25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Ubah Stigma Sumut sebagai Provinsi Gagal

SALAM KOMADO
Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah salam komando usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (5/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Terkait kerja perdana Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah alias Ijeck, memulai kerja sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, pengamat hukum asal Sumut, Abdul Hakim Siagian, meminta Edy-Ijeck tidak mengulangi kesalahan pemimpin-pemimpin Sumut terdahulu.

“Saat ini Sumut memerlukan pemimpin yang tegas tak sekedar pencitraan. Ia menyebut provinsi ini memerlukan pemimpin yang amanah, jujur dan bertanggungjawab akan tindakannya. Saya meminta Edy-Ijeck mengubah stigma negatif terhadap Sumut sebagai gudangnya para koruptor dan sebagai provinsi yang gagal. Edy-Ijeck jangan mengulangi kesalahan pemimpin terdahulu,” kata Abdul Hakim kepada Sumut Pos, Minggu (9/9).

Selanjutnya, Edy dan Ijeck diminta membangun kembali perbedaan menjadi satu. Perbedaan yang sempat terpecah pada masa kampanye lalu. Jutaan pasang mata warga Sumut kini tertuju kepada mereka berdua.

“Inilah momentum untuk bersama kembali, membuhul seluruh potensi agar memunculkan kekeluargaan persatuan atas nama Sumut. Sebagai managernya di provinsi ini, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy dan Ijeck diharap memimpin secara cermat, melihat secara jernih problematika sekarang dan fokus melaksanakan visi misi dengan baik,” harapnya.

Ia sendiri sebagai sekretaris pembangunan Masjid Agung yang diketuai Edy Rahmayadi, tak segan untuk mengingatkan sang pemimpin baru ini. Ia akan mengawal dan memberikan koreksi terhadap jalannya roda pemerintahan di bawah kekuasaan mantan Pangkostrad itu.

““Mudah-mudahan kalau itu berjalan baik, modal kepercayaan dan pemilihan dari suara rakyat harus dimanfaatkan untuk membukti Sumut ini bukan gudang korupsi, bukan daerah gagal seperti tuduhan-tuduhan yang selama ini ada,” pungkasnya.

Edy-Ijeck unggul atas pasangan Djarot Saidul Hidayat-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut 2018. Hasil akhir rekapitulasi, pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) memperoleh 3.291.137 suara atau 57,6% dari 5.716.097 suara sah. Mereka unggul jauh dari pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) yang mendapatkan 2.424.960 suara atau 42,4% dari suara sah.  (dvs/rel)

SALAM KOMADO
Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah salam komando usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (5/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Terkait kerja perdana Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah alias Ijeck, memulai kerja sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, pengamat hukum asal Sumut, Abdul Hakim Siagian, meminta Edy-Ijeck tidak mengulangi kesalahan pemimpin-pemimpin Sumut terdahulu.

“Saat ini Sumut memerlukan pemimpin yang tegas tak sekedar pencitraan. Ia menyebut provinsi ini memerlukan pemimpin yang amanah, jujur dan bertanggungjawab akan tindakannya. Saya meminta Edy-Ijeck mengubah stigma negatif terhadap Sumut sebagai gudangnya para koruptor dan sebagai provinsi yang gagal. Edy-Ijeck jangan mengulangi kesalahan pemimpin terdahulu,” kata Abdul Hakim kepada Sumut Pos, Minggu (9/9).

Selanjutnya, Edy dan Ijeck diminta membangun kembali perbedaan menjadi satu. Perbedaan yang sempat terpecah pada masa kampanye lalu. Jutaan pasang mata warga Sumut kini tertuju kepada mereka berdua.

“Inilah momentum untuk bersama kembali, membuhul seluruh potensi agar memunculkan kekeluargaan persatuan atas nama Sumut. Sebagai managernya di provinsi ini, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy dan Ijeck diharap memimpin secara cermat, melihat secara jernih problematika sekarang dan fokus melaksanakan visi misi dengan baik,” harapnya.

Ia sendiri sebagai sekretaris pembangunan Masjid Agung yang diketuai Edy Rahmayadi, tak segan untuk mengingatkan sang pemimpin baru ini. Ia akan mengawal dan memberikan koreksi terhadap jalannya roda pemerintahan di bawah kekuasaan mantan Pangkostrad itu.

““Mudah-mudahan kalau itu berjalan baik, modal kepercayaan dan pemilihan dari suara rakyat harus dimanfaatkan untuk membukti Sumut ini bukan gudang korupsi, bukan daerah gagal seperti tuduhan-tuduhan yang selama ini ada,” pungkasnya.

Edy-Ijeck unggul atas pasangan Djarot Saidul Hidayat-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut 2018. Hasil akhir rekapitulasi, pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) memperoleh 3.291.137 suara atau 57,6% dari 5.716.097 suara sah. Mereka unggul jauh dari pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) yang mendapatkan 2.424.960 suara atau 42,4% dari suara sah.  (dvs/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/