32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Manager Merdeka Walk dan Pertamanan Saling Tuding

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tumbangnya pohon trembesi berusia 120 tahun, peninggalan zaman Belanda, di kawasan Merdeka Walk, Senin (9/1) siang, yang menimpa

dua mobil dan satu sepeda motor, membuat pihak Merdeka Walk dan Dinas Pertamanan Medan saling menyalahkan.

Manager Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pohon trambesi yang tumbang itu bukanlah milik mereka. Sehingga pihaknya tidak memiliki wewenang sama sekali untuk melakukan penebangan atau pemangkasan pohon yang ada di Merdeka Walk. Ia juga menuturkan, kerugian yang diakibatkan pohon tumbang tersebut bukan tanggung jawab mereka.

“Kalau urusan layak atau tidak layak, itu Pemko yang menentukan. Dinas Pertamanan yang biasa melakukan pemotongan terhadap ranting-ranting pohon,” ungkapnya.

Ia mengaku, pihaknya hanya berkewajiban melakukan pemeliharaan pohon yang ada di Merdeka Walk dengan memberikan pupuk dan lainnya. Hal itu dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Pertanian.

“Kita hanya melakukan perawatan. Pohon tumbang pun karena faktor alam, sebab saat kejadian nggak ada angin ataupun hujan. Tiba-tiba saja tumbang,” jelas Subur.

Ke depan, bila secara kasat mata pohon lain yang berada di Merdeka Walk dalam kondisi mengkhawatirkan, maka managemen akan langsung menginformasikan ke dinas terkait untuk dilakukan pemangkasaan ataupun antisipasi lainnya. Sehingga tidak ada korban maupun kerugian material dari tumbangnya pohon.

Sementara Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu terkesan buang badan atas kejadian pohon tumbang tersebut. Menurutnya, pohon trambesi berusia 120 tahun yang tumbang tersebut masuk di dalam kawasan pusat jajanan kuliner Merdeka Walk, bukan di ditrotoar. Artinya kejadian tersebut menjadi tanggung jawab pengelola Merdeka Walk, bukan tanggung jawab mereka.

“Pohon itu masuk dalam kawasan Merdeka Walk. Jadi, pengelola yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Selama ini pengelola Merdeka Walk juga yang bertanggung jawab merawat pohon tersebut,” ungkapnya di lokasi.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tumbangnya pohon trembesi berusia 120 tahun, peninggalan zaman Belanda, di kawasan Merdeka Walk, Senin (9/1) siang, yang menimpa

dua mobil dan satu sepeda motor, membuat pihak Merdeka Walk dan Dinas Pertamanan Medan saling menyalahkan.

Manager Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pohon trambesi yang tumbang itu bukanlah milik mereka. Sehingga pihaknya tidak memiliki wewenang sama sekali untuk melakukan penebangan atau pemangkasan pohon yang ada di Merdeka Walk. Ia juga menuturkan, kerugian yang diakibatkan pohon tumbang tersebut bukan tanggung jawab mereka.

“Kalau urusan layak atau tidak layak, itu Pemko yang menentukan. Dinas Pertamanan yang biasa melakukan pemotongan terhadap ranting-ranting pohon,” ungkapnya.

Ia mengaku, pihaknya hanya berkewajiban melakukan pemeliharaan pohon yang ada di Merdeka Walk dengan memberikan pupuk dan lainnya. Hal itu dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Pertanian.

“Kita hanya melakukan perawatan. Pohon tumbang pun karena faktor alam, sebab saat kejadian nggak ada angin ataupun hujan. Tiba-tiba saja tumbang,” jelas Subur.

Ke depan, bila secara kasat mata pohon lain yang berada di Merdeka Walk dalam kondisi mengkhawatirkan, maka managemen akan langsung menginformasikan ke dinas terkait untuk dilakukan pemangkasaan ataupun antisipasi lainnya. Sehingga tidak ada korban maupun kerugian material dari tumbangnya pohon.

Sementara Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu terkesan buang badan atas kejadian pohon tumbang tersebut. Menurutnya, pohon trambesi berusia 120 tahun yang tumbang tersebut masuk di dalam kawasan pusat jajanan kuliner Merdeka Walk, bukan di ditrotoar. Artinya kejadian tersebut menjadi tanggung jawab pengelola Merdeka Walk, bukan tanggung jawab mereka.

“Pohon itu masuk dalam kawasan Merdeka Walk. Jadi, pengelola yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Selama ini pengelola Merdeka Walk juga yang bertanggung jawab merawat pohon tersebut,” ungkapnya di lokasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/