26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

RSUP H Adam Malik Batal Diinisial Survey

Suasana di depan halaman RSU H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik batal mendaftar untuk diinisial survey pada November 2017, dalam rangka meraih akreditasi Join Commision International (JCI). Hal tersebut diakui oleh Direktur Medik dan Keperawatan sekaligus Ketua Tim untuk akreditasi JCI RSUP H Adam Malik, dr Mardianto SpPD.

Dikatakan Mardianto, hal itu karena ada beberapa pertimbangan.”RSUP H Adam Malik adalah Rumah Sakit Pendidikan utama dari Fakultas Kedokteran USU. Agak berbeda sedikit kesiapan untuk JCI dari Rumah Sakit pendidikan dengan Rumah Sakit non-pendidikan,” ujar Mardianto.

Dijelaskan Mardianto, sebagai Rumah Sakit pendidikan tentu ada terkait dengan kerjasama, dalam hal ini dengan Fakultas Kedokteran USU. Di dalam kesiapan tersebut, ada kesepakatan-kesepakatan antara FK USU dengan RSUP H Adam Malik, terkait dengan anak didik yang belajar di RSUP H Adam Malik.

Disebut Mardianto, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan dan hal itu memerlukan waktu.”Dokumentasi itu disyaratkan dan harus dipenuhi sebagai standard akreditasi JCI, “paparnya.

Selain itu, lanjut Mardianto, karena RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit pendidikan utama, Kementerian Kesehatan RI memiliki standard untuk melakukan evaluasi. Kebetulan evaluasi itu memang perlu diulang kembali atau revisitasi. Revisitasi itu sudah dilakukan, namun sempat menyita waktu.

Untuk saat ini, kata Mardianto, pihaknya menunggu SK penetapan kembali dari Kementerian Kesehatan RI, sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama Fakultas Kedokteran USU.

“Izin atau SK penetapan kembali ini yang sangat kita perlukan untuk mendaftar atau sebagai bahan Dokumen untuk ke Komisi JCI. Oleh sebab itu memang, kita memberikan kesimpulan kelihatannya, November 2017 ini tidak memungkinkan, ” lanjutnya.

Tidak sampai di situ, diakui Mardianto ada pertimbangan lain juga, yakni terkait sarana dan prasarana. Ada beberapa sarana yang harus dipenuhi dan sedang on progres. Kesiapan sarana dan prasarana secara fisik, menjamin bahwasanya pasiennya selamat dan orang bekerja selamat. Sarana dan prasarana itu di antaranya ruang imunitas menurun dan ruang bedah standard. Namun untuk itu, diakuinya biayanya sudah disiapkan di anggaran tahun ini.

“Berdasar beberapa pertimbangan, kemungkinan kita akan mereview ulang jadwal RSUP H Adam Malik untuk dapat diakreditasi atau diinisial survey. Kemungkinan Maret atau April 2018 ini kita mengajukan diri untuk bisa diinisial survey JCI, ” pungkasnya. (ain/ila)

 

Suasana di depan halaman RSU H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik batal mendaftar untuk diinisial survey pada November 2017, dalam rangka meraih akreditasi Join Commision International (JCI). Hal tersebut diakui oleh Direktur Medik dan Keperawatan sekaligus Ketua Tim untuk akreditasi JCI RSUP H Adam Malik, dr Mardianto SpPD.

Dikatakan Mardianto, hal itu karena ada beberapa pertimbangan.”RSUP H Adam Malik adalah Rumah Sakit Pendidikan utama dari Fakultas Kedokteran USU. Agak berbeda sedikit kesiapan untuk JCI dari Rumah Sakit pendidikan dengan Rumah Sakit non-pendidikan,” ujar Mardianto.

Dijelaskan Mardianto, sebagai Rumah Sakit pendidikan tentu ada terkait dengan kerjasama, dalam hal ini dengan Fakultas Kedokteran USU. Di dalam kesiapan tersebut, ada kesepakatan-kesepakatan antara FK USU dengan RSUP H Adam Malik, terkait dengan anak didik yang belajar di RSUP H Adam Malik.

Disebut Mardianto, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan dan hal itu memerlukan waktu.”Dokumentasi itu disyaratkan dan harus dipenuhi sebagai standard akreditasi JCI, “paparnya.

Selain itu, lanjut Mardianto, karena RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit pendidikan utama, Kementerian Kesehatan RI memiliki standard untuk melakukan evaluasi. Kebetulan evaluasi itu memang perlu diulang kembali atau revisitasi. Revisitasi itu sudah dilakukan, namun sempat menyita waktu.

Untuk saat ini, kata Mardianto, pihaknya menunggu SK penetapan kembali dari Kementerian Kesehatan RI, sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama Fakultas Kedokteran USU.

“Izin atau SK penetapan kembali ini yang sangat kita perlukan untuk mendaftar atau sebagai bahan Dokumen untuk ke Komisi JCI. Oleh sebab itu memang, kita memberikan kesimpulan kelihatannya, November 2017 ini tidak memungkinkan, ” lanjutnya.

Tidak sampai di situ, diakui Mardianto ada pertimbangan lain juga, yakni terkait sarana dan prasarana. Ada beberapa sarana yang harus dipenuhi dan sedang on progres. Kesiapan sarana dan prasarana secara fisik, menjamin bahwasanya pasiennya selamat dan orang bekerja selamat. Sarana dan prasarana itu di antaranya ruang imunitas menurun dan ruang bedah standard. Namun untuk itu, diakuinya biayanya sudah disiapkan di anggaran tahun ini.

“Berdasar beberapa pertimbangan, kemungkinan kita akan mereview ulang jadwal RSUP H Adam Malik untuk dapat diakreditasi atau diinisial survey. Kemungkinan Maret atau April 2018 ini kita mengajukan diri untuk bisa diinisial survey JCI, ” pungkasnya. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/