22.6 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Lagi, Puluhan Ton Ikan Mati di Keramba Danau Toba

Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian yang sama, ia mengimbau agar para pemilik KJA menambatkan kerambanya pada kedalaman antara 50-100 meter.

“Karena di kedalaman itu kondisi cuaca yang ekstrem tidak berpengaruh secara signifikan,” tandasnya.

Sementara, petani KJA di Huta Lontung, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput, juga merasakan kerugian yang sama. Sejak dua hari ini, ribuan ikan mas bermatian.

Parlindungan Rajagukguk, salah seorang warga sekitar, Senin (9/1), mengungkapkan air Danau Toba di sekitar Muara, berwarna kehitaman, tak lagi bening. Ia menduga ikan mati karena kekurangan oksigen.

Kepala Desa Huta Lontung mengatakan,  ada enam titik keramba di desanya. Tiga titik keramba milik Ramses Rajagukguk dan diperkirakan sekitar 3 ton ikan mati di tiga titik keramba itu.

Menyikapi kondisi itu, Dinas Perikanan Taput sudah datang ke lokasi untuk meneliti penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

Kadis Perikanan Taput Longgos Pandiangan melalui Kabid Perikanan Sahat Silalahi mengatakan, ikan mati akibat kerapatan oksigen yang sedang berkurang. Ia menyarankan, untuk sementara keramba milik petani akan dipindahkan dulu.

‘’Kita lagi meneliti. Airnya akan dibawa ke kantor dan dicek kembali,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, ada enam titik keramba dan terlihat ikan bermatian di tiga keramba. (bl/as/ara)

Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian yang sama, ia mengimbau agar para pemilik KJA menambatkan kerambanya pada kedalaman antara 50-100 meter.

“Karena di kedalaman itu kondisi cuaca yang ekstrem tidak berpengaruh secara signifikan,” tandasnya.

Sementara, petani KJA di Huta Lontung, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput, juga merasakan kerugian yang sama. Sejak dua hari ini, ribuan ikan mas bermatian.

Parlindungan Rajagukguk, salah seorang warga sekitar, Senin (9/1), mengungkapkan air Danau Toba di sekitar Muara, berwarna kehitaman, tak lagi bening. Ia menduga ikan mati karena kekurangan oksigen.

Kepala Desa Huta Lontung mengatakan,  ada enam titik keramba di desanya. Tiga titik keramba milik Ramses Rajagukguk dan diperkirakan sekitar 3 ton ikan mati di tiga titik keramba itu.

Menyikapi kondisi itu, Dinas Perikanan Taput sudah datang ke lokasi untuk meneliti penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

Kadis Perikanan Taput Longgos Pandiangan melalui Kabid Perikanan Sahat Silalahi mengatakan, ikan mati akibat kerapatan oksigen yang sedang berkurang. Ia menyarankan, untuk sementara keramba milik petani akan dipindahkan dulu.

‘’Kita lagi meneliti. Airnya akan dibawa ke kantor dan dicek kembali,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, ada enam titik keramba dan terlihat ikan bermatian di tiga keramba. (bl/as/ara)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/