Namun, entah kenapa anak bungsu dari 6 bersaudara ini malas pulang di hari yang telah dia rencanakan dan ia pun mengganti hari keberangkatannya.
“Perasaanku tidak enak, Bang. Bawaannya berat dan malas. Besok (Selasa) saja aku pulang,” ujar Widianto lagi menirukan perkataan adiknya saat itu.
Namun, pada Selasa (7/3) dini hari sekira pukul 05.00 WIB, keluarga ini dikejutkan oleh kabar melalui telepon selular bahwa istri dan kedua mertuanya Halashon tewas akibat kebakaran.
“Halashon sangat sedih dan terpukul mendengar berita tersebut. Dia menangis, menjerit histeris. Begitu juga Daniel (4), anak satu-satunya, selalu menangis melihat bapaknya,” ujar Widianto menceritakan kesediahan yang terjadi pada pagi itu.
“Daniel terus menangis dan selalu mengatakan ‘ayo Pak kita lihat mamak’. Saya tidak kuat melihatnya,” kata Widianto dengan mata berkaca-kaca.
Widianto mengatakan, Halashon beserta ibu mereka, Nursiana br Sihotang langsung berangkat menuju Kota Siantar pada pukul 06.00 WIB.
“Tadi pagi adek dan ibu sudah berangkat ke Siantar menggunakan mobil rental dan malam ini Bapak dan keluarga yang lain akan menyusul, karena rencana akan dimakamkan di sana,” sebut Widodo. (ms/ras)
Namun, entah kenapa anak bungsu dari 6 bersaudara ini malas pulang di hari yang telah dia rencanakan dan ia pun mengganti hari keberangkatannya.
“Perasaanku tidak enak, Bang. Bawaannya berat dan malas. Besok (Selasa) saja aku pulang,” ujar Widianto lagi menirukan perkataan adiknya saat itu.
Namun, pada Selasa (7/3) dini hari sekira pukul 05.00 WIB, keluarga ini dikejutkan oleh kabar melalui telepon selular bahwa istri dan kedua mertuanya Halashon tewas akibat kebakaran.
“Halashon sangat sedih dan terpukul mendengar berita tersebut. Dia menangis, menjerit histeris. Begitu juga Daniel (4), anak satu-satunya, selalu menangis melihat bapaknya,” ujar Widianto menceritakan kesediahan yang terjadi pada pagi itu.
“Daniel terus menangis dan selalu mengatakan ‘ayo Pak kita lihat mamak’. Saya tidak kuat melihatnya,” kata Widianto dengan mata berkaca-kaca.
Widianto mengatakan, Halashon beserta ibu mereka, Nursiana br Sihotang langsung berangkat menuju Kota Siantar pada pukul 06.00 WIB.
“Tadi pagi adek dan ibu sudah berangkat ke Siantar menggunakan mobil rental dan malam ini Bapak dan keluarga yang lain akan menyusul, karena rencana akan dimakamkan di sana,” sebut Widodo. (ms/ras)