25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Ajudan Wakapolres Jadi Saksi

Sebelum Diculik, Sempat BBM-an dengan Sri Wahyuni

MEDAN-Teka-teki siapa pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Sri Wahyuni Simangunsong, seorang karyawati Bank BRI Syariah di Medan, hingga saat ini belum terkuak. Padahal polisi mengaku sudah memintai keterangan beberapa orang saksi yang berasal dari rekan-rekan maupun orang-orang dekat korban.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan
personel Polisi Wanita (Polwan) Polresta Medan yang disinyalir merupakan Ajudan Waka Polresta Medan akan dimintai keterangan sebagai saksi.

Polwan tersebut merupakan orang yang berbalas-balasan Blackberry Messenger (BBM) dan Short Message Service (SMS) ketika korban Sri Wahyuni Simangunsong (26) dalam kondisi diculik. “Polwan yang sempat BBM dan SMS-an dengan korban, ketika diculik juga akan dimintai keterangannya. Selain itu pula, polisi juga mengharapkan CCTV di salah satu ATM di Tanah Karo yang dicurigai, sebagai tempat penarikan uang milik korban ketika terjadinya penculikan,” terang Heru di Mapolda Sumut, Senin (8/8).

Saat ditanya siapa polisi dari Satlantas Polresta Medan yang menilang korban tersebut, Heru mengaku belum mengetahuinya.

Heru Prakoso mengatakan, Polda sudah membentuk tim gabungan dari personel Polresta Medan, Polres Karo dan Polres Samosir. “Tim sudah dibentuk, dan diback up tim dari Reserse Kriminal Umum (Reskrimum). Sejauh ini tim masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dalam kasus ini, sebelum korban diculik terlebih dulu korban ditilang. Namun akhirnya hanya diberi teguran saja. Yang menilang adalah polisi dari Satlantas Polresta Medan. Ini akan juga dimintai keterangan,” terang Heru.

Seperti diketahui, pekan lalu Sri Wahyuni menjadi korban penculikan oleh seseorang yang berakhir dengan peristiwa pembunuhan. Korban akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan hutan Pangururan. Hingga saat ini, polisi masih mencari pelakunya.

Hingga kemarin, penyidikan Polresta Medan masih memburu pelaku penculikan, perampokan dan pembunuhan Sri Wahyuni ke daerah Kabanjahe.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dihubungi membenarkan hal tersebut. Selain itu, hasil pemeriksaan Tim Forensik RSU dr Pirngadi Medan terhadap korban telah diserahkan ke penyidik. Tagam mengungkapkan, di tubuh korban terdapat tanda benturan benda tumpul di kepala bagian kanan, tanda gagal bernafas dan luka-luka memar sekejur tubuh.

Ditanyakan tanda kekerasan seksual, Tagam belum berani memastikan hal tersebut. “Saya akan lakukan kordinasi terlebih dahulu, kalau ada masalah itu saya belum pastikan. Jangan menduga yang macam-macam, kasihan keluarga korban yang masih berduka,” ucapnya.

Penyidik polisi juga masih kesulitan menemukan mobil Kijang Innova BK 1356 JH beserta barang-barang korban lainnya. “Belum ada, kita belum menemukan mobil korban dan barang-barang lainnya. Sabar ya, kita sedang menelusuri hal ini. Beri kami waktu untuk mengungkapnya. Serta doanya terhadap kasus ini akan terungkap secepatnya pelakunya,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki enggan mengangkat telpon saku dan membalas pesan singkat yang dikirim ke ponselnya. Sementara Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi Prianto yang dihubungi mengatakan, dia sedang berada di luar kota. “Coba hubungi Kasat Mas. Soalnya saya sudah beberapa hari di luar kota,” ucapnya melalui ponselnya.(ari/mag-7)

Sebelum Diculik, Sempat BBM-an dengan Sri Wahyuni

MEDAN-Teka-teki siapa pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Sri Wahyuni Simangunsong, seorang karyawati Bank BRI Syariah di Medan, hingga saat ini belum terkuak. Padahal polisi mengaku sudah memintai keterangan beberapa orang saksi yang berasal dari rekan-rekan maupun orang-orang dekat korban.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan
personel Polisi Wanita (Polwan) Polresta Medan yang disinyalir merupakan Ajudan Waka Polresta Medan akan dimintai keterangan sebagai saksi.

Polwan tersebut merupakan orang yang berbalas-balasan Blackberry Messenger (BBM) dan Short Message Service (SMS) ketika korban Sri Wahyuni Simangunsong (26) dalam kondisi diculik. “Polwan yang sempat BBM dan SMS-an dengan korban, ketika diculik juga akan dimintai keterangannya. Selain itu pula, polisi juga mengharapkan CCTV di salah satu ATM di Tanah Karo yang dicurigai, sebagai tempat penarikan uang milik korban ketika terjadinya penculikan,” terang Heru di Mapolda Sumut, Senin (8/8).

Saat ditanya siapa polisi dari Satlantas Polresta Medan yang menilang korban tersebut, Heru mengaku belum mengetahuinya.

Heru Prakoso mengatakan, Polda sudah membentuk tim gabungan dari personel Polresta Medan, Polres Karo dan Polres Samosir. “Tim sudah dibentuk, dan diback up tim dari Reserse Kriminal Umum (Reskrimum). Sejauh ini tim masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dalam kasus ini, sebelum korban diculik terlebih dulu korban ditilang. Namun akhirnya hanya diberi teguran saja. Yang menilang adalah polisi dari Satlantas Polresta Medan. Ini akan juga dimintai keterangan,” terang Heru.

Seperti diketahui, pekan lalu Sri Wahyuni menjadi korban penculikan oleh seseorang yang berakhir dengan peristiwa pembunuhan. Korban akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan hutan Pangururan. Hingga saat ini, polisi masih mencari pelakunya.

Hingga kemarin, penyidikan Polresta Medan masih memburu pelaku penculikan, perampokan dan pembunuhan Sri Wahyuni ke daerah Kabanjahe.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dihubungi membenarkan hal tersebut. Selain itu, hasil pemeriksaan Tim Forensik RSU dr Pirngadi Medan terhadap korban telah diserahkan ke penyidik. Tagam mengungkapkan, di tubuh korban terdapat tanda benturan benda tumpul di kepala bagian kanan, tanda gagal bernafas dan luka-luka memar sekejur tubuh.

Ditanyakan tanda kekerasan seksual, Tagam belum berani memastikan hal tersebut. “Saya akan lakukan kordinasi terlebih dahulu, kalau ada masalah itu saya belum pastikan. Jangan menduga yang macam-macam, kasihan keluarga korban yang masih berduka,” ucapnya.

Penyidik polisi juga masih kesulitan menemukan mobil Kijang Innova BK 1356 JH beserta barang-barang korban lainnya. “Belum ada, kita belum menemukan mobil korban dan barang-barang lainnya. Sabar ya, kita sedang menelusuri hal ini. Beri kami waktu untuk mengungkapnya. Serta doanya terhadap kasus ini akan terungkap secepatnya pelakunya,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki enggan mengangkat telpon saku dan membalas pesan singkat yang dikirim ke ponselnya. Sementara Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi Prianto yang dihubungi mengatakan, dia sedang berada di luar kota. “Coba hubungi Kasat Mas. Soalnya saya sudah beberapa hari di luar kota,” ucapnya melalui ponselnya.(ari/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/