30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Cuaca Ekstrem, Warga Medan Diimbau Antispasi Bencana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan diminta untuk melakukan langkah-langkah yang bersifat mengantisipasi terjadinya bencana, mengingat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

Hal itu dikatakan Anggota DPRD Medan Fraksi Golkar, M Afri Rizki Lubis SM M.IP, saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan Perda No.2 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Bencana di Jalan Melinjo Raya, Komplek Pelataran Parkir Mesjid Muhajirin, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Senin (8/5) sore.

“Bahkan seperti kita ketahui, baru-baru ini terjadi banjir bandang di Sungai Sembahe. Walaupun bukan di Kota Medan, tetapi kita tetap harus waspada dan melakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab kita tahu, Sungai Sembahe adalah hulu dari Sungai Deli yang melintasi Kota Medan. Alhamdulillah, banjir bandang Sungai Sembahe pekan lalu tidak berdampak besar ke Kota Medan,” ucap Rizki.

Diterangkan Anggota Komisi I DPRD Medan itu, ada banyak langkah antisipasi yang bisa dilakukan, diantaranya dengan memastikan fungsi drainase di sekitar rumah masing-masing.

“Fungsi drainase harus baik, jangan buang sampah ke drainase dan mari kita bersihkan drainase di depan rumah kita masing-masing. Ini sebagai salah satu langkah antisipasi,” ujarnya.

Kemudian, pada situasi curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan seperti saat ini, warga diminta untuk berhati-hati saat beraktifitas di sungai ataupun wilayah sekitar sungai.

“Cuaca panas terik yang saat ini sering terjadi juga harus kita antisipasi. Perbanyak minum air putih, jangan sampai dehidrasi, jaga selalu kesehatan,” katanya dalam kegiatan yang turut dihadiri perwakilan BPBD Kota Medan, M Yamin Daulay dan Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor T, Mahari Abdullah.

Senada dengan Rizki, fungsional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Yamin Daulay juga meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya bencana. “Paling tidak, kita bisa meminimalisir dampak dari terjadinya bencana,” tuturnya.

Kegiatan tersebut pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk menyampaikan berbagai aspirasi ataupun keluhannya. Seperti halnya yang dilakukan salah seorang warga, Andreas Ginting yang mengeluhkan keberadaan sebuah pohon besar di badan jalan, tepatnya di simpang Jalan Melinjo Raya yang dahannya telah menjulang hingga ke atas rumahnya.

“Pohonnya sudah tua pak, takut kita dahannya jatuh dan menimpa rumah kita. Apalagi sekarang cuaca kan gak menentu, sebentar panas, tapi bisa tiba-tiba hujan dan angin kencang. Bahaya pak, bisa jadi bencana juga bagi kami, kami khawatir pohon itu tumbang dan kena ke rumah kami,” keluh Andreas.

Ia pun mengaku telah menyampaikan hal itu ke dinas terkait sejak dua hingga tiga tahun yang lalu agar dahan pohon tersebut dapat dipangkas, namun hingga kini tak juga dilakukan.

Menjawab keluhan Andreas, Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor, T. Mahari Abdullah mengaku akan segera menindaklanjutinya dengan menyurati Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan.

“Sebab dulu pemangkasan pohon dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tapi sekarang dinasnya sudah dilebur. Kami akan segera menyurati Dinas SDABMBK yang saat ini bertanggungjawab untuk pemangkasan pohon,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan diminta untuk melakukan langkah-langkah yang bersifat mengantisipasi terjadinya bencana, mengingat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

Hal itu dikatakan Anggota DPRD Medan Fraksi Golkar, M Afri Rizki Lubis SM M.IP, saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan Perda No.2 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Bencana di Jalan Melinjo Raya, Komplek Pelataran Parkir Mesjid Muhajirin, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Senin (8/5) sore.

“Bahkan seperti kita ketahui, baru-baru ini terjadi banjir bandang di Sungai Sembahe. Walaupun bukan di Kota Medan, tetapi kita tetap harus waspada dan melakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab kita tahu, Sungai Sembahe adalah hulu dari Sungai Deli yang melintasi Kota Medan. Alhamdulillah, banjir bandang Sungai Sembahe pekan lalu tidak berdampak besar ke Kota Medan,” ucap Rizki.

Diterangkan Anggota Komisi I DPRD Medan itu, ada banyak langkah antisipasi yang bisa dilakukan, diantaranya dengan memastikan fungsi drainase di sekitar rumah masing-masing.

“Fungsi drainase harus baik, jangan buang sampah ke drainase dan mari kita bersihkan drainase di depan rumah kita masing-masing. Ini sebagai salah satu langkah antisipasi,” ujarnya.

Kemudian, pada situasi curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan seperti saat ini, warga diminta untuk berhati-hati saat beraktifitas di sungai ataupun wilayah sekitar sungai.

“Cuaca panas terik yang saat ini sering terjadi juga harus kita antisipasi. Perbanyak minum air putih, jangan sampai dehidrasi, jaga selalu kesehatan,” katanya dalam kegiatan yang turut dihadiri perwakilan BPBD Kota Medan, M Yamin Daulay dan Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor T, Mahari Abdullah.

Senada dengan Rizki, fungsional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Yamin Daulay juga meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya bencana. “Paling tidak, kita bisa meminimalisir dampak dari terjadinya bencana,” tuturnya.

Kegiatan tersebut pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk menyampaikan berbagai aspirasi ataupun keluhannya. Seperti halnya yang dilakukan salah seorang warga, Andreas Ginting yang mengeluhkan keberadaan sebuah pohon besar di badan jalan, tepatnya di simpang Jalan Melinjo Raya yang dahannya telah menjulang hingga ke atas rumahnya.

“Pohonnya sudah tua pak, takut kita dahannya jatuh dan menimpa rumah kita. Apalagi sekarang cuaca kan gak menentu, sebentar panas, tapi bisa tiba-tiba hujan dan angin kencang. Bahaya pak, bisa jadi bencana juga bagi kami, kami khawatir pohon itu tumbang dan kena ke rumah kami,” keluh Andreas.

Ia pun mengaku telah menyampaikan hal itu ke dinas terkait sejak dua hingga tiga tahun yang lalu agar dahan pohon tersebut dapat dipangkas, namun hingga kini tak juga dilakukan.

Menjawab keluhan Andreas, Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor, T. Mahari Abdullah mengaku akan segera menindaklanjutinya dengan menyurati Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan.

“Sebab dulu pemangkasan pohon dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tapi sekarang dinasnya sudah dilebur. Kami akan segera menyurati Dinas SDABMBK yang saat ini bertanggungjawab untuk pemangkasan pohon,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/