32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Cukup 1 Hari Bisa Dapat Sertifikat

 

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Seorang pemohon SIM sedang melakukan ujian praktek mengemudi di MSDC (Medan Safety Driving Centre) di Jalan Bilal Medan, Senin (5/9). Seseorang yang ingin membuat SIM baru, harus mengurus sertifikat mengemudi di MSDC dengan biaya Rp420 ribu.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang pemohon SIM sedang melakukan ujian praktek mengemudi di MSDC (Medan Safety Driving Centre) di Jalan Bilal Medan, Senin (5/9). Seseorang yang ingin membuat SIM baru, harus mengurus sertifikat mengemudi di MSDC dengan biaya Rp420 ribu.

KEIKUTSERTAAN Medan Safety Driving Centre (MSDC) dalam proses pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) menjadi nestapa bagai warga Kota Medan yang ingin mendapatkan SIM. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan SIM harus mengantongi sertifikat dari MSDC yang membuat harga pengurusan SIM paling mahal di dunia. Tapi bagaimana untuk mendapatkan sertifikat dari MSDC?

 

— PARLINDUNGAN HARAHAP, Medan — 

 

Wartawan langsung mendatangi MSDC di Jalan Bilal Ujung. Begitu tiba, seorang Satpam di Pos penjagaan, langsung bertanya akan keperluan kedatangan. Begitu disebut hendak mengurus sertifikat, Satpam itu mengarahkan ke bangunan di sebelah kanan. Saya pun masuk. Di dalam sudah banyak yang antre menunggu.

Saya kemudian mendatangi tempat pendaftaran. Dari sana, diketahui biaya pendaftaran Rp420 ribu untuk mendapatkan sertifikat sepeda motor dan juga mobil. Sementara untuk kendaraan roda 6, biaya pendaftaran mencapai Rp550 ribu. Harganya cukup fantastis!

Setelah mengetahui harga tersebut, saya lalu memantau aktivitas di MSDC. Begitu mendaftar, petugas akan memberitahu gelombang pelatihan dan pengujian. “Ada 4 gelombang. Gelombang terakhir, sore nanti lah. Kalau saya masuk gelombang 3, sekitar jam 3-an katanya,” ujar N seorang pendaftar saat berbincang dengan wartawan.

Selang beberapa waktu, para pendaftar gelombang 1 sudah selesai mengikuti bimbingan dan uji teori di sebuah ruang. “Sekitar 1 jam lebih tadi dikasih tahu peraturan lalu lintas. Setelah itu, ujian beberapa menit saja. Lumayanan agak lama ujiannya karena menggunakan komputer,” ujar LS, pendaftar gelombang pertama.

LS kemudian disuruh menunggu untuk bimbingan praktik mengemudi. Ada sekitar 30 menit menunggu, LS bersama pendaftar lain kemudian berkumpul di depan gedung tempat pendaftaran dan ujian teori. Selanjutnya, beberapa pria mengenakan seragam biru bertuliskan MSDC, datang dengan 3 unit mobil. Nah, setiap pendaftar naik ke 3 unit mobil bergantian, didampingi 1 orang pria berseragam biru tadi di setiap mobil. Lalu, mereka mengitari areal di halaman MSDC yang sudah dilengkapi rambu lalu lintas. Bagi LS mengemudi tak perlu belajar lagi. Sebab LS memang sudah pandai mengemudi, dia dulunya sopir lintas Medan-Jakarta.

Sekitar 1 jam uji praktek dilakukan, terlihat para pendaftar kembali dibawa masuk ke dalam gedung. Tidak lama, terlihat mereka diberikan sertifikat. Usai mendapat serrtifikat, mereka pun lalu bergegas ke Satlantas untuk pengurusan SIM. ”Aku duluan dulu ya bang, mau ke satlantas ngurus SIM,” kata LS pamit.

Usai melihat proses tadi, saya pun bergegas menemui managemen MSDCM bernama Romson Purba. Meski awalnya Romson menolak memberikan keterangan, tapi akhirnya bersedia juga. “Kita mengajarkan berkendara yang aman. Kalau siswa belum mampu, akan diajari terus sampai 6 bulan. Namun kita jadwalkan pagi saja,” ujar Romson.

Disinggung semua yang mendaftar dalam 1 hari mendapatkan sertifikat, Romson mengaku sebagian besar memang demikian. Tapi, lanjutnya, ada juga yang dinilai belum layak tidak mendapat sertifikat. Maka akan dilatih lagi. Namun, saat ditanya jumlah yang tidak mendapat sertifikat karena belum layak, Romson mengaku tak bisa menunjukkan dengan alasan belum ada perintah.”Kalau mereka 1 hari bisa lulus, berarti mereka bisa melalui standard yang kita buat,” tambah Romson.

Disinggung soal waktu belajar bahkan sekolah yang hanya 1 hari, Romson bilang hal itu karena pihaknya juga melihat waktu masyarakat yang sedikit. Oleh karena itu, disebut Romson kalau pihaknya fleksibel. Disinggung soal 1 hari seseorang langsung bisa dan lancar mengemudikan mobil, disebut Romson hal itu bisa. Bahkan penuh percaya diri Romson mengaku bisa mengemudikan mobil dengan lancar, hanya dengan belajar 1 hari.

“Masyakarat juga ingin cepat. Kalau standard Singapura 6 bulan paling cepat buat SIM. Apa bisa itu diterapkan si sini,” lanjut Romson.

Ditanya sertifikat yang dikeluarkan MSDC digunakan untuk pengurusan SIM, Romson bilang jika hal itu sebagai bukti bagi pemohon SIM saja, bahwa dia sudah lulus dan mendapat pelajaran di sekolah mengemudi. Namun, Romson menyebut jika untuk mendapat sertifikat itu, tidak harus pada pihaknya.

“Polisi punya standard pengujian sendiri. Coba saja di rumah kalian. Polisi menguji bukan mengajari. Kalau di sini diajari,” tambah Romson.

Ketika disampaikan ada ditemukan seorang pemohon SIM, tidak lulus uji di Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, lalu mengambil sertifikat ke MSDC sesuai arahan Petugas. Setelah dalam 1 hari mendapatkan sertifikat, pemohon SIM C itu langsung dinyatakan lulus dan bisa mengambil SIM keesokannya, disebut Romson karena si pemohon SIM C itu, sudah dilatih di MSDC.

“Setelah dari sini, kan diuji lagi dia di sini. Sudah bisa dia melalui ujian lagi di sana,” sambung Romson.

Saat ditanya sistem pengajaran yang diberikan MSDC, diakui Romson kalau dirinya tidak dapat menyampaikan. Dikatakannnya, hal itu wewenang pimpinan. Sementara saat disinggung pendapatnya soal harga yang mahal tidak sesuai dengan pelajaran dan pelatihan yang diberikan, Romson hanya tertawa.

 

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Seorang pemohon SIM sedang melakukan ujian praktek mengemudi di MSDC (Medan Safety Driving Centre) di Jalan Bilal Medan, Senin (5/9). Seseorang yang ingin membuat SIM baru, harus mengurus sertifikat mengemudi di MSDC dengan biaya Rp420 ribu.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang pemohon SIM sedang melakukan ujian praktek mengemudi di MSDC (Medan Safety Driving Centre) di Jalan Bilal Medan, Senin (5/9). Seseorang yang ingin membuat SIM baru, harus mengurus sertifikat mengemudi di MSDC dengan biaya Rp420 ribu.

KEIKUTSERTAAN Medan Safety Driving Centre (MSDC) dalam proses pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) menjadi nestapa bagai warga Kota Medan yang ingin mendapatkan SIM. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan SIM harus mengantongi sertifikat dari MSDC yang membuat harga pengurusan SIM paling mahal di dunia. Tapi bagaimana untuk mendapatkan sertifikat dari MSDC?

 

— PARLINDUNGAN HARAHAP, Medan — 

 

Wartawan langsung mendatangi MSDC di Jalan Bilal Ujung. Begitu tiba, seorang Satpam di Pos penjagaan, langsung bertanya akan keperluan kedatangan. Begitu disebut hendak mengurus sertifikat, Satpam itu mengarahkan ke bangunan di sebelah kanan. Saya pun masuk. Di dalam sudah banyak yang antre menunggu.

Saya kemudian mendatangi tempat pendaftaran. Dari sana, diketahui biaya pendaftaran Rp420 ribu untuk mendapatkan sertifikat sepeda motor dan juga mobil. Sementara untuk kendaraan roda 6, biaya pendaftaran mencapai Rp550 ribu. Harganya cukup fantastis!

Setelah mengetahui harga tersebut, saya lalu memantau aktivitas di MSDC. Begitu mendaftar, petugas akan memberitahu gelombang pelatihan dan pengujian. “Ada 4 gelombang. Gelombang terakhir, sore nanti lah. Kalau saya masuk gelombang 3, sekitar jam 3-an katanya,” ujar N seorang pendaftar saat berbincang dengan wartawan.

Selang beberapa waktu, para pendaftar gelombang 1 sudah selesai mengikuti bimbingan dan uji teori di sebuah ruang. “Sekitar 1 jam lebih tadi dikasih tahu peraturan lalu lintas. Setelah itu, ujian beberapa menit saja. Lumayanan agak lama ujiannya karena menggunakan komputer,” ujar LS, pendaftar gelombang pertama.

LS kemudian disuruh menunggu untuk bimbingan praktik mengemudi. Ada sekitar 30 menit menunggu, LS bersama pendaftar lain kemudian berkumpul di depan gedung tempat pendaftaran dan ujian teori. Selanjutnya, beberapa pria mengenakan seragam biru bertuliskan MSDC, datang dengan 3 unit mobil. Nah, setiap pendaftar naik ke 3 unit mobil bergantian, didampingi 1 orang pria berseragam biru tadi di setiap mobil. Lalu, mereka mengitari areal di halaman MSDC yang sudah dilengkapi rambu lalu lintas. Bagi LS mengemudi tak perlu belajar lagi. Sebab LS memang sudah pandai mengemudi, dia dulunya sopir lintas Medan-Jakarta.

Sekitar 1 jam uji praktek dilakukan, terlihat para pendaftar kembali dibawa masuk ke dalam gedung. Tidak lama, terlihat mereka diberikan sertifikat. Usai mendapat serrtifikat, mereka pun lalu bergegas ke Satlantas untuk pengurusan SIM. ”Aku duluan dulu ya bang, mau ke satlantas ngurus SIM,” kata LS pamit.

Usai melihat proses tadi, saya pun bergegas menemui managemen MSDCM bernama Romson Purba. Meski awalnya Romson menolak memberikan keterangan, tapi akhirnya bersedia juga. “Kita mengajarkan berkendara yang aman. Kalau siswa belum mampu, akan diajari terus sampai 6 bulan. Namun kita jadwalkan pagi saja,” ujar Romson.

Disinggung semua yang mendaftar dalam 1 hari mendapatkan sertifikat, Romson mengaku sebagian besar memang demikian. Tapi, lanjutnya, ada juga yang dinilai belum layak tidak mendapat sertifikat. Maka akan dilatih lagi. Namun, saat ditanya jumlah yang tidak mendapat sertifikat karena belum layak, Romson mengaku tak bisa menunjukkan dengan alasan belum ada perintah.”Kalau mereka 1 hari bisa lulus, berarti mereka bisa melalui standard yang kita buat,” tambah Romson.

Disinggung soal waktu belajar bahkan sekolah yang hanya 1 hari, Romson bilang hal itu karena pihaknya juga melihat waktu masyarakat yang sedikit. Oleh karena itu, disebut Romson kalau pihaknya fleksibel. Disinggung soal 1 hari seseorang langsung bisa dan lancar mengemudikan mobil, disebut Romson hal itu bisa. Bahkan penuh percaya diri Romson mengaku bisa mengemudikan mobil dengan lancar, hanya dengan belajar 1 hari.

“Masyakarat juga ingin cepat. Kalau standard Singapura 6 bulan paling cepat buat SIM. Apa bisa itu diterapkan si sini,” lanjut Romson.

Ditanya sertifikat yang dikeluarkan MSDC digunakan untuk pengurusan SIM, Romson bilang jika hal itu sebagai bukti bagi pemohon SIM saja, bahwa dia sudah lulus dan mendapat pelajaran di sekolah mengemudi. Namun, Romson menyebut jika untuk mendapat sertifikat itu, tidak harus pada pihaknya.

“Polisi punya standard pengujian sendiri. Coba saja di rumah kalian. Polisi menguji bukan mengajari. Kalau di sini diajari,” tambah Romson.

Ketika disampaikan ada ditemukan seorang pemohon SIM, tidak lulus uji di Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, lalu mengambil sertifikat ke MSDC sesuai arahan Petugas. Setelah dalam 1 hari mendapatkan sertifikat, pemohon SIM C itu langsung dinyatakan lulus dan bisa mengambil SIM keesokannya, disebut Romson karena si pemohon SIM C itu, sudah dilatih di MSDC.

“Setelah dari sini, kan diuji lagi dia di sini. Sudah bisa dia melalui ujian lagi di sana,” sambung Romson.

Saat ditanya sistem pengajaran yang diberikan MSDC, diakui Romson kalau dirinya tidak dapat menyampaikan. Dikatakannnya, hal itu wewenang pimpinan. Sementara saat disinggung pendapatnya soal harga yang mahal tidak sesuai dengan pelajaran dan pelatihan yang diberikan, Romson hanya tertawa.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/