29 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Setahun, Pengangguran di Sumut Naik 5.000 Orang

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ratusan pengunjung memadati stand bursa tenaga kerja saat stand job fair di hotel Tiara jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (7/4) lalu. Pengangguran terbuka di Sumut naik 5.000 per tahun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka pengangguran terbuka di Sumatera Utara (Sumut) dalam kurun waktu setahun, sejak Agustus 2016 hingga Agustus 2017, mengalami kenaikan sebanyak 5 ribu orang, dari 372 ribu menjadi 377 ribu orang. Sementara untuk angkatan kerja bertambah 380 ribu orang tahun ini menjadi 6,74 juta orang.

Humas Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Sry Linda Murni menyampaikan, tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,60 persen pada Agustus 2017, menurun jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu sebesar 5,84 persen. Sementara, jumlah penduduk yang bekerja di Sumut mencapai 6,36 juta orang naik sebanyak 375 ribu orang dibandingkan pada 2017 5,99 juta orang.

“Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Agustus 2017 sebesar 5,60 persen, mengalami penurunan sebesar 0,24 poin dibanding TPT Agustus 2016, yang sebesar 5,84 persen,” ujar Murni, Kamis (9/11).

Penurunan tingkat pengangguran tersebut diduga karena berkembangnya perdagangan ritail mini market, terutama di Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Serdang Bedagai serta Binjai dan beberapa kota lainnya. Peningkatan buruh juga terjadi di sektor lain seperti kontruksi dan Jasa.

“Di sektor konstruksi terjadi penyerapan tenaga kerja besar-besaran dalam penyelesaian proyek Jalan Tol Medan-Binjai-Medan-Deli Serdang-Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi yang mengejar target selesai akhir 2017,” sebutnya.

Selain itu disampaikannya bahwa sektor pertanian masih menjadi penyerap jumlah tenaga kerja terbanyak yaitu mencapai 37,53 persen pada Agustus 2017, tetapi jika dibandingkan dengan bulan yang sama 2016 maka terjadi penurunan 6,97 poin jika dibandingkan persentase penduduk yang bekerja di sector ini pada Agustus 2016 sebesar 44,50 persen. Sedangkan sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi dan beberapa sektor lain mengalami kenaikan.

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ratusan pengunjung memadati stand bursa tenaga kerja saat stand job fair di hotel Tiara jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (7/4) lalu. Pengangguran terbuka di Sumut naik 5.000 per tahun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka pengangguran terbuka di Sumatera Utara (Sumut) dalam kurun waktu setahun, sejak Agustus 2016 hingga Agustus 2017, mengalami kenaikan sebanyak 5 ribu orang, dari 372 ribu menjadi 377 ribu orang. Sementara untuk angkatan kerja bertambah 380 ribu orang tahun ini menjadi 6,74 juta orang.

Humas Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Sry Linda Murni menyampaikan, tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,60 persen pada Agustus 2017, menurun jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu sebesar 5,84 persen. Sementara, jumlah penduduk yang bekerja di Sumut mencapai 6,36 juta orang naik sebanyak 375 ribu orang dibandingkan pada 2017 5,99 juta orang.

“Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Agustus 2017 sebesar 5,60 persen, mengalami penurunan sebesar 0,24 poin dibanding TPT Agustus 2016, yang sebesar 5,84 persen,” ujar Murni, Kamis (9/11).

Penurunan tingkat pengangguran tersebut diduga karena berkembangnya perdagangan ritail mini market, terutama di Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Serdang Bedagai serta Binjai dan beberapa kota lainnya. Peningkatan buruh juga terjadi di sektor lain seperti kontruksi dan Jasa.

“Di sektor konstruksi terjadi penyerapan tenaga kerja besar-besaran dalam penyelesaian proyek Jalan Tol Medan-Binjai-Medan-Deli Serdang-Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi yang mengejar target selesai akhir 2017,” sebutnya.

Selain itu disampaikannya bahwa sektor pertanian masih menjadi penyerap jumlah tenaga kerja terbanyak yaitu mencapai 37,53 persen pada Agustus 2017, tetapi jika dibandingkan dengan bulan yang sama 2016 maka terjadi penurunan 6,97 poin jika dibandingkan persentase penduduk yang bekerja di sector ini pada Agustus 2016 sebesar 44,50 persen. Sedangkan sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi dan beberapa sektor lain mengalami kenaikan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/