25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Disdiksu Target 50 Persen Sekolah

Foto: Wiwin/PM Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.
Foto: Wiwin/PM
Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan menyelenggarakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara menyeluruh benar-benar akan diwujudkan.

Untuk mendukung pelaksanaan ujian berbasis online yang akan berlangsung pada pertengahan April 2017, Kemendikbud akan menyuplai komputer ke sekolah-sekolah di daerah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan, UNBK itu (secara menyeluruh) harus berjalan tahun ini. Untuk itu, nantinya akhir Januari paling lambat akan menyuplai komputer ke seluruh sekolah yang menyelenggarakannya.

“Akan disuplai sekitar 80 ribu unit komputer. Jumlah komputer ini telah dinaikkan dari sebelumnya yaitu 40 ribu unit,” ujar Mendikbud didampingi Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad, ditemui usai menghadiri peresmian gedung sekolah multi etnis di Jalan Sunggal, Medan, akhir pekan lalu.

Disebutkannya, pelaksanaan UNBK tersebut ditargetkan 80 persen untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 30 hingga 40 persen. “Pihak sekolah di daerah diminta untuk mempersiapkan diri guna menjalankan UNBK pada tahun ini,” papar Muhadjir.

Dia mengatakan, agar target UNBK dapat terlaksana pihaknya akan mengeluarkan kebijakan kegiatan ujian tidak akan serentak dilaksanakan pada hari yang sama. Sehingga, siswa yang sekolahnya tidak memiliki komputer dapat mengikuti ujian di sekolah lain di rayon terdekat.

“Pelaksanaan UNBK ini selain untuk efisiensi juga bertujuan memperkecil kecurangan. Hingga saat ini, sekolah yang siap untuk UNBK baru sekitar 12.023 sekolah, sementara jumlah sekolah yang ikut sebanyak 97.645 unit sekolah. Jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK akan diumumkan pada 15 Januari,” papar Muhadjir.

Sementara, terkait pelaksanaan UNBK menyeluruh ini, Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik) Sumut Arsyad Lubis mengaku pihaknya sudah melakukan rapat internal terhadap pemerintah kabupaten/kota (pemkab/pemko). Dalam pertemuan tersebut, pemkab/pemko mendukungnya.

“Kita berharap paling tidak minimal 50 persen sekolah yang ada di Sumut dapat ikut UNBK,” akunya.

Arsyad membeberkan, dalam penyelenggaraan ujian berbasis online ini terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Kendala saat ini terdapat pada peralatannya yakni harus ada komputer dan ruangan.

“Untuk sementara ini, nantinya dalam pelaksanaan akan dilakukan ujian secara bergantian. Misalnya, hari ini sekolah A ujian, dan besok sekolah B yang ujian di tempat yang sama. Itulah beberapa hal yang disiasati agar siswa kita bisa mengikuti UNBK,” kata Arsyad yang baru-baru ini dilantik sebagai Kadisdik Sumut.

Dikemukakannya, jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK di Sumut tahun 2017 mengalami peningkatan signifikan. Di mana, tahun 2016 hanya ada sekitar 195 SMA/SMK, tahun ini sudah mengajukan atau mendaftar sekitar 385 sekolah.”Diharapkan sekolah yang ada di Sumut dapat berpartisipasi melaksanakan UNBK. Sebab, dengan melaksanakan UNBK tentunya membuat integritas semakin meningkat. Karena, akan terhindar dari adanya kebocoran soal ujian, saling menyontek, dan sebagainya,” tutur Arsyad.

Arsyad menambahkan, selain tingkat SMA dan SMK yang mengalami peningkatan, SMP juga demikian. Namun, peningkatan jumlah SMP yang mendaftar tidak begitu signifikan. “Untuk SMP yang mendaftar UNBK tahun ini berjumlah 30 sekolah. Jumlah ini sedikit lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya atau 2016 yang mencapai hanya 14 sekolah,”  tandasnya. (ris/ila)

Foto: Wiwin/PM Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.
Foto: Wiwin/PM
Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan menyelenggarakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara menyeluruh benar-benar akan diwujudkan.

Untuk mendukung pelaksanaan ujian berbasis online yang akan berlangsung pada pertengahan April 2017, Kemendikbud akan menyuplai komputer ke sekolah-sekolah di daerah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan, UNBK itu (secara menyeluruh) harus berjalan tahun ini. Untuk itu, nantinya akhir Januari paling lambat akan menyuplai komputer ke seluruh sekolah yang menyelenggarakannya.

“Akan disuplai sekitar 80 ribu unit komputer. Jumlah komputer ini telah dinaikkan dari sebelumnya yaitu 40 ribu unit,” ujar Mendikbud didampingi Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad, ditemui usai menghadiri peresmian gedung sekolah multi etnis di Jalan Sunggal, Medan, akhir pekan lalu.

Disebutkannya, pelaksanaan UNBK tersebut ditargetkan 80 persen untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 30 hingga 40 persen. “Pihak sekolah di daerah diminta untuk mempersiapkan diri guna menjalankan UNBK pada tahun ini,” papar Muhadjir.

Dia mengatakan, agar target UNBK dapat terlaksana pihaknya akan mengeluarkan kebijakan kegiatan ujian tidak akan serentak dilaksanakan pada hari yang sama. Sehingga, siswa yang sekolahnya tidak memiliki komputer dapat mengikuti ujian di sekolah lain di rayon terdekat.

“Pelaksanaan UNBK ini selain untuk efisiensi juga bertujuan memperkecil kecurangan. Hingga saat ini, sekolah yang siap untuk UNBK baru sekitar 12.023 sekolah, sementara jumlah sekolah yang ikut sebanyak 97.645 unit sekolah. Jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK akan diumumkan pada 15 Januari,” papar Muhadjir.

Sementara, terkait pelaksanaan UNBK menyeluruh ini, Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik) Sumut Arsyad Lubis mengaku pihaknya sudah melakukan rapat internal terhadap pemerintah kabupaten/kota (pemkab/pemko). Dalam pertemuan tersebut, pemkab/pemko mendukungnya.

“Kita berharap paling tidak minimal 50 persen sekolah yang ada di Sumut dapat ikut UNBK,” akunya.

Arsyad membeberkan, dalam penyelenggaraan ujian berbasis online ini terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Kendala saat ini terdapat pada peralatannya yakni harus ada komputer dan ruangan.

“Untuk sementara ini, nantinya dalam pelaksanaan akan dilakukan ujian secara bergantian. Misalnya, hari ini sekolah A ujian, dan besok sekolah B yang ujian di tempat yang sama. Itulah beberapa hal yang disiasati agar siswa kita bisa mengikuti UNBK,” kata Arsyad yang baru-baru ini dilantik sebagai Kadisdik Sumut.

Dikemukakannya, jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK di Sumut tahun 2017 mengalami peningkatan signifikan. Di mana, tahun 2016 hanya ada sekitar 195 SMA/SMK, tahun ini sudah mengajukan atau mendaftar sekitar 385 sekolah.”Diharapkan sekolah yang ada di Sumut dapat berpartisipasi melaksanakan UNBK. Sebab, dengan melaksanakan UNBK tentunya membuat integritas semakin meningkat. Karena, akan terhindar dari adanya kebocoran soal ujian, saling menyontek, dan sebagainya,” tutur Arsyad.

Arsyad menambahkan, selain tingkat SMA dan SMK yang mengalami peningkatan, SMP juga demikian. Namun, peningkatan jumlah SMP yang mendaftar tidak begitu signifikan. “Untuk SMP yang mendaftar UNBK tahun ini berjumlah 30 sekolah. Jumlah ini sedikit lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya atau 2016 yang mencapai hanya 14 sekolah,”  tandasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/