27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

PAD Terancam Tak Tercapai

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014 terancam tak terealisasi. Pasalnya, sampai akhir Oktober lalu, PAD yang terealisasi baru mencapai 67,53 persen atau sekitar Rp78 miliar lebih dari target Rp1,167 triliun lebih. Kondisi ini dikhawatirkan bakal mengganggu roda pembangunan Kota Medan tahun 2015 mendatang.

Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan Dispenda Kota Medan, Nawawi Lubis beralasan, menurunnya capaian target PAD ini disebabkan adanya peralihan sektor pajak reklame dari Dinas Pertamanan ke Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan.

“Sebelumnya, pajak reklame itu menjadi tanggung jawab Dinas Pertamanan, setelah diterbitkannya Perwal Nomor 17 tahun 2014, maka pajak reklame menjadi tanggung jawab Dispenda dan Dinas TRTB,” jelas Nawawi, akhir pekan kemarin.

Disebutkannya, target pajak reklame untuk 2014 sebesar Rp59,161 miliar, sedangkan yang terealisasi hanya Rp14,1 miliar atau sekitar 16 persen. “Pajak reklame inikan masih masa transisi,” imbuhnya.

Karenanya, untuk mencapai target PAD tersebut, Nawawi mengatakan, di sisa waktu ini mereka akan berusaha semaksimal mungkin. “Saya prediksi pencapaian di akhir tahun mencapai 90 persen, dan itu lebih baik dari tahun sebelumnya yang jumlahnya hanya 70 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional DPRD Medan, Andi Lumban Gaol mempertanyakan kinerja Dispenda Medan yang belum mampu merealisasikan PAD. Seharusnya, di akhir Oktober pencapaian realisasi PAD sudah 80 persen.

Tahun lalu, kata dia, perolehan PAD Dispenda Medan juga tidak mampu direalisasikan. Maka dari itu, ia mempertanyakan mengapa dua tahun berturut-turut realisasi PAD masih minim.

Minimnya realisasi PAD, lanjut dia, akan mengganggu neraca keuangan Pemko Medan dan pembangunan yang sudah direncanakan.

“Makanya setelah terbentuknya alat kelengkapan dewan, kinerja Dispenda perlu dipertanyakan, apakah targetnya yang terlalu besar atau kinerja Dispenda yang belum maksimal,” katanya.(dik/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014 terancam tak terealisasi. Pasalnya, sampai akhir Oktober lalu, PAD yang terealisasi baru mencapai 67,53 persen atau sekitar Rp78 miliar lebih dari target Rp1,167 triliun lebih. Kondisi ini dikhawatirkan bakal mengganggu roda pembangunan Kota Medan tahun 2015 mendatang.

Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan Dispenda Kota Medan, Nawawi Lubis beralasan, menurunnya capaian target PAD ini disebabkan adanya peralihan sektor pajak reklame dari Dinas Pertamanan ke Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan.

“Sebelumnya, pajak reklame itu menjadi tanggung jawab Dinas Pertamanan, setelah diterbitkannya Perwal Nomor 17 tahun 2014, maka pajak reklame menjadi tanggung jawab Dispenda dan Dinas TRTB,” jelas Nawawi, akhir pekan kemarin.

Disebutkannya, target pajak reklame untuk 2014 sebesar Rp59,161 miliar, sedangkan yang terealisasi hanya Rp14,1 miliar atau sekitar 16 persen. “Pajak reklame inikan masih masa transisi,” imbuhnya.

Karenanya, untuk mencapai target PAD tersebut, Nawawi mengatakan, di sisa waktu ini mereka akan berusaha semaksimal mungkin. “Saya prediksi pencapaian di akhir tahun mencapai 90 persen, dan itu lebih baik dari tahun sebelumnya yang jumlahnya hanya 70 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional DPRD Medan, Andi Lumban Gaol mempertanyakan kinerja Dispenda Medan yang belum mampu merealisasikan PAD. Seharusnya, di akhir Oktober pencapaian realisasi PAD sudah 80 persen.

Tahun lalu, kata dia, perolehan PAD Dispenda Medan juga tidak mampu direalisasikan. Maka dari itu, ia mempertanyakan mengapa dua tahun berturut-turut realisasi PAD masih minim.

Minimnya realisasi PAD, lanjut dia, akan mengganggu neraca keuangan Pemko Medan dan pembangunan yang sudah direncanakan.

“Makanya setelah terbentuknya alat kelengkapan dewan, kinerja Dispenda perlu dipertanyakan, apakah targetnya yang terlalu besar atau kinerja Dispenda yang belum maksimal,” katanya.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/