26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Awas, Sejumlah Pekerja Spa/Pijat Terinfeksi HIV/AIDS

Pijat-Ilustrasi
Pijat-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ditinjau dari segi kesehatan, spa bermanfaat merelaksasikan otot tubuh. Spa adalah jenis pengobatan alternatif yang tidak menggunakan bahan-bahan medis dan tenaga kerja medis.Tapi belakangan ini spa hanya kedok untuk praktek prostitusi.

“Spa yang benar-benar itu manfaatnya untuk merelaksasikan otot tubuh. Rasa lelah di tubuh bisa hilang dan menenangkan pikiran. Tapi sekarang memang banyak yang berubah,” ujar Kadinkes Kota Medan, Usma Polita Nasution.

Dipaparkan Usma, pekerja di spa atau panti pijat disebut terapis. Namun sampai saat ini ia belum mengetahui jelas apakah terapis harus memiliki sertifikat atau tidak. Tapi, biasanya terapis akan mendapat rekomendasi dari organisasi terapis sendiri.

Untuk memastikan fungsi terapis, pihaknya melakukan monitoring berkala dengan mendatangi tempat-tempat spa, oukup atau panti pijat. Dirinya sangat menyadari tempat hiburan seperti itu menjadi salah satu sumber penyakit infeksi menular seksual (IMS).

Di mana IMS merupakan pintu gerbang terinfeksi virus Human Immuno Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/Aids). Namun saat melakukan monitoring, pihaknya mendapat kesulitan karena ketika didatangi, beberapa tempat hiburan justru tutup. Dari beberapa kali melakukan pemeriksaan, beberapa di antara pekerja oukup/panti pijat terinfeksi HIV/AIDS.

“Sesuai dengan program Kota Medan bahwa kita akan memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat. Ini juga sudah merupakan rutinitas kita dalam penanganan HIV bekerjasama dengan Puskesmas yang memiliki penanganan terhadap IMS. Seperti Puskesmas Padang Bulan, Bestari, Teladan, dan Helvetia,” ungkapnya. Pihaknya melakukan pemeriksaan darah dan pap smear. Tapi kendalanya tidak semua pekerja mau melakukan pemeriksaan.

Dari pemeriksaan ini, apabila terbukti terkena IMS maka Dinkes Medan akan coba memberikan konseling lewat Puskesmas tertentu. Jika diperlukan maka pihaknya akan merujuk pasien ke RSUP Adam Malik dan RSUD Pirngadi.

Jenis penyakit IMS di antaranya GO atau kencing nanah, sipilis, herpes kelamin, jengger ayam. Infeksi penyakit IMS itu merujuk pada penyakit kelamin dimana salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual baik vaginal, oral, maupun anal dengan sesorang yang sudah tertular. (win/deo)

Pijat-Ilustrasi
Pijat-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ditinjau dari segi kesehatan, spa bermanfaat merelaksasikan otot tubuh. Spa adalah jenis pengobatan alternatif yang tidak menggunakan bahan-bahan medis dan tenaga kerja medis.Tapi belakangan ini spa hanya kedok untuk praktek prostitusi.

“Spa yang benar-benar itu manfaatnya untuk merelaksasikan otot tubuh. Rasa lelah di tubuh bisa hilang dan menenangkan pikiran. Tapi sekarang memang banyak yang berubah,” ujar Kadinkes Kota Medan, Usma Polita Nasution.

Dipaparkan Usma, pekerja di spa atau panti pijat disebut terapis. Namun sampai saat ini ia belum mengetahui jelas apakah terapis harus memiliki sertifikat atau tidak. Tapi, biasanya terapis akan mendapat rekomendasi dari organisasi terapis sendiri.

Untuk memastikan fungsi terapis, pihaknya melakukan monitoring berkala dengan mendatangi tempat-tempat spa, oukup atau panti pijat. Dirinya sangat menyadari tempat hiburan seperti itu menjadi salah satu sumber penyakit infeksi menular seksual (IMS).

Di mana IMS merupakan pintu gerbang terinfeksi virus Human Immuno Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/Aids). Namun saat melakukan monitoring, pihaknya mendapat kesulitan karena ketika didatangi, beberapa tempat hiburan justru tutup. Dari beberapa kali melakukan pemeriksaan, beberapa di antara pekerja oukup/panti pijat terinfeksi HIV/AIDS.

“Sesuai dengan program Kota Medan bahwa kita akan memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat. Ini juga sudah merupakan rutinitas kita dalam penanganan HIV bekerjasama dengan Puskesmas yang memiliki penanganan terhadap IMS. Seperti Puskesmas Padang Bulan, Bestari, Teladan, dan Helvetia,” ungkapnya. Pihaknya melakukan pemeriksaan darah dan pap smear. Tapi kendalanya tidak semua pekerja mau melakukan pemeriksaan.

Dari pemeriksaan ini, apabila terbukti terkena IMS maka Dinkes Medan akan coba memberikan konseling lewat Puskesmas tertentu. Jika diperlukan maka pihaknya akan merujuk pasien ke RSUP Adam Malik dan RSUD Pirngadi.

Jenis penyakit IMS di antaranya GO atau kencing nanah, sipilis, herpes kelamin, jengger ayam. Infeksi penyakit IMS itu merujuk pada penyakit kelamin dimana salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual baik vaginal, oral, maupun anal dengan sesorang yang sudah tertular. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/