26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Cewek Kesurupan Ngoceh 10 Korban Dikubur

Foto: Prasetiyo/PM Seorang cewek kesurupan saat petugas melakukan penggalian untuk menemukan mayat PRT yang dikubur di rumah Syamsul Anwar di Jalan beo Medan, Selasa (9/12/2014).
Foto: Prasetiyo/PM
Seorang cewek kesurupan saat petugas melakukan penggalian untuk menemukan mayat PRT yang dikubur di rumah Syamsul Anwar di Jalan beo Medan, Selasa (9/12/2014).

SUMUTPOS.CO – Konsentrasi masyarakat yang memadati sekitar rumah Syamsul seketika pecah, Selasa (9/12) malam sekira pukul 21.00 Wib. Pasalnya, seorang cewek bertubuh gempal mendadak kesurupan.

Tidak diketahui secara pasti arwah siapa yang merasukinya. Namun di bawah kendali arwah tersebut, cewek berkaos putih itu ngoceh kalau terdapat 10 PRT yang dikubur Syamsul Cs.

Titik penguburan berada dalam rumah (ruang tamu) sebanyak 3 korban, kamar mandi ada 2 orang, teras samping rumah sebanyak 3 orang, dan depan rumah tepatnya di bawah pohon pinang terdapat 2 korban.

Masih berdasarkan petunjuk si gadis bertubuh gempal, dari 10 PRT yang dikuburkan tersebut, seorang diantaranya masih berusia 13 tahun. “Di sini ada mayat. Waktu dibunuh, usianya 13 tahun dari Semarang,” ucapnya.

Usai menyebutkan titik-titik penguburan, cewek berambut lurus ini berpesan agar Polisi bertindak cepat dalam menemukan semua mayat. “Harus cepat kalian (Polisi) ungkap kasus ini,” pintanya serius.

Foto: Prasetiyo/PM Beberapa pekerja tengah menggali di dalam rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiayaan pembantu hingga tewas, Selasa (9/12/2014).
Foto: Prasetiyo/PM
Beberapa pekerja tengah menggali di dalam rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiayaan pembantu hingga tewas, Selasa (9/12/2014).

Beberapa menit kemudian kericuhan kembali terjadi. Namun kali ini bukan karena ada warga kesurupan, melainkan aksi warga melempari Polisi.

Ketika itu, petugas yang merasa keberadaan warga mengganggu proses penggalian lantai garasi, meminta warga menjauhi lokasi. Namun meski berulang kali diminta, warga tetap bertahan di depan rumah Syamsul.

Karenanya, beberapa Polisi menunggangi sepeda motor mendekati kerumunan warga sembari menggeber-geber gas hingga menimbulkan suara mirip tembakan.

Langkah tersebut membuat warga yang berkerumun menjadi panik dan menjauh sekitar 10 meter dari depan rumah Syamsul. Merasa jarak tersebut belum cukup, Polisi terus menggiring kerumunan agar mundur lebih jauh.

Setelah jarak warga dan lokasi penggalian tersebut sekira 50 meter,

petugas pun kembali ke depan rumah Syamsul. Namun di luar dugaan, warga menumpukkan beberapa bamboo di jarak sekira 15 meter dari lokasi.

Usai bambu tersusun, seketika itu juga kerumunan warga di ujung Jalan Angsa melempari petugas dengan batu. Melihat aksi anarkis tersebut, petugas langsung bertindak dengan mengejar kerumunan warga.

Takut ditangkap, warga berhamburan ke berbagai lokasi termasuk lari ke

arah Jalan Mabar yang merupakan ujung di Jalan Angsa. Alhasil, tak seorang pun warga berhasil diamankan. (cr-3/ind/ras)

Foto: Prasetiyo/PM Seorang cewek kesurupan saat petugas melakukan penggalian untuk menemukan mayat PRT yang dikubur di rumah Syamsul Anwar di Jalan beo Medan, Selasa (9/12/2014).
Foto: Prasetiyo/PM
Seorang cewek kesurupan saat petugas melakukan penggalian untuk menemukan mayat PRT yang dikubur di rumah Syamsul Anwar di Jalan beo Medan, Selasa (9/12/2014).

SUMUTPOS.CO – Konsentrasi masyarakat yang memadati sekitar rumah Syamsul seketika pecah, Selasa (9/12) malam sekira pukul 21.00 Wib. Pasalnya, seorang cewek bertubuh gempal mendadak kesurupan.

Tidak diketahui secara pasti arwah siapa yang merasukinya. Namun di bawah kendali arwah tersebut, cewek berkaos putih itu ngoceh kalau terdapat 10 PRT yang dikubur Syamsul Cs.

Titik penguburan berada dalam rumah (ruang tamu) sebanyak 3 korban, kamar mandi ada 2 orang, teras samping rumah sebanyak 3 orang, dan depan rumah tepatnya di bawah pohon pinang terdapat 2 korban.

Masih berdasarkan petunjuk si gadis bertubuh gempal, dari 10 PRT yang dikuburkan tersebut, seorang diantaranya masih berusia 13 tahun. “Di sini ada mayat. Waktu dibunuh, usianya 13 tahun dari Semarang,” ucapnya.

Usai menyebutkan titik-titik penguburan, cewek berambut lurus ini berpesan agar Polisi bertindak cepat dalam menemukan semua mayat. “Harus cepat kalian (Polisi) ungkap kasus ini,” pintanya serius.

Foto: Prasetiyo/PM Beberapa pekerja tengah menggali di dalam rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiayaan pembantu hingga tewas, Selasa (9/12/2014).
Foto: Prasetiyo/PM
Beberapa pekerja tengah menggali di dalam rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiayaan pembantu hingga tewas, Selasa (9/12/2014).

Beberapa menit kemudian kericuhan kembali terjadi. Namun kali ini bukan karena ada warga kesurupan, melainkan aksi warga melempari Polisi.

Ketika itu, petugas yang merasa keberadaan warga mengganggu proses penggalian lantai garasi, meminta warga menjauhi lokasi. Namun meski berulang kali diminta, warga tetap bertahan di depan rumah Syamsul.

Karenanya, beberapa Polisi menunggangi sepeda motor mendekati kerumunan warga sembari menggeber-geber gas hingga menimbulkan suara mirip tembakan.

Langkah tersebut membuat warga yang berkerumun menjadi panik dan menjauh sekitar 10 meter dari depan rumah Syamsul. Merasa jarak tersebut belum cukup, Polisi terus menggiring kerumunan agar mundur lebih jauh.

Setelah jarak warga dan lokasi penggalian tersebut sekira 50 meter,

petugas pun kembali ke depan rumah Syamsul. Namun di luar dugaan, warga menumpukkan beberapa bamboo di jarak sekira 15 meter dari lokasi.

Usai bambu tersusun, seketika itu juga kerumunan warga di ujung Jalan Angsa melempari petugas dengan batu. Melihat aksi anarkis tersebut, petugas langsung bertindak dengan mengejar kerumunan warga.

Takut ditangkap, warga berhamburan ke berbagai lokasi termasuk lari ke

arah Jalan Mabar yang merupakan ujung di Jalan Angsa. Alhasil, tak seorang pun warga berhasil diamankan. (cr-3/ind/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/