30 C
Medan
Monday, April 14, 2025

Lanud dan EO Tanggung Sekolah Anak Korban hingga SMA

Foto: Bayu/PM Korban ((kiri belakang) Ali Imran, semasa hidup foto bersama istri dan anak-anaknya. Ia tewas tertimpa paramotor dalam event Medan Air Show 2015, di eks Bandara Polonia Medan, Minggu (10/5).
Foto: Bayu/PM
Korban ((kiri belakang) Ali Imran, semasa hidup foto bersama istri dan anak-anaknya. Ia tewas tertimpa paramotor dalam event Medan Air Show 2015, di eks Bandara Polonia Medan, Minggu (10/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Sebagai bentuk kepedulian dan pertanggung jawaban atas musibah ini, Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Sewondo, Kolonel Pnb Chandra Siahaan mengaku pihaknya akan menyekolahkan anak-anak korban hingga tingkat SMA.

โ€œKita juga akan mendekati pihak Event Organizer-nya, karena pihak penyelenggara yang bertanggung jawab. Dan di sini kita sangat peduli akan keluarga yang ditinggal korban,โ€ ungkap Kolonel Chandra saat mengunjungi rumah duka, Minggu sore. Karena itu pihaknya akan memberi bantuan berupa beasiswa kepada anak-anak korban.

โ€œJadi bentuk kepedulian kita ini adalah menyekolahkan anak korban dengan beasiswa hingga SMA,โ€ ujarnya. Bukan itu saja, pihaknya juga berjanji akan membantu anak-anak korban yang ingin jadi anggota TNI pasca tamat SMA. โ€œJadi setelah itu, apabila anak-anak korban ingin menjadi anggota TNI, kita dapat membantunya,โ€ ujarnya. Saat ditanya soal kronologis kejadian, Kolonel Chandra mengatakan saat itu atlit paramotor yang diketahui bernama Bayu sudah dalam keadaan terbang dengan jarak 15 meter.

Tapi tiba-tiba angin kencang menghantam paramotor sehingga menyebabkan twist (parasutnya menekuk) sehingga mengakibatkan stold (kehilangan daya angkat) dan kemudian atlit tersebut mencari posisi safety dengan menabrakkan diri ke tenda.

โ€œJadi atlit tadi tengah terbang namun tiba-tiba twist yang membuat atlit mencari safety dan menjatuhkan diri ke tenda,โ€ ungkapnya. Lanjutnya kalau saat hendak terbang, kecepatan angin sekitar 5 knot, namun tiba-tiba datang angin kencang dengan kecepatan 12 knot menghantam paramotor.

โ€œPada saat terbang kondisi angin bagus kecepatan 5 knot, tiba-tiba pada saat di atas angin kencang sekitar 12 knot menghantam parasut,โ€ tandasnya. (bay/deo)

Foto: Bayu/PM Korban ((kiri belakang) Ali Imran, semasa hidup foto bersama istri dan anak-anaknya. Ia tewas tertimpa paramotor dalam event Medan Air Show 2015, di eks Bandara Polonia Medan, Minggu (10/5).
Foto: Bayu/PM
Korban ((kiri belakang) Ali Imran, semasa hidup foto bersama istri dan anak-anaknya. Ia tewas tertimpa paramotor dalam event Medan Air Show 2015, di eks Bandara Polonia Medan, Minggu (10/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Sebagai bentuk kepedulian dan pertanggung jawaban atas musibah ini, Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Sewondo, Kolonel Pnb Chandra Siahaan mengaku pihaknya akan menyekolahkan anak-anak korban hingga tingkat SMA.

โ€œKita juga akan mendekati pihak Event Organizer-nya, karena pihak penyelenggara yang bertanggung jawab. Dan di sini kita sangat peduli akan keluarga yang ditinggal korban,โ€ ungkap Kolonel Chandra saat mengunjungi rumah duka, Minggu sore. Karena itu pihaknya akan memberi bantuan berupa beasiswa kepada anak-anak korban.

โ€œJadi bentuk kepedulian kita ini adalah menyekolahkan anak korban dengan beasiswa hingga SMA,โ€ ujarnya. Bukan itu saja, pihaknya juga berjanji akan membantu anak-anak korban yang ingin jadi anggota TNI pasca tamat SMA. โ€œJadi setelah itu, apabila anak-anak korban ingin menjadi anggota TNI, kita dapat membantunya,โ€ ujarnya. Saat ditanya soal kronologis kejadian, Kolonel Chandra mengatakan saat itu atlit paramotor yang diketahui bernama Bayu sudah dalam keadaan terbang dengan jarak 15 meter.

Tapi tiba-tiba angin kencang menghantam paramotor sehingga menyebabkan twist (parasutnya menekuk) sehingga mengakibatkan stold (kehilangan daya angkat) dan kemudian atlit tersebut mencari posisi safety dengan menabrakkan diri ke tenda.

โ€œJadi atlit tadi tengah terbang namun tiba-tiba twist yang membuat atlit mencari safety dan menjatuhkan diri ke tenda,โ€ ungkapnya. Lanjutnya kalau saat hendak terbang, kecepatan angin sekitar 5 knot, namun tiba-tiba datang angin kencang dengan kecepatan 12 knot menghantam paramotor.

โ€œPada saat terbang kondisi angin bagus kecepatan 5 knot, tiba-tiba pada saat di atas angin kencang sekitar 12 knot menghantam parasut,โ€ tandasnya. (bay/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru