31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Waspada! Tujuh ‘Pengantin’ Diduga Masuk Sumut

Kapoldasu yang baru, Irjen Paulus Waterpauw dan istri, bersama kapolda sebelumnya, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan istri, pada pisah sambut di Mapolda Sabtu (8/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beredar kabar, sedikitnya tujuh orang diduga ‘pengantin’ (pelaku bom bunuh diri) masuk ke Sumatera Utara (Sumut). Disebut-sebut, ketujuh pengantin ini masuk dari provinsi tetangga, Aceh. Dalam informasi yang beredar ini, mereka diproyeksikan melakukan aksi teror bom dengan sejumlah sasaran komplek militer dan Polri.

Masyarakat pun diimbau untuk waspada, melaporkan segala tindak-tanduk orang baru yang tak dikenal. Langkah awal tentunya dengan melaporkan kepada aparat setempat.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, mendengar informasi ini angkat bicara. Dia mengatakan, akan menelusuri dan mencari tahu kebenaran serta informasi lanjut atas informasi tersebut. “Kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada, kami dari Polri akan menindaklanjuti informasi ini. Jangan takut, tapi tetap waspada,” kata Rina, Minggu (9/7).

Perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Binjai ini menyebut, sebagai Kapoldasu yang baru, Irjen Paulus Waterpauw sudah mempersiapkan Poldasu untuk mencegah dan menangkal terjadinya aksi teror terulang di Sumut. “Seperti amanat kapolda kemarin pada acara serah terima jabatan, fokus terhadap pemberantasan terorisme menjadi atensinya Pak Kapolda, dengan melanjutkan strategi dari kapolda sebelumnya, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel,” tutur Rina.

Penegasan yang dikatakan Irjen Paulus Waterpauw dalam amanatnya pada pisah sambut di Mapolda Sabtu (8/8) kemarin, mantan Kapolda Papua ini menyebut masalah yang terjadi soal terorisme di Sumut akan semakin kompleks. Menurutnya, banyak Pekerjaan rumah yang harus pihaknya segera tangani. Tak muluk-muluk dia akan melanjutkan program pendahulunya seperti terorisme, narkoba, kejahatan konvensional dan pengamanan saat pemilihan kepala daerah di Sumut. “Caranya dengan membangun komunikasi kepada semua pemangku kepentingan di Sumut dan memperbanyak razia,” tutur Paulus.

Paulus resmi bertugas sebagai Kapolda Sumut mulai kemarin, setelah melakukan pisah sambut dengan pejabat terdahulu, Rycko, yang menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian.

Seperti tradisi-tradisi sebelumnya, pucuk pimpinan Poldasu tentunya disambut sejumlah personel, kapolres dan pejabat utama. Berjalan masuk pintu gerbang Mapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw disambut Irjen Rycko Amelza Dahniel.

Paulus didampingi istrinya, Roma br Pasaribu, mereka diulosi, sebuah sarung tenun ciri khas etnis Batak Toba. Perjalanannya masuk diiringi tarian khas daerah Sumut, tari Melayu, kemudian tari Karo dan diakhiri dengan tarian Batak Toba.

Usai itu, Paulus langsung diadang barisan pejabat utama polda. Rycko yang telah menyambut Paulus kemudian memperkenalkan satu per satu kapolres dan pejabat-pejabat utama di Polda Sumut. Sementara Hj Ningrum, istri Rycko, memperkenalkan pendamping hidup para kapolres dan pejabat utama Polda Sumut yang keseluruhanya mengenakan pakaian berwarna merah jambu.

Senyum khas jendral polisi kelahiran Fakfak, Papua Barat 52 tahun silam ini terus terlempar kala dia menyalami satu per satu beberapa kapolres dan pejabat utama.

Kapoldasu yang baru, Irjen Paulus Waterpauw dan istri, bersama kapolda sebelumnya, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan istri, pada pisah sambut di Mapolda Sabtu (8/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beredar kabar, sedikitnya tujuh orang diduga ‘pengantin’ (pelaku bom bunuh diri) masuk ke Sumatera Utara (Sumut). Disebut-sebut, ketujuh pengantin ini masuk dari provinsi tetangga, Aceh. Dalam informasi yang beredar ini, mereka diproyeksikan melakukan aksi teror bom dengan sejumlah sasaran komplek militer dan Polri.

Masyarakat pun diimbau untuk waspada, melaporkan segala tindak-tanduk orang baru yang tak dikenal. Langkah awal tentunya dengan melaporkan kepada aparat setempat.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, mendengar informasi ini angkat bicara. Dia mengatakan, akan menelusuri dan mencari tahu kebenaran serta informasi lanjut atas informasi tersebut. “Kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada, kami dari Polri akan menindaklanjuti informasi ini. Jangan takut, tapi tetap waspada,” kata Rina, Minggu (9/7).

Perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Binjai ini menyebut, sebagai Kapoldasu yang baru, Irjen Paulus Waterpauw sudah mempersiapkan Poldasu untuk mencegah dan menangkal terjadinya aksi teror terulang di Sumut. “Seperti amanat kapolda kemarin pada acara serah terima jabatan, fokus terhadap pemberantasan terorisme menjadi atensinya Pak Kapolda, dengan melanjutkan strategi dari kapolda sebelumnya, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel,” tutur Rina.

Penegasan yang dikatakan Irjen Paulus Waterpauw dalam amanatnya pada pisah sambut di Mapolda Sabtu (8/8) kemarin, mantan Kapolda Papua ini menyebut masalah yang terjadi soal terorisme di Sumut akan semakin kompleks. Menurutnya, banyak Pekerjaan rumah yang harus pihaknya segera tangani. Tak muluk-muluk dia akan melanjutkan program pendahulunya seperti terorisme, narkoba, kejahatan konvensional dan pengamanan saat pemilihan kepala daerah di Sumut. “Caranya dengan membangun komunikasi kepada semua pemangku kepentingan di Sumut dan memperbanyak razia,” tutur Paulus.

Paulus resmi bertugas sebagai Kapolda Sumut mulai kemarin, setelah melakukan pisah sambut dengan pejabat terdahulu, Rycko, yang menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian.

Seperti tradisi-tradisi sebelumnya, pucuk pimpinan Poldasu tentunya disambut sejumlah personel, kapolres dan pejabat utama. Berjalan masuk pintu gerbang Mapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw disambut Irjen Rycko Amelza Dahniel.

Paulus didampingi istrinya, Roma br Pasaribu, mereka diulosi, sebuah sarung tenun ciri khas etnis Batak Toba. Perjalanannya masuk diiringi tarian khas daerah Sumut, tari Melayu, kemudian tari Karo dan diakhiri dengan tarian Batak Toba.

Usai itu, Paulus langsung diadang barisan pejabat utama polda. Rycko yang telah menyambut Paulus kemudian memperkenalkan satu per satu kapolres dan pejabat-pejabat utama di Polda Sumut. Sementara Hj Ningrum, istri Rycko, memperkenalkan pendamping hidup para kapolres dan pejabat utama Polda Sumut yang keseluruhanya mengenakan pakaian berwarna merah jambu.

Senyum khas jendral polisi kelahiran Fakfak, Papua Barat 52 tahun silam ini terus terlempar kala dia menyalami satu per satu beberapa kapolres dan pejabat utama.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/