32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Warga dan DPRD Dukung Timsus Anti Begal

Begal motor-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Belum lama ini, Polda Sumut telah membentuk Tim Khusus (Timsus) Anti Begal. Timsus ini diharapkan tidak sekadar pencitraan oleh korps berjargon pengayom dan pelindung masyarakat tersebut. Sebab diketahui, belakangan ini tingkat kejahatan jalanan seperti perampokan dan begal di Kota Medan begitu tinggi.

Seperti penuturan seorang warga Medan, Lily Y, yang juga korban perampokan di kawasan Amplas pada Jumat (6/10). Ia dirampok saat sedang mengendarai sepeda motor di daerah tersebut. “Tas yang saya sandang ditarik keras membuat saya terjatuh ke aspal (badan jalan), pelaku rampok itu mengira didalam tas saya ada benda berharga, ternyata hanya buku-buku pelajaran milik saya,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (8/10).

Dijelaskan, saat itu dia hendak menjemput anaknya dari sekolah. Namun, ditengah perjalanan tiba-tiba saja tas yang disandangnya dirampok oleh seseorang. Akibatnya ia terjungkal dari sepeda motor, dan mengalami patah tulang punggung. Saat ini pun ia masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan.

Ia berharap pihak kepolisian mampu menangkap dan selanjutnya menghukum pelaku. Disamping itu, dengan kehadiran Timsus Anti Begal Polda Sumut, ia pun menaruh harapan dapat memberantas tindak kejahatan jalanan yang sudah sangat meresahkan masyarakat. “Semoga saya menjadi korban terakhir tindakan kriminal di Kota Medan,” kata guru SMA Sutomo 1 Medan itu.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Medan Wong Chun Sen meminta pihak kepolisian segera mengambil upaya tegas terhadap para pelaku tindak kejahatan jalanan tersebut. “Pelaku begal dan perampokan harus dapat ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal untuk memberikan efek jera bagi pelaku lainnya,” katanya.

Ia meyakini, kenekatan para pelaku begal dan perampokan tersebut bisa disebabkan pengaruh narkoba. Sebab menurutnya, aksi begal dan perampokan yang terjadi akhir-akhir ini bukan semata-mata hanya faktor ekonomi saja, namun lebih besar karena telah kecanduan narkoba.“Patroli rutin diharapkan semakin diperbanyak lagi, untuk mengurangi gerak-gerik para pelaku kejahatan, jika perlu berkordinasi dengan Pemerintah Kota Medan,” kata politisi PDIP itu.

Ia pun berharap, Timsus Anti Begal yang baru dibentuk segera menunjukkan kinerja nyata ditengah masyarakat. Selanjutnya meminta jajaran Pemko Kota Medan untuk kembali mengaktifkan Siskamling ditiap lingkungan. “Aspek keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian saja, namun menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk masyarakat, TNI/Polri dan pemerintah,” katanya.

Khusus kepada Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut, Wong berpesan  untuk segera mengungkap kasus perampokan yang dialami guru Sutomo Medan, Lily Y.“Kita berharap pelaku yang merampok guru wanita tersebut segera dapat ditangkap oleh pihak kepolisian dan diberikan hukuman yang setimpal,” tegasnya. (prn/ila)

 

Begal motor-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Belum lama ini, Polda Sumut telah membentuk Tim Khusus (Timsus) Anti Begal. Timsus ini diharapkan tidak sekadar pencitraan oleh korps berjargon pengayom dan pelindung masyarakat tersebut. Sebab diketahui, belakangan ini tingkat kejahatan jalanan seperti perampokan dan begal di Kota Medan begitu tinggi.

Seperti penuturan seorang warga Medan, Lily Y, yang juga korban perampokan di kawasan Amplas pada Jumat (6/10). Ia dirampok saat sedang mengendarai sepeda motor di daerah tersebut. “Tas yang saya sandang ditarik keras membuat saya terjatuh ke aspal (badan jalan), pelaku rampok itu mengira didalam tas saya ada benda berharga, ternyata hanya buku-buku pelajaran milik saya,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (8/10).

Dijelaskan, saat itu dia hendak menjemput anaknya dari sekolah. Namun, ditengah perjalanan tiba-tiba saja tas yang disandangnya dirampok oleh seseorang. Akibatnya ia terjungkal dari sepeda motor, dan mengalami patah tulang punggung. Saat ini pun ia masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan.

Ia berharap pihak kepolisian mampu menangkap dan selanjutnya menghukum pelaku. Disamping itu, dengan kehadiran Timsus Anti Begal Polda Sumut, ia pun menaruh harapan dapat memberantas tindak kejahatan jalanan yang sudah sangat meresahkan masyarakat. “Semoga saya menjadi korban terakhir tindakan kriminal di Kota Medan,” kata guru SMA Sutomo 1 Medan itu.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Medan Wong Chun Sen meminta pihak kepolisian segera mengambil upaya tegas terhadap para pelaku tindak kejahatan jalanan tersebut. “Pelaku begal dan perampokan harus dapat ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal untuk memberikan efek jera bagi pelaku lainnya,” katanya.

Ia meyakini, kenekatan para pelaku begal dan perampokan tersebut bisa disebabkan pengaruh narkoba. Sebab menurutnya, aksi begal dan perampokan yang terjadi akhir-akhir ini bukan semata-mata hanya faktor ekonomi saja, namun lebih besar karena telah kecanduan narkoba.“Patroli rutin diharapkan semakin diperbanyak lagi, untuk mengurangi gerak-gerik para pelaku kejahatan, jika perlu berkordinasi dengan Pemerintah Kota Medan,” kata politisi PDIP itu.

Ia pun berharap, Timsus Anti Begal yang baru dibentuk segera menunjukkan kinerja nyata ditengah masyarakat. Selanjutnya meminta jajaran Pemko Kota Medan untuk kembali mengaktifkan Siskamling ditiap lingkungan. “Aspek keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian saja, namun menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk masyarakat, TNI/Polri dan pemerintah,” katanya.

Khusus kepada Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut, Wong berpesan  untuk segera mengungkap kasus perampokan yang dialami guru Sutomo Medan, Lily Y.“Kita berharap pelaku yang merampok guru wanita tersebut segera dapat ditangkap oleh pihak kepolisian dan diberikan hukuman yang setimpal,” tegasnya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/