SERGAI, SUMUTPOS.CO – Soli Alif (27), seorang operator alat berat jenis buldoser, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib. Dia diamankan petugas Unit PPA Satreskrim Polres Sergai, karena diduga mencabuli anak baru gede (ABG). Bapak satu anak itu diciduk ketika berada di rumahnya, Jumat (6/10) malam pukul 23.30 WIB, setelah korban sebut saja Mawar (14), warga Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serbajadi, Serdangbedagai, membuat laporan ke Polres Sergai.
Ceritanya, malam itu Soli mendatangi Mawar yang saat itu sedang bersama dua temannya tak jauh dari masjid di Desa Pulau Tagor. Soli mengajak Mawar berkenalan. Setelah akrab, Soli mengajak Mawar menonton acara hiburan organ tunggal dengan mengendarai sepeda motor.
Namun di tengah perjalanan, Soli membelokkan sepeda motornya ke arah bendungan. Merasa curiga, Mawar menanyakan maksud Soli mengarahkan sepeda motornya ke bendungan. Namun, operator buldoser tak ambil pusing. Dia terus saja menjalankan sepeda motornya.
Setelah berada di tempat sepi dan gelap, Soli menghentikan sepeda motornya dan mengajak Mawar turun. Tanpa basa basi, Soli langsung merayu Mawar. Karena terus ditolak, akhirnya Soli nekat dan melucuti pakaian Mawar. Dengan tenaga “buldoser”, Soli berhasil merenggut kesucian Mawar.
Mawar pun menangis sejadi-jadinya. Melihat Mawar histeris, Soli pun ketakutan. Malam itu juga, Mawar diantar pulang. Begitu sampai di rumah, korban pun menceriterakan kepada keluarganya.
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Soli Alif (27), seorang operator alat berat jenis buldoser, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib. Dia diamankan petugas Unit PPA Satreskrim Polres Sergai, karena diduga mencabuli anak baru gede (ABG). Bapak satu anak itu diciduk ketika berada di rumahnya, Jumat (6/10) malam pukul 23.30 WIB, setelah korban sebut saja Mawar (14), warga Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serbajadi, Serdangbedagai, membuat laporan ke Polres Sergai.
Ceritanya, malam itu Soli mendatangi Mawar yang saat itu sedang bersama dua temannya tak jauh dari masjid di Desa Pulau Tagor. Soli mengajak Mawar berkenalan. Setelah akrab, Soli mengajak Mawar menonton acara hiburan organ tunggal dengan mengendarai sepeda motor.
Namun di tengah perjalanan, Soli membelokkan sepeda motornya ke arah bendungan. Merasa curiga, Mawar menanyakan maksud Soli mengarahkan sepeda motornya ke bendungan. Namun, operator buldoser tak ambil pusing. Dia terus saja menjalankan sepeda motornya.
Setelah berada di tempat sepi dan gelap, Soli menghentikan sepeda motornya dan mengajak Mawar turun. Tanpa basa basi, Soli langsung merayu Mawar. Karena terus ditolak, akhirnya Soli nekat dan melucuti pakaian Mawar. Dengan tenaga “buldoser”, Soli berhasil merenggut kesucian Mawar.
Mawar pun menangis sejadi-jadinya. Melihat Mawar histeris, Soli pun ketakutan. Malam itu juga, Mawar diantar pulang. Begitu sampai di rumah, korban pun menceriterakan kepada keluarganya.