32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Diselamatkan dari Sumur, Balita Tewas Masuk Parit

Pm/sormin Lili menangisi jenazah anaknya yang masih balita, yang tewas masuk parit setelah diselamatkan dari sumur.
Pm/sormin
Lili menangisi jenazah anaknya yang masih balita, yang tewas masuk parit setelah diselamatkan dari sumur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Senin (8/8) sore sepertinya memang sudah ajalnya Ryan. Balita berusia 2,6 tahun ini meregang nyawa, setelah sebelumnya diselamatkan dari dalam sumur.

Ceritanya, sore itu berada di rumah bersama ibunya, Lili. Karena kelelahan, si ibu tertidur hingga tidak mengetahui putranya bermain di dapur.

Lili terbangun setelah adiknya terdengar menjerit histeris. Belakangan diketahui, jeritan tersebut karena Nurmala, adiknya mendapati Ryan berada di dalam sumur mereka.

Mengetahui ada bocah masuk sumur, warga Jalan Keramat Indah, Gang Baru, Kelurahan Menteng, Medai Denai, langsung heboh dan berusaha menolong.

Upaya warga tidak sia-sia. Ryan berhasil dikeluarkan dari sumur. Berikutnya, warga menekan dada dan perutnya untuk mengeluarkan air yang terminum.

Melihat kondisi Ryan mulai kejang-kejang, Nurmala bersama seorang buruh bangunan yang kebetulan bekerja di samping rumah korban, buru-buru melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan mengendarai kereta.

Namun nahas, ketika sampai di ujung Jalan Jermal 15, kereta yang mereka kendarai terjerembab ke lubang. Ketiganya pun jatuh ke parit. Ironisnya, ketika jatuh kepala Ryan menghantam benda keras hingga terluka. Kondisi balita ini semakin memprihatinkan.

Tanpa menghiraukan sakit karena jatuh, si buruh bangunan buru-buru berdiri dan kembali menghidupkan kereta. Sementara Nurmala bergegas kembali menggendong Ryan. Mereka pun melanjutkan perjalan ke RS Rido. Malang memang tak dapat ditolak. Belum sempat mendapat perawatan, balita itu dipastikan sudah tidak bernyawa lagi.

Setelah dipastikan meninggal dunia, jenazah akhirnya dibawa pulang untuk disemayamkan. Kedatangan jenazah disambut haru oleh para jiran. Sementara si ibu menjerit histeris.

Ketika disambangi rumah duka, wanita ini tampak terus memandangi wajah almarhum. Sedangkan Eri, ayah Ryan yang sehari-hari bekerja di toko elektronik terlihat duduk lemas di samping jenazah. Tak ada sepatah kata pun terdengar terucap dari bibirnya.

Hingga berita diturunkan, belum ada personel Polsek Medan Area yang turun ke lokasi. Soal pemakaman, rencananya Ryan dikebumikan pada hari ini. (sor/ras)

Pm/sormin Lili menangisi jenazah anaknya yang masih balita, yang tewas masuk parit setelah diselamatkan dari sumur.
Pm/sormin
Lili menangisi jenazah anaknya yang masih balita, yang tewas masuk parit setelah diselamatkan dari sumur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Senin (8/8) sore sepertinya memang sudah ajalnya Ryan. Balita berusia 2,6 tahun ini meregang nyawa, setelah sebelumnya diselamatkan dari dalam sumur.

Ceritanya, sore itu berada di rumah bersama ibunya, Lili. Karena kelelahan, si ibu tertidur hingga tidak mengetahui putranya bermain di dapur.

Lili terbangun setelah adiknya terdengar menjerit histeris. Belakangan diketahui, jeritan tersebut karena Nurmala, adiknya mendapati Ryan berada di dalam sumur mereka.

Mengetahui ada bocah masuk sumur, warga Jalan Keramat Indah, Gang Baru, Kelurahan Menteng, Medai Denai, langsung heboh dan berusaha menolong.

Upaya warga tidak sia-sia. Ryan berhasil dikeluarkan dari sumur. Berikutnya, warga menekan dada dan perutnya untuk mengeluarkan air yang terminum.

Melihat kondisi Ryan mulai kejang-kejang, Nurmala bersama seorang buruh bangunan yang kebetulan bekerja di samping rumah korban, buru-buru melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan mengendarai kereta.

Namun nahas, ketika sampai di ujung Jalan Jermal 15, kereta yang mereka kendarai terjerembab ke lubang. Ketiganya pun jatuh ke parit. Ironisnya, ketika jatuh kepala Ryan menghantam benda keras hingga terluka. Kondisi balita ini semakin memprihatinkan.

Tanpa menghiraukan sakit karena jatuh, si buruh bangunan buru-buru berdiri dan kembali menghidupkan kereta. Sementara Nurmala bergegas kembali menggendong Ryan. Mereka pun melanjutkan perjalan ke RS Rido. Malang memang tak dapat ditolak. Belum sempat mendapat perawatan, balita itu dipastikan sudah tidak bernyawa lagi.

Setelah dipastikan meninggal dunia, jenazah akhirnya dibawa pulang untuk disemayamkan. Kedatangan jenazah disambut haru oleh para jiran. Sementara si ibu menjerit histeris.

Ketika disambangi rumah duka, wanita ini tampak terus memandangi wajah almarhum. Sedangkan Eri, ayah Ryan yang sehari-hari bekerja di toko elektronik terlihat duduk lemas di samping jenazah. Tak ada sepatah kata pun terdengar terucap dari bibirnya.

Hingga berita diturunkan, belum ada personel Polsek Medan Area yang turun ke lokasi. Soal pemakaman, rencananya Ryan dikebumikan pada hari ini. (sor/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/