25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

KM Bintang Mulia Dirompak Kawanan Bersenpi

BELAWAN- Kapal Motor (KM) Bintang Mulia GT 30 No 124/PPa dirompak empat pria bersenjata api (senpi) laras panjang dan pendek di Perairan Selat Malaka, tepatnya di posisi Lampu I, Kwala Belawan, Rabu (8/6).
Para perompak menyandera nakhoda kapal Safrudin (53) warga Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dan para awaknya. Perompak juga merampas barang berharga di kapal penangkap ikan tersebut.

Nakhoda KM Bintang Mulia Safrudin (53) mengatakan, mereka sedang menangkap ikan di Perairan Selat Malaka, kemudian didatangi KM Sukses. Empat pria menggunakan dua senjata api laras panjang dan dua laras pendek, mengarahkan senjata ke nakhoda KM Bintang Mulia agar tidak melarikan diri dan mengambil hasil tangkapan mereka.
“Kawanan perompak masuk ke KM Bintang Mulia, dengan mengambil alih radio dan memindahkan nakhoda beserta awaknya ke KM Sukses milik pelaku,” ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, para perompak menguras seluruh barang berharga di KM Bintang Mulia seperti, radio super star, satelit dan dokumen kapal serta satu drum minyak solar.  Selanjutnya, KM Sukses melarikan diri ke perairan Nangroe Aceh Darusalam (NAD) membawa barang-barang berharga milik korban. Kanit Tindak Dit Pol Air Polda Sumut AKP RG Sitinjak mengatakan, masih menyelidiki peristiwa perompakan tersebut.  “Kita masih melakukan penyelidikan terhadap aksi perompakan KM Bintang Mulia,” ujarnya.

Ketua HNSI Medan Zulfahri Siagian, sangat prihatin atas perompakan yang menimpa anggotanya. Dia memperkirakan, total kerugian pengusaha kapal ikan Gabion Belawan dan Labuhan Medan akibat perompakan selama dua bulan terakhir ini mencapai ratusan juta rupiah.

Modus operandi perompakan tersebut di antaranya, meminta sejumlah uang tebusan dengan cara menyandera nakhoda dan kapal ikan. Para perompak melakukan aksinya dengan menggunakan kapal ikan dan senjata api. Cara lainnya yakni, menyusup ke kapal ikan dengan cara terlebih dulu melamar sebagai anak buah kapal.
“Dari beberapa kali kejadian perompakan yang berhasil diungkap aparat kepolisian, ternyata sebagian pelakunya berasal dari Belawan dan sekitarnya,” ujarnya. Zulfahri menambahkan, guna meredam maraknya aksi kejahatan di laut, pihak kepolisian di wilayah Belawan dan sekitarnya perlu lebih gencar lagi meningkatkan pengawasan dan patroli rutin.(mag-11)

BELAWAN- Kapal Motor (KM) Bintang Mulia GT 30 No 124/PPa dirompak empat pria bersenjata api (senpi) laras panjang dan pendek di Perairan Selat Malaka, tepatnya di posisi Lampu I, Kwala Belawan, Rabu (8/6).
Para perompak menyandera nakhoda kapal Safrudin (53) warga Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dan para awaknya. Perompak juga merampas barang berharga di kapal penangkap ikan tersebut.

Nakhoda KM Bintang Mulia Safrudin (53) mengatakan, mereka sedang menangkap ikan di Perairan Selat Malaka, kemudian didatangi KM Sukses. Empat pria menggunakan dua senjata api laras panjang dan dua laras pendek, mengarahkan senjata ke nakhoda KM Bintang Mulia agar tidak melarikan diri dan mengambil hasil tangkapan mereka.
“Kawanan perompak masuk ke KM Bintang Mulia, dengan mengambil alih radio dan memindahkan nakhoda beserta awaknya ke KM Sukses milik pelaku,” ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, para perompak menguras seluruh barang berharga di KM Bintang Mulia seperti, radio super star, satelit dan dokumen kapal serta satu drum minyak solar.  Selanjutnya, KM Sukses melarikan diri ke perairan Nangroe Aceh Darusalam (NAD) membawa barang-barang berharga milik korban. Kanit Tindak Dit Pol Air Polda Sumut AKP RG Sitinjak mengatakan, masih menyelidiki peristiwa perompakan tersebut.  “Kita masih melakukan penyelidikan terhadap aksi perompakan KM Bintang Mulia,” ujarnya.

Ketua HNSI Medan Zulfahri Siagian, sangat prihatin atas perompakan yang menimpa anggotanya. Dia memperkirakan, total kerugian pengusaha kapal ikan Gabion Belawan dan Labuhan Medan akibat perompakan selama dua bulan terakhir ini mencapai ratusan juta rupiah.

Modus operandi perompakan tersebut di antaranya, meminta sejumlah uang tebusan dengan cara menyandera nakhoda dan kapal ikan. Para perompak melakukan aksinya dengan menggunakan kapal ikan dan senjata api. Cara lainnya yakni, menyusup ke kapal ikan dengan cara terlebih dulu melamar sebagai anak buah kapal.
“Dari beberapa kali kejadian perompakan yang berhasil diungkap aparat kepolisian, ternyata sebagian pelakunya berasal dari Belawan dan sekitarnya,” ujarnya. Zulfahri menambahkan, guna meredam maraknya aksi kejahatan di laut, pihak kepolisian di wilayah Belawan dan sekitarnya perlu lebih gencar lagi meningkatkan pengawasan dan patroli rutin.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/