaketerlambatan panitia memanggil warga untuk memilih. Menurutnya hingga insiden itu terjadi, jumlah warga yang sesudah memilih sebanyak 500 orang dari jumlah pemilih tetap sebanyak 3.147. (man)

Foto: Hulman/PM Kotak suara Pilkades Durian, Kabupaten Deliserdang, rusak diobrak-abrik pemilih, karena kesal pada panitia yang lama memanggil pemilih yang sejak pagi sudah menunggu, Selasa (19/4/2016).
Foto: Hulman/PM
Kotak suara Pilkades Durian, Kabupaten Deliserdang, rusak diobrak-abrik pemilih, karena kesal pada panitia yang lama memanggil pemilih yang sejak pagi sudah menunggu, Selasa (19/4/2016).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di Kabupaten Deli Serdang, Selasa (19/4) pagi, tak semuanya berjalan mulus. Pilkades di sejumlah desa justru berakhir ricuh bahkan ada yang terpaksa ditunda.

Data dirangkum, kericuhan terjadi di Desa Durian, Perdamean, Sei Rotan, Patumbak II dan Desa Pematang Lalang. Akibat kericuhan itu, Pilkades Durian terpaksa ditunda selama sepekan.

Pantauan di lapangan, dari pagi warga sudah mendatangi lokasi pemilihan yang dilaksanakan di Dusun V B, Desa Durian Kecamatan Pantai Labu. Namun panitia tidak langsung menyuruh warga untuk memilih setelah kartu undangan memilih diperiksa. Panitia malah mengumpulkan undangan untuk memilih yang dibawa warga dan menumpukkannya di atas meja.

Setelah dilakukan penyesuaian, panitia lalu memanggil warga secara berurutan sehingga sangat menyita waktu.

Meski demikian, warga masih bersabar menunggu giliran dipanggil panitia. Namun teriknya mentari siang itu membuat suasana semakin panas. Kesabaran warga akhirnya habis melihat kinerja panitia yang sangat lamban. Kemarahan warga memuncak sekira pukul 11.30 WIB. Warga pun mengamuk dan memprotes jika panitia lalai karena waktu untuk memilih akan berakhir sekira pukul 14.00 WIB.

Warga kian ramai mengamuk dan emosinya tak terbendung lagi dengan memasuki lokasi pemilihan yang hanya dipagari tali palstik
Tanpa dikomandoi, warga langsung menyepak meja panitia dan kotak suara yang terbuat dari kaleng roti besar. Tinta juga diserakkan ke tanah. “Kami meminta pemilihan ini diundur,” teriak warga.

Melihat emosi warga, sejumlah personel Polres Deli Serdang yang bertugas sempat menenangkan warga. Tak lama kemudian tambahan personel dari Polres Deli Serdang tiba di lokasi pemilihan. Kapolres Deli Serdang AKBP M Edi Faryadi yang turun kelokasi mencoba menenangkan warga agar tenang.

Selanjutnya perwira berpangkat dua melati emas dipundak ini memanggil Ketua P2K Desa Durian, Jonas Tarihoran. Jonas mengatakan agar pemilihan dilanjutkan dengan menambah waktu hingga pukul 16.00 WIB. Tapi permintaan Jonas ditolak warga.

Alhasil, panitia bersama kepala dusun se Desa Durian melakukan rapat dan diambil kesepakatan pemilihan ditunda selama sepekan. Sekretaris P2K Sofian Hadi ketika dikonfirmasi mengaku kericuhan terjadi karenaketerlambatan panitia memanggil warga untuk memilih. Menurutnya hingga insiden itu terjadi, jumlah warga yang sesudah memilih sebanyak 500 orang dari jumlah pemilih tetap sebanyak 3.147. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/