28 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Penduduk Bekerja Naik 457 Ribu

Para pencari kerja sedang mengantre melamar kerja.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara pada Februari 2018 mencapai 7,23 juta orang, dengan tingkat kenaikan sebesar 483 ribu orang dibandingkan Agustus tahun lalu. Atau naik 510 ribu orang dibanding bulan yang sama 2017.

“Penduduk yang bekerja hingga Februari 2018, sebanyak 6,82 juta orang. Atau naik 457 ribu orang dibanding keadaan semester lalu. Dan bertambah 537 ribu orang dari bulan yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, jumlah pengangguran sebanyak 403 ribu orang atau mengalami peningkatan sekitar 2 ribu orang dari Agustus 2018,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Sumut, Syech Suhaimi, Senin (7/50.

Syech menjelaskan, dari 6,82 juta jumlah penduduk bekerja, terdapat 35,435 persen penduduk bekerja tidak penuh atau kurang dari 35 jam seminggu. Di antaranya adalah 8,18 persen setengah penganggur dan 27,27 persen pekerja paruh waktu. Sementara itu, ada 62,18 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, atau naik 1,29 persen dibandingkan bulan yang sama 2017.

“Secara umum, selama Februari 2017 sampai Februari 2018 terjadi peningkatan kondisi ketenagakerjaan di Sumut. Antara lain meningkatnya jumlah penduduk bekerja, meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), penduduk yang bekerja di atas jam kerja normal juga meningkat, serta pekerja bebas di sektor pertanian mengalami penurunan,” ujarnya.

“Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, TPAK juga naik. Pada Februari 2018 tercatat sebesar 73,36 persen, naik 4,23 persen poin dibanding setahun lalu. Kenaikan ini memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja,” sebutnya.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2018, penduduk Sumut paling banyak bekerja pada sektor pertanian yaitu sebanyak 2,66 juta orang (38,95 persen), disusul oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan masing- masing sebanyak 1,32 juta orang (19,34 persen) dan 567 ribu orang (8,31 persen).

“Dari tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam menyerap tenaga kerja. Adapun yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja yakni perdagangan (naik 2,16 persen poin), pernyediaan akomodasi dan makan minum (1,09 persen poin) dan sektor industry (0,42 persen poin),” katanya.

Khusus di sektor pertanian yang jumlah angkatan kerjanya terbanyak, justru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (bulan yang sama) sebesar 3,62 poin. Tahun 2017, persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 42,57 persen. Namun tahun ini hanya 2,66 juta atau 38,95 persen.

Para pencari kerja sedang mengantre melamar kerja.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara pada Februari 2018 mencapai 7,23 juta orang, dengan tingkat kenaikan sebesar 483 ribu orang dibandingkan Agustus tahun lalu. Atau naik 510 ribu orang dibanding bulan yang sama 2017.

“Penduduk yang bekerja hingga Februari 2018, sebanyak 6,82 juta orang. Atau naik 457 ribu orang dibanding keadaan semester lalu. Dan bertambah 537 ribu orang dari bulan yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, jumlah pengangguran sebanyak 403 ribu orang atau mengalami peningkatan sekitar 2 ribu orang dari Agustus 2018,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Sumut, Syech Suhaimi, Senin (7/50.

Syech menjelaskan, dari 6,82 juta jumlah penduduk bekerja, terdapat 35,435 persen penduduk bekerja tidak penuh atau kurang dari 35 jam seminggu. Di antaranya adalah 8,18 persen setengah penganggur dan 27,27 persen pekerja paruh waktu. Sementara itu, ada 62,18 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, atau naik 1,29 persen dibandingkan bulan yang sama 2017.

“Secara umum, selama Februari 2017 sampai Februari 2018 terjadi peningkatan kondisi ketenagakerjaan di Sumut. Antara lain meningkatnya jumlah penduduk bekerja, meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), penduduk yang bekerja di atas jam kerja normal juga meningkat, serta pekerja bebas di sektor pertanian mengalami penurunan,” ujarnya.

“Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, TPAK juga naik. Pada Februari 2018 tercatat sebesar 73,36 persen, naik 4,23 persen poin dibanding setahun lalu. Kenaikan ini memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja,” sebutnya.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2018, penduduk Sumut paling banyak bekerja pada sektor pertanian yaitu sebanyak 2,66 juta orang (38,95 persen), disusul oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan masing- masing sebanyak 1,32 juta orang (19,34 persen) dan 567 ribu orang (8,31 persen).

“Dari tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam menyerap tenaga kerja. Adapun yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja yakni perdagangan (naik 2,16 persen poin), pernyediaan akomodasi dan makan minum (1,09 persen poin) dan sektor industry (0,42 persen poin),” katanya.

Khusus di sektor pertanian yang jumlah angkatan kerjanya terbanyak, justru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (bulan yang sama) sebesar 3,62 poin. Tahun 2017, persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 42,57 persen. Namun tahun ini hanya 2,66 juta atau 38,95 persen.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/