26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Beginilah Tingkah Unik Tamu di Resepsi Kahiyang-Bobby

Tamu yang lebih jauh lagi adalah Opa Musa. Pria 79 tahun asal Manokwari, Papua, itu sudah dua hari menginap di Solo.

“Saya ingin bertemu Bapak dan bersalaman. Saya cinta karena Bapak su datang ke Manokwari, ke Papua, yang sering orang lupa. Bapak kata mau bangun Indonesia dari daerah pinggir,” ucapnya dengan suara bergetar.

Opa Musa adalah satu di antara ratusan relawan Projo alias Pro Jokowi, salah satu elemen pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014.

Usia dan latar belakang mereka beragam. Semua ditampung di Asrama Haji Donohudan, Solo.

“Ini bentuk hormat sama Presiden yang mbahu reksa. Mugi-mugi pinaringan lancar (semoga diberi kelancaran, Red),” ucap Mursiwi, perempuan 70 tahun yang datang sendirian dari Jogjakarta.

Meriahnya pernikahan tersebut juga dirasakan penjaja makanan dan pemilik usaha kuliner di sekitar kawasan Graha Saba Buana, tempat resepsi.

Banyak warung yang dijujuk para sukarelawan yang datang mulai pagi.

Salah satunya warung milik Setiasih. “Gorengan tadi jam 10 mpun telas. Ini tinggal minuman sama nasi,” ucap Asih.

Pedagang minuman juga mulai memasuki Jalan Letjen Soeprapto, tempat geduang resepsi berada, saat siang.

Iwan Wahyudi, salah seorang penjaja, misalnya, mengaku berhasil menjual 50 botol air mineral tanggung.

Padahal, dia menaikkan harga minumannya hingga Rp 500-Rp 1.000 per kemasan.

“Jam 10 tadi berangkat, tapi sembunyi-sembunyi di belakang. Belum jam 12 sudah habis.”

“Pesta ini sederhana, tapi di satu sisi juga ‘mewah’. Dalam artian, manfaatnya bisa dirasakan semua masyarakat,” ungkap Zumi Zola, gubernur Jambi.

Tamu yang lebih jauh lagi adalah Opa Musa. Pria 79 tahun asal Manokwari, Papua, itu sudah dua hari menginap di Solo.

“Saya ingin bertemu Bapak dan bersalaman. Saya cinta karena Bapak su datang ke Manokwari, ke Papua, yang sering orang lupa. Bapak kata mau bangun Indonesia dari daerah pinggir,” ucapnya dengan suara bergetar.

Opa Musa adalah satu di antara ratusan relawan Projo alias Pro Jokowi, salah satu elemen pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014.

Usia dan latar belakang mereka beragam. Semua ditampung di Asrama Haji Donohudan, Solo.

“Ini bentuk hormat sama Presiden yang mbahu reksa. Mugi-mugi pinaringan lancar (semoga diberi kelancaran, Red),” ucap Mursiwi, perempuan 70 tahun yang datang sendirian dari Jogjakarta.

Meriahnya pernikahan tersebut juga dirasakan penjaja makanan dan pemilik usaha kuliner di sekitar kawasan Graha Saba Buana, tempat resepsi.

Banyak warung yang dijujuk para sukarelawan yang datang mulai pagi.

Salah satunya warung milik Setiasih. “Gorengan tadi jam 10 mpun telas. Ini tinggal minuman sama nasi,” ucap Asih.

Pedagang minuman juga mulai memasuki Jalan Letjen Soeprapto, tempat geduang resepsi berada, saat siang.

Iwan Wahyudi, salah seorang penjaja, misalnya, mengaku berhasil menjual 50 botol air mineral tanggung.

Padahal, dia menaikkan harga minumannya hingga Rp 500-Rp 1.000 per kemasan.

“Jam 10 tadi berangkat, tapi sembunyi-sembunyi di belakang. Belum jam 12 sudah habis.”

“Pesta ini sederhana, tapi di satu sisi juga ‘mewah’. Dalam artian, manfaatnya bisa dirasakan semua masyarakat,” ungkap Zumi Zola, gubernur Jambi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/