26.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Harga Cabai, Sayur, dan Ikan Melambung

ANDRI GINTING/SUMUT POS Sejumlah pembeli memilih aneka sayur mayur di Pasar Tradisional Kwala Bekala Medan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
Sejumlah pembeli memilih aneka sayur mayur di Pasar Tradisional Kwala Bekala Medan.

MEDAN-Cuaca ekstrem yang melanda wilyah di Sumatera Utara (Sumut) sepekan terakhir ini menyebabkan harga beberapa komoditi naik di pasar tradisional di Medan. Beberapa komoditi yang harganya tergerek tersebut yakni cabai merah, cabai hijau, sayuran, dan ikan laut. Hal ini berdasarkan pantauan Sumut Pos di pusat pasar Sambu Medan, Senin (7/10).

Seorang pedagang sayuran, R Hutabarat mengatakan harga cabai merah seminggu terakhir ini terus mengalami kenaikan. Bahkan hari ini, harga cabai merah mencapai Rp40 ribu perkilo, padahal senin sebelumnya harganya hanya sekitar Rp22 ribu perkilo. Sedangkan untuk cabai hijau harganya mencapai Rp32 ribu perkilo, padahal sebelumnya hanya sekitar

Rp18 ribu per kilo.

Dikatakan Hutabarat, dia tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kenaikan harga cabai tersebut. Dia menduga kenaikan harga disebabkan pasokan yang berkurang akibat cuaca yang tak menentu dalam pekan ini.

“Kita di tingkatan pedagang sudah membeli dengan harga yang tinggi, makanya kita jual tinggi. Distributor hanya mengatakan alasan harga menjadi mahal karena pasokan yang sedikit dari petani, karena musim hujan mengakibatkan kegagalan sebagian panen serta terganggunya pendistribusian akibat jalan becek,”ujarnya.

Hal ini, dikatakan Hutabarat, mengakibatkan banyak pembeli yang mengeluh akibat kenaikan harga. Bahkan, mereka membeli cabai lebih sedikit dibandingkan sewaktu harga cabai normal. Namun, untuk cabai rawit tidak terjadi kenaikan sama sekali. Harganya  masih Rp25 ribu perkilo. Disamping itu, harga tomat mengalami penurunan yang cukup drastis sebelumnya Rp10 ribu perkilo menjadi Rp4 ribu perkilo.

Sementara itu, keekstriman cuaca juga berimbas pada harga sayuran. Lisbet,  pedagang sayur mayur yang juga berjualan di pasar Sambu  mengatakan  harga sawi putih yang sebelumnya Rp8 ribu perkilo menjadi Rp15 ribu perkilo, kol menjadi Rp8 ribu dari normalnya Rp5 ribu perkilo, sedangkan terong ungu seharga Rp7 ribu perkilo padahal normalnya hanya Rp4 ribu perkilo.

Senada dengan Hutabarat, lisbet mengatakan kenaikan harga diakibatkan dari minimnya pasokan dari pengepul. Kurangnya pasokan diakibat kegagalan panen yang disebabkan hujan deras.

Cuaca yang ekstrim inijuga tak melewatkan mempengaruhi harga ikan. Samin, seorang pedagang mengatakan rata-rata harga ikan naik Rp5 ribu perkilo seperti harga ikan gembung yang sebelumnya hanya Rp25 ribu perkilo kini menjadi Rp 30 ribu perkilo, kemudian ikan dencis yang sebelumnya Rp23 ribu perkilo menjadi Rp28 ribu perkilo.

“Ikan yang ada saat ini merupakan stok yang dipunyai distributor. Kalo di tingkatan nelayan, hanya sedikit sekali karena sebagian besar nelayan belum berani melaut akibat cuaca yang tak stabil,”katanya. (mag-9)

ANDRI GINTING/SUMUT POS Sejumlah pembeli memilih aneka sayur mayur di Pasar Tradisional Kwala Bekala Medan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
Sejumlah pembeli memilih aneka sayur mayur di Pasar Tradisional Kwala Bekala Medan.

MEDAN-Cuaca ekstrem yang melanda wilyah di Sumatera Utara (Sumut) sepekan terakhir ini menyebabkan harga beberapa komoditi naik di pasar tradisional di Medan. Beberapa komoditi yang harganya tergerek tersebut yakni cabai merah, cabai hijau, sayuran, dan ikan laut. Hal ini berdasarkan pantauan Sumut Pos di pusat pasar Sambu Medan, Senin (7/10).

Seorang pedagang sayuran, R Hutabarat mengatakan harga cabai merah seminggu terakhir ini terus mengalami kenaikan. Bahkan hari ini, harga cabai merah mencapai Rp40 ribu perkilo, padahal senin sebelumnya harganya hanya sekitar Rp22 ribu perkilo. Sedangkan untuk cabai hijau harganya mencapai Rp32 ribu perkilo, padahal sebelumnya hanya sekitar

Rp18 ribu per kilo.

Dikatakan Hutabarat, dia tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kenaikan harga cabai tersebut. Dia menduga kenaikan harga disebabkan pasokan yang berkurang akibat cuaca yang tak menentu dalam pekan ini.

“Kita di tingkatan pedagang sudah membeli dengan harga yang tinggi, makanya kita jual tinggi. Distributor hanya mengatakan alasan harga menjadi mahal karena pasokan yang sedikit dari petani, karena musim hujan mengakibatkan kegagalan sebagian panen serta terganggunya pendistribusian akibat jalan becek,”ujarnya.

Hal ini, dikatakan Hutabarat, mengakibatkan banyak pembeli yang mengeluh akibat kenaikan harga. Bahkan, mereka membeli cabai lebih sedikit dibandingkan sewaktu harga cabai normal. Namun, untuk cabai rawit tidak terjadi kenaikan sama sekali. Harganya  masih Rp25 ribu perkilo. Disamping itu, harga tomat mengalami penurunan yang cukup drastis sebelumnya Rp10 ribu perkilo menjadi Rp4 ribu perkilo.

Sementara itu, keekstriman cuaca juga berimbas pada harga sayuran. Lisbet,  pedagang sayur mayur yang juga berjualan di pasar Sambu  mengatakan  harga sawi putih yang sebelumnya Rp8 ribu perkilo menjadi Rp15 ribu perkilo, kol menjadi Rp8 ribu dari normalnya Rp5 ribu perkilo, sedangkan terong ungu seharga Rp7 ribu perkilo padahal normalnya hanya Rp4 ribu perkilo.

Senada dengan Hutabarat, lisbet mengatakan kenaikan harga diakibatkan dari minimnya pasokan dari pengepul. Kurangnya pasokan diakibat kegagalan panen yang disebabkan hujan deras.

Cuaca yang ekstrim inijuga tak melewatkan mempengaruhi harga ikan. Samin, seorang pedagang mengatakan rata-rata harga ikan naik Rp5 ribu perkilo seperti harga ikan gembung yang sebelumnya hanya Rp25 ribu perkilo kini menjadi Rp 30 ribu perkilo, kemudian ikan dencis yang sebelumnya Rp23 ribu perkilo menjadi Rp28 ribu perkilo.

“Ikan yang ada saat ini merupakan stok yang dipunyai distributor. Kalo di tingkatan nelayan, hanya sedikit sekali karena sebagian besar nelayan belum berani melaut akibat cuaca yang tak stabil,”katanya. (mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/