32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Urusan Data PNS, Sumut Paling Bandel

 

APEL: Gubsu, H Gatot Pujo Nugroho memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernuran Jalan Diponegoro Medan, beberapa waktu lalu.//AMINOER RASYID/SUMUT POS
Foto: Dok Sumut Pos PNS Pemprovsu apel pagi di halaman Kantor Gubsu. PNS Sumut dinilai paling bandel dalam melakukan pendaftaran e-PUPNS.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemda-pemda di wilayah Sumut bisa dibilang paling bandel se-Indonesia dalam urusan administrasi pendataan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari data sistem formasi elektronik (e-Formasi) yang dipublikasikan Kemenpa-RB,  jumlah pemda di Sumut yang sama sekali belum mengisi data program tersebut mencapai 12 pemda. Jumlah ini terbanyak di seluruh Indonesia.
 
Data per tanggal 31 Desember 2015, 12 pemda yang sama sekali belum mengisi e-Formasi alis nol persen, yakni Pemprov Sumut, Pemkab Karo, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padanglawas, Pemko Medan, Pemko Binjai, Pemko Pematangsiantar, Pemko Tanjungbalai, dan Pemko Padangsidimpuan.
 
“Ya, masih ada yang sama sekali belum menyelesaikan e-Formasi,” ujar Menpan-RB Yuddy Chrisnandi kemarin.
 
Yuddy menyesalkan hal tersebut. Pasalnya, waktu yang disediakan sudah jauh melampuai tenggat waktu yakni April 2015. Dia menjelaskan, manfaat e-Formasi antara lain untuk menentukan kebutuhan pegawai, menentukan kelas jabatan dan menentukan sasaran kerja pegawai.
 
“Tujuan e-Formasi adalah untuk mengetahui antara lain gambaran struktur organisasi, peta jabatan, jumlah pegawai yang ada, jumlah pegawai yang dibutuhkan dan jumlah kekurangan dan kelebihan pegawai di masing-masing instansi,” ujarnya.
 
Sudah tentu, bandelnya sejumlah pemda di Sumut ini mengganggu program penataan kepegawaian, termasuk rencana rasionalisasi jumlah PNS, yang diawali dengan audit organisasi, yang datanya diolah dari e-Formasi.
Audit organisasi ini juga terkait dengan pemetaan kompetensi, kualiifikasi dan kinerja. “Dari hasil pemetaan tersebut akan terlihat para PNS yang mempunyai kompetensi, kualifikasi dan kinerja yang baik,” terang Deputi SDM Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja. (sam)

 

APEL: Gubsu, H Gatot Pujo Nugroho memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernuran Jalan Diponegoro Medan, beberapa waktu lalu.//AMINOER RASYID/SUMUT POS
Foto: Dok Sumut Pos PNS Pemprovsu apel pagi di halaman Kantor Gubsu. PNS Sumut dinilai paling bandel dalam melakukan pendaftaran e-PUPNS.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemda-pemda di wilayah Sumut bisa dibilang paling bandel se-Indonesia dalam urusan administrasi pendataan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari data sistem formasi elektronik (e-Formasi) yang dipublikasikan Kemenpa-RB,  jumlah pemda di Sumut yang sama sekali belum mengisi data program tersebut mencapai 12 pemda. Jumlah ini terbanyak di seluruh Indonesia.
 
Data per tanggal 31 Desember 2015, 12 pemda yang sama sekali belum mengisi e-Formasi alis nol persen, yakni Pemprov Sumut, Pemkab Karo, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padanglawas, Pemko Medan, Pemko Binjai, Pemko Pematangsiantar, Pemko Tanjungbalai, dan Pemko Padangsidimpuan.
 
“Ya, masih ada yang sama sekali belum menyelesaikan e-Formasi,” ujar Menpan-RB Yuddy Chrisnandi kemarin.
 
Yuddy menyesalkan hal tersebut. Pasalnya, waktu yang disediakan sudah jauh melampuai tenggat waktu yakni April 2015. Dia menjelaskan, manfaat e-Formasi antara lain untuk menentukan kebutuhan pegawai, menentukan kelas jabatan dan menentukan sasaran kerja pegawai.
 
“Tujuan e-Formasi adalah untuk mengetahui antara lain gambaran struktur organisasi, peta jabatan, jumlah pegawai yang ada, jumlah pegawai yang dibutuhkan dan jumlah kekurangan dan kelebihan pegawai di masing-masing instansi,” ujarnya.
 
Sudah tentu, bandelnya sejumlah pemda di Sumut ini mengganggu program penataan kepegawaian, termasuk rencana rasionalisasi jumlah PNS, yang diawali dengan audit organisasi, yang datanya diolah dari e-Formasi.
Audit organisasi ini juga terkait dengan pemetaan kompetensi, kualiifikasi dan kinerja. “Dari hasil pemetaan tersebut akan terlihat para PNS yang mempunyai kompetensi, kualifikasi dan kinerja yang baik,” terang Deputi SDM Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/