MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto bisa dibilang bukan lagi orang baru. Sebelum berpankat bintang dua, ia sudah 12 tahun bertugas di provinsi ini.
Dalam program kerjanya melayani masyarakat, kali ini berkesempatan mengunjungi masyarakat di Kecamatan Pancurbatu, tepatnya di Mapolsek Pancurbatu.
Sambutan masyarakat begitu terasa, ketika Irjen Agus bersama rombongan pejabat utama (Pju) Polda Sumut datang ke sana. Bahkan Agus pun melayani warga yang ingin berselfie dengannya.
“Kalau begini Kapoldanya, kami tidak takut dan malahan kami akan senang kalau pejabat seperti ini,” kata Eben Ezer Palawi, Kepala Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Jumat (7/12) kemarin.
Menurutnya, dengan menyandang predikat Kapolda Sumut, Agus tidak sungkan-sungkan diajak foto dengan masyarakat.
“Begitu tiba, malah langsung berbaur dengan warga, langsung menyapa warga. Kalau begini semua sosok polisi, maka masyarakat tidak akan takut lagi, terkecuali dia (warga) memang melakukan kesalahan,” ucapnya dalam kata sambutan.
Eben melihat, sosok Agus Andrianto bertolak belakang dengan pangkat dan jabatannya. Sangat jarang dijumpai, pejabat dengan pangkat Bintang Dua atau pejabat publik sekali pun melakukan hal yang sama dengan Kapolda, berbaur, bercanda dan bahkan tertawa bersama. Pastinya, masyarakat Sumatera Utara bangga dan senang.
Dalam pidatonya, terakhir, ia meminta Kapolda Sumut agar tetap mempertahankan Kapolsek Pancurbatu Kompol Faidir Chaniago. Menurutnya, sosok perwira polisi berdarah Minang itu terus memerhatikan keluhan warga dan selalu turun dalam setiap kejadian.
“Pak Agus jangan pindahin pak Kapolsek ya. Dia ini selalu turun ke lapangan, tidak mau hanya mendengarkan informasi dari anggotanya. Lihat saja kalau terjadi longsor, pasti dia turun dan ikut mengurai kemacetan. Makanya kami sebut pak Kapolsek ini, Kapolsek Tanah Longsor,” kata Eben yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan warga.
Ia lantas memberi apresiasi terhadap program yang digagas Agus pasca menjabat sebagai Kapolda Sumut. Menurutnya, kawasan Pancurbatu mulai tertata. Pedagang Kaki Lima (PKL) mulai ditertibkan. Alhasil, katanya, kemacetan yang terjadi di Pancurbatu mulai terurai.
“Kami cukup apresiasi dengan kinerja bapak, kemacetan mulai terurai dan terlihat rapi, tapi kami minta pembenahan terus dilakukan dan dipertahankan, meskipun ini bukan tugasnya bapak,”ungkapnya.
Menanggapi ungkapan itu, Agus mengaku senang bila masyarakat ikut membantunya dalam program menciptakan Kota Medan yang nyaman, bersih, damai dan tidak macet. Menurutnya, ia hanya menjalankan apa yang menjadi program Nawa Cita Presiden Jokowi.
“Saya sudah berjanji dan menyatakan berulang kali, hidup dan jabatan serta pangkat saya sekarang ini saya wakafkan untuk memperbaiki Kota Medan dan umumnya Sumatera Utara,” katanya.
Agus juga meminta masyarakat untuk membantu tugas dan program Polri agar polisi menjadi Promoter yang melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Diantaranya yaitu menciptakan rasa aman dan nyaman buat warga, memberantas narkoba, mengatasi kemacetan, menertibkan pos polisi dan baliho yang berdiri dijalur hijau serta tidak memiliki izin dan juga memberantas premanisme yang selalu merugikan dan menakut nakuti masyarakat.
Dan juga, kata Agus, karena Sumatera Utara pada 2019 ini melaksanakan pemilihan Pilpres dan Pileg, maka kondusifitas, keamanan dan persatuan harus tetap dijaga dan dipertahankan.
“Kalau Sumatera Utara ini aman, damai dan tentram, maka tak hanya polisi, semua masyarakat akan senang. Bekerja senang, beraktifitas senang, ekonomi berjalan dan juga investor akan berdatangan,” jelasnya.
Dalam kunjungannya, Kapolda Sumatera Utara membagikan bantuan sembako dan baju sahabat polisi medan kepada ratusan warga.
Kapolda dalam kesempatan ini didampingi sejumlah pejabat utama yakni Dir Krimum Kombes Andi Rian, Dir Intel Kombes Dedi Kusuma Bakti, Dir Binmas Kombes Pol Yusuf Hondowantri, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Kabid Humas Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja dan Kabid Propam AKBP Yofie Girianto Putro. (dvs/han)