28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pengurus MABMI Doakan Amri-RE

MEDAN- Sejumlah pengurus daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) mendoakan cagubsu Drs Haji Amri Tambunan atau yang dikenal dengan gelar Datuk Utama Wira Wangsa dengan cawagubsu DR RE Nainggolan menjadi pemimpin Sumut periode 2013-2018.

Doa dan harapan ini disampaikan sejumlah pengurus MABMI di sela-sela tanya-jawab pasangan calon nomor urut 4  tersebut saat menjadi pembicara pada refleksi awal tahun 2013 yang diselenggarakan oleh  pengurus besar, wilayah, dan pengurus daerah Majelis Adat Melayu Indonesia (MABMI) di Hotel Garuda Citra, Medan, Minggu (6/1).

Para pengurus MABMI berharap jika Amri-RE terpilih menjadi Gubsu/Wagubsu 2013-2018 dapat memberikan perhatian untuk memajukan budaya Melayu, seperti yang dilakukan Jokowi di DKI Jakarta. Di mana saat Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta justru langsung membuat gebrakan di lingkungan pemerintahannya, dengan memerintahkan setiap pegawai berpakaian Betawi pada hari-hari tertentu. Langkah ini dinilai secara tidak langsung telah menjaga budaya lokal setempat.

Selain itu, para peserta MABMI juga meminta agar Amri-RE dapat mereformasi manajemen birokrasi pemprovsu sekarang ini. Juga memperhatikan para PNS dari etnis Melayu untuk diajakan dalam birokrasi Amri-RE untuk membangun Sumut kedepan lebih baik, sehingga Sumut menjadi provinsi terbaik di Indonesia seperti yang dimimpikan mereka.

Merespons permintaan itu, Amri-RE berjanji memajukan budaya Melayu, termasuk dengan budaya-budaya suku lain yang ada di Sumut. Karena semua budaya yang ada di Sumut harus dijaga dan dipelihara.

“Makanya dalam konsep kami nomor 4 mengajak warga Sumut ‘Membangun dalam Kebhinnekaan’. Kita tak boleh hanya memajukan satu etnis tertentu, tapi semua etnis di Sumut,” kata Amri seraya menuturkan dirinya dan RE siap melakukan gebrakan seperti dilakukan Jokowi.

Amri mengajak seluruh pengurus dan anggota MABMI untuk bersatu sehingga bisa ikut partisipasi membangun Sumut lebih baik kedepan. “Pemerintah provinsi harus mampu menampung semua aspirasi masyarakat Sumut sehingga bisa fokus menjadi gerakan membangun seluruh sektor yang ada. Pemerintah provinsi harus menjadi pemandu bagi kabupaten/kota,” katanya.

Sementara, RE menegaskan eksitensi etnis Melayu dari Sabang sampai Merauke terbukti dari penetapan bahasa resmi negara Indonesia dari bahasa Melayu. (rel)

MEDAN- Sejumlah pengurus daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) mendoakan cagubsu Drs Haji Amri Tambunan atau yang dikenal dengan gelar Datuk Utama Wira Wangsa dengan cawagubsu DR RE Nainggolan menjadi pemimpin Sumut periode 2013-2018.

Doa dan harapan ini disampaikan sejumlah pengurus MABMI di sela-sela tanya-jawab pasangan calon nomor urut 4  tersebut saat menjadi pembicara pada refleksi awal tahun 2013 yang diselenggarakan oleh  pengurus besar, wilayah, dan pengurus daerah Majelis Adat Melayu Indonesia (MABMI) di Hotel Garuda Citra, Medan, Minggu (6/1).

Para pengurus MABMI berharap jika Amri-RE terpilih menjadi Gubsu/Wagubsu 2013-2018 dapat memberikan perhatian untuk memajukan budaya Melayu, seperti yang dilakukan Jokowi di DKI Jakarta. Di mana saat Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta justru langsung membuat gebrakan di lingkungan pemerintahannya, dengan memerintahkan setiap pegawai berpakaian Betawi pada hari-hari tertentu. Langkah ini dinilai secara tidak langsung telah menjaga budaya lokal setempat.

Selain itu, para peserta MABMI juga meminta agar Amri-RE dapat mereformasi manajemen birokrasi pemprovsu sekarang ini. Juga memperhatikan para PNS dari etnis Melayu untuk diajakan dalam birokrasi Amri-RE untuk membangun Sumut kedepan lebih baik, sehingga Sumut menjadi provinsi terbaik di Indonesia seperti yang dimimpikan mereka.

Merespons permintaan itu, Amri-RE berjanji memajukan budaya Melayu, termasuk dengan budaya-budaya suku lain yang ada di Sumut. Karena semua budaya yang ada di Sumut harus dijaga dan dipelihara.

“Makanya dalam konsep kami nomor 4 mengajak warga Sumut ‘Membangun dalam Kebhinnekaan’. Kita tak boleh hanya memajukan satu etnis tertentu, tapi semua etnis di Sumut,” kata Amri seraya menuturkan dirinya dan RE siap melakukan gebrakan seperti dilakukan Jokowi.

Amri mengajak seluruh pengurus dan anggota MABMI untuk bersatu sehingga bisa ikut partisipasi membangun Sumut lebih baik kedepan. “Pemerintah provinsi harus mampu menampung semua aspirasi masyarakat Sumut sehingga bisa fokus menjadi gerakan membangun seluruh sektor yang ada. Pemerintah provinsi harus menjadi pemandu bagi kabupaten/kota,” katanya.

Sementara, RE menegaskan eksitensi etnis Melayu dari Sabang sampai Merauke terbukti dari penetapan bahasa resmi negara Indonesia dari bahasa Melayu. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/