28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Konsul Amerika Puji KNIA

AMINOER RASYID/SUMUT POS MEGAH: Sejumlah calon penumpang berjalan di areal Bandara Internasional Kualanamu, belum lama ini.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MEGAH: Sejumlah calon penumpang berjalan di areal Bandara Internasional Kualanamu, belum lama ini.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Bandara Kualanamu Internasional mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk Konsul Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terungkap saat Konsul AS di Medan Y Robert Ewing dan Atase Ekonomi AS di Singapura Christoper N berkunjung dalam acara coffee morning di Bandara Kualanamu, Senin (8/9). Kedua konsul asal negeri Paman Sam tersebut memujin
infrastruktur sekaligus rencana pengembangan Kualanamu International Airport (KNIA). Kunjungan yang berlangsung di ruang VVIP KNIA itu disambut langsung oleh General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Kualanamu T Said Ridwan didampingi Deputi Operasi Teknik Tommy Hadi Bawono dan Manager Humas Dewandono Prasetyo Nugroho.

Dalam acara Coffee morning yang berlangsung akrab itu, PT AP II selaku pengelola KNIA banyak menerima pujian dan rasa kagum dari dua pejabat negara Paman Sam itu. Selain itu, Robert Ewing dan Christoper berulang kali menyatakan ketertarikannya dengan KNIA. Mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang kuat terkait asal muasal dana pembangunan KNIA. Mulai tahap I dan rencana pengembangannya ke depan.

T Said Ridwan pada kesempatan itu mengatakan, KNIA dibangun terdiri atas dua zona. Zona pertama yakni area non publik. Seperti runway, Main Power Station dan lainnya serta asal dananya itu dari pemerintah.

“Owner-nya adalah Satker Kementerian Perhubungan, sedangkan area publik murni dari PT Angkasa Pura II. Untuk pengembangan ke depan rencananya, PT AP II akan meminjam dari bank dan pemerintah,” papar Said.

Menurutnya, Bandara Kualanamu telah memperoleh keuntungan puluhan miliar selama beroperasi kurang lebih 1 tahun itu. Kemudian, ia menargetkan di tahun 2015 akan mendapat untung Rp150 miliar. Pada kesempatan itu, Y Robert juga meminta Said menjelaskan sejarah singkat terbangunnya Bandara Internasional Kualanamu tersebut.

Said dengan lugas mereferensikan, PT AP II telah mulai memiliki lahan awalnya di tahun 1994 senilai Rp100 miliar. Namun, di tahun 1997 negara Indonesia mengalami krisis, maka proyek raksasa tersebut digrounbreakingkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2008. Menurutnya, jika Bandara Kualanamu dengan Polonia dibandingkan yakni 10:1.

“Proyek bandara pengganti Polonia ini dihentikan terkait pergantian pemerintahan orde baru ke reformasi. Singkatnya selama 5 tahun pembangunan, pada 25 Juli 2013 lalu soft opening dimulai,” ujar Said. (ted/adz)

AMINOER RASYID/SUMUT POS MEGAH: Sejumlah calon penumpang berjalan di areal Bandara Internasional Kualanamu, belum lama ini.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MEGAH: Sejumlah calon penumpang berjalan di areal Bandara Internasional Kualanamu, belum lama ini.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Bandara Kualanamu Internasional mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk Konsul Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terungkap saat Konsul AS di Medan Y Robert Ewing dan Atase Ekonomi AS di Singapura Christoper N berkunjung dalam acara coffee morning di Bandara Kualanamu, Senin (8/9). Kedua konsul asal negeri Paman Sam tersebut memujin
infrastruktur sekaligus rencana pengembangan Kualanamu International Airport (KNIA). Kunjungan yang berlangsung di ruang VVIP KNIA itu disambut langsung oleh General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Kualanamu T Said Ridwan didampingi Deputi Operasi Teknik Tommy Hadi Bawono dan Manager Humas Dewandono Prasetyo Nugroho.

Dalam acara Coffee morning yang berlangsung akrab itu, PT AP II selaku pengelola KNIA banyak menerima pujian dan rasa kagum dari dua pejabat negara Paman Sam itu. Selain itu, Robert Ewing dan Christoper berulang kali menyatakan ketertarikannya dengan KNIA. Mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang kuat terkait asal muasal dana pembangunan KNIA. Mulai tahap I dan rencana pengembangannya ke depan.

T Said Ridwan pada kesempatan itu mengatakan, KNIA dibangun terdiri atas dua zona. Zona pertama yakni area non publik. Seperti runway, Main Power Station dan lainnya serta asal dananya itu dari pemerintah.

“Owner-nya adalah Satker Kementerian Perhubungan, sedangkan area publik murni dari PT Angkasa Pura II. Untuk pengembangan ke depan rencananya, PT AP II akan meminjam dari bank dan pemerintah,” papar Said.

Menurutnya, Bandara Kualanamu telah memperoleh keuntungan puluhan miliar selama beroperasi kurang lebih 1 tahun itu. Kemudian, ia menargetkan di tahun 2015 akan mendapat untung Rp150 miliar. Pada kesempatan itu, Y Robert juga meminta Said menjelaskan sejarah singkat terbangunnya Bandara Internasional Kualanamu tersebut.

Said dengan lugas mereferensikan, PT AP II telah mulai memiliki lahan awalnya di tahun 1994 senilai Rp100 miliar. Namun, di tahun 1997 negara Indonesia mengalami krisis, maka proyek raksasa tersebut digrounbreakingkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2008. Menurutnya, jika Bandara Kualanamu dengan Polonia dibandingkan yakni 10:1.

“Proyek bandara pengganti Polonia ini dihentikan terkait pergantian pemerintahan orde baru ke reformasi. Singkatnya selama 5 tahun pembangunan, pada 25 Juli 2013 lalu soft opening dimulai,” ujar Said. (ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/