26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Pertama UN SMA: Listrik Padam, Sekolah Panik

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para peserta ujian mengerjakan soal pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 4 Medan, Senin (10/4). Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah pelajar SMA seluruh Indonesia yang mengikuti UNBK sebanyak 873.043 orang dari 5.900 sekolah selama 10-13 April 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harapan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Arsyad Lubis agar listrik tak padam saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ternyata tak terwujud. Pasalnya, pelaksanaan UN tingkat SMA/MA di hari pertama diwarnai listrik padam, Senin (10/4). Akibatnya, sejumlah sekolah maupun madrasah di Medan yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) panik. Mereka kebingungan lantaran jaringan dan server yang digunakan untuk meng-upload soal ujian tidak terkoneksi.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan, Burhanuddin mengungkapkan, pemadaman terjadi saat selesai ujian sesi kedua atau jeda waktu menuju sesi ketiga. Pemadaman berlangsung sekitar 5 menit. “Kita sudah siap-siap meng-upload soal ujian sesi ketiga. Tapi itulah, tiba-tiba listrik padam. Lalu saya menghubungi langsung ke PLN dan dibilangnya tidak lama akan hidup kembali. Menurut mereka, pemadaman dilakukan karena ada penggantian pembangkit listrik,” ungkap Burhanuddin.

Dikatakannya, pemadaman tersebut sudah pasti mengganggu pelaksanaan ujian. Apalagi terjadi saat siswa melaksanakan ujian, dan tentunya sangat kacau sekali.

Menurutnya, peristiwa listrik padam tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk mengantisipasinya sewaktu-waktu terjadi. Namun demikian, diharapkan tidak terjadi lagi karena dapat merugikan siswa yang menjadi peserta UN. “Kita menganggap sebagai shock therapy. Sebab, peserta UN MAN 2 mencapai 675 siswa. Jadi, bagaimana tidak panik dan galau dengan jumlah peserta sebanyak itu,” cetusnya.

Tak jauh beda disampaikan Kepala SMA Negeri 4 Medan, Ramly. Dia mengakui, memang sempat terjadi pemadaman hingga membuat siswa panik. Akan tetapi, pihak sekolah sudah mengantisipasi terlebih dahulu dengan menyiapkan genset.

“Pemadaman listrik terjadi pada waktu istirahat sesi kedua. Lalu, kita menghidupkan genset. Kita juga menghubungi PLN kenapa bisa padam. Tapi untungnya, sebelum sesi ketiga dimulai ternyata listrik sudah hidup kembali,” sebut Ramly.

Dikatakannya, pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 4 Medan pada tahun ini merupakan pertama kalinya. Jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 600 orang, dengan rincian 504 siswa IPA dan 96 siswa IPS. “Komputer/laptop yang digunakan untuk UNBK ada sekitar 200 unit, ditambah lagi cadangan 20 unit. Ada 5 ruangan yang disiapkan, dengan kapasitas 1 ruangan menampung 40 siswa. Jadi, sangat pas dimana setiap sesi ada 200 siswa yang ikut ujian,” ujar Ramly.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para peserta ujian mengerjakan soal pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 4 Medan, Senin (10/4). Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah pelajar SMA seluruh Indonesia yang mengikuti UNBK sebanyak 873.043 orang dari 5.900 sekolah selama 10-13 April 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harapan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Arsyad Lubis agar listrik tak padam saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ternyata tak terwujud. Pasalnya, pelaksanaan UN tingkat SMA/MA di hari pertama diwarnai listrik padam, Senin (10/4). Akibatnya, sejumlah sekolah maupun madrasah di Medan yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) panik. Mereka kebingungan lantaran jaringan dan server yang digunakan untuk meng-upload soal ujian tidak terkoneksi.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan, Burhanuddin mengungkapkan, pemadaman terjadi saat selesai ujian sesi kedua atau jeda waktu menuju sesi ketiga. Pemadaman berlangsung sekitar 5 menit. “Kita sudah siap-siap meng-upload soal ujian sesi ketiga. Tapi itulah, tiba-tiba listrik padam. Lalu saya menghubungi langsung ke PLN dan dibilangnya tidak lama akan hidup kembali. Menurut mereka, pemadaman dilakukan karena ada penggantian pembangkit listrik,” ungkap Burhanuddin.

Dikatakannya, pemadaman tersebut sudah pasti mengganggu pelaksanaan ujian. Apalagi terjadi saat siswa melaksanakan ujian, dan tentunya sangat kacau sekali.

Menurutnya, peristiwa listrik padam tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk mengantisipasinya sewaktu-waktu terjadi. Namun demikian, diharapkan tidak terjadi lagi karena dapat merugikan siswa yang menjadi peserta UN. “Kita menganggap sebagai shock therapy. Sebab, peserta UN MAN 2 mencapai 675 siswa. Jadi, bagaimana tidak panik dan galau dengan jumlah peserta sebanyak itu,” cetusnya.

Tak jauh beda disampaikan Kepala SMA Negeri 4 Medan, Ramly. Dia mengakui, memang sempat terjadi pemadaman hingga membuat siswa panik. Akan tetapi, pihak sekolah sudah mengantisipasi terlebih dahulu dengan menyiapkan genset.

“Pemadaman listrik terjadi pada waktu istirahat sesi kedua. Lalu, kita menghidupkan genset. Kita juga menghubungi PLN kenapa bisa padam. Tapi untungnya, sebelum sesi ketiga dimulai ternyata listrik sudah hidup kembali,” sebut Ramly.

Dikatakannya, pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 4 Medan pada tahun ini merupakan pertama kalinya. Jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 600 orang, dengan rincian 504 siswa IPA dan 96 siswa IPS. “Komputer/laptop yang digunakan untuk UNBK ada sekitar 200 unit, ditambah lagi cadangan 20 unit. Ada 5 ruangan yang disiapkan, dengan kapasitas 1 ruangan menampung 40 siswa. Jadi, sangat pas dimana setiap sesi ada 200 siswa yang ikut ujian,” ujar Ramly.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/