Menurutnya, tindakan pemblokiran sebenarnya langkah akhir. โKenapa harus diblokir? Keberhasilan Pemerintah bukan karena banyaknya jumlah situs yang telah diblokir. Akan tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan dan mendistribusikan konten itu,โ tutur Rudiantara.
โPemerintah bukan senang (memblokir banyak situs), justru sedih. Kenapa situs seperti itu sangat banyak,โ lanjutnya.
Cendikiawan Muslim Komaruddin Hidayat yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menilai, hoax sangat berbahaya bagi masyarakat. Bagi Komaruddin, hoax itu tidak ada bedanya dengan narkoba dan porografi. Sama-sama menyesatkan. Dia mengatakan, hoax merupakan pembunuhan karakter yang ingin menjatuhkan dan memanipulasi. โDan dalam konteks agama sangat jelas, adalah fitnah,โ katanya.
โHoax merupakan sikap mental yang menghilangkan sikap integritas dan fairness. Media massa, dunia pendidikan, dan orang tua harus bangkit harus menyadarkan hal ini,โ tambah Komaruddin.
Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti-Hoax turut dihadiri pula sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, antara lain Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini, Dirjen Aptika Samuel Anjadi Pangerapan, Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti, serta Ses Ditjen Aptika Mariam F Barata. Tampak pula hadir para Duta Anti-Hoax, artis Olga Lydia, penyanyi Giring NIDJI, sineas Nia Dinata, psikolog Ratih Ibrahim, serta sejumlah pimpinan operator telekomunikasi. (syn/jpg)