Begitu juga dengan Nu Baiyah, wanita yang melahirkan Badri ini tampak tak dapat membendung airmata saat ditanya bagaimana perasaannya. “Bagaimanalah mau dibilang ya, kalau dipikir-pikir saya juga tidak mengiranya. Memang rasanya seperti mimpi, apalagi kehidupan kami hanya seperti ini,” ucap Nur di samping suami dan anak ketiganya yang sejak 8 Juli hingga saat ini belum bisa menemui Badri.Meski begitu, Nur dan suaminya tetap berdoa dan berpesan kepada putranya untuk tidak sesekali mengecewakan mereka dan keluarganya.
“Tetap beribadah dan berdoa ya, Nak. Jangan sombong, Nak. Jangan kecewakan kami,” ungkap keduanya dan yakin dengan perilaku Badri yang patuh dan taat beribadah.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Padangsidimpuan, Irsan Alamsyah, mengaku kaget dan tidak percaya. “Sudah ada beberapa orang yang menghubungi saya mengaku dari Dinas Pendidikan Sumut dan lainnya, menanyakan adanya siswa kami yang lulus di IPDN,” ungkap pria yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan saat ditemui di sekolahnya, Senin (8/8).
Ia juga mendapat kabar kelulusan 2 siswanya dari orang-orang yang menghubunginya via telepon dan kemudian mengeceknya lewat internet. “Saya juga sempat terkejut saat mendapat telepon dan mengabarkan ada 2 siswa kami yang lulus di IPDN,” terangnya.
Dijelaskannya, kedua siswanya tersebut masing-masing bernama Badri Thoha, lulus dari MAN 2 Padangsidimpuan pada 2016 dan Irham Fadli Namora Siregar yang lulus sekolah pada 2015 lalu.
Badri Thoha berasal dari keluarga yang terbilang kurang mampu. Hal itu diakui Irsan karena mengetahui pekerjaan sehari-hari orangtua siswanya itu hanya sebagai penarik becak.
“Kalau yang satunya (Irham Fadli,red) orangtuanya PNS,” ucapnya dan mengaku bangga dengan prestasi kedua siswanya itu.
Diceritakan Irsan, khusus Badri, selama menjadi siswa dikenal baik dan rajin beribadah. Begitu juga dengan pretasinya, walaupun tidak menjadi juara kelas, namun aktif di kepramukaan dan Paskibra.
“Anaknya rajin beribadah, pintar mengaji dan sering menjadi imam bagi teman-temannya. Pretasinya juga lumayan baik, meskipun tidak juara kelas,” tukasnya.
Bahkan, akibat ketidakmampuan keluarga, Badri diberikan BSM dan beasiswa Bazda. “Dan kami merasa bangga, siswa kami itu bisa diterima di IPDN,” jelasnya dan menerangkan sebelumnya Badri sudah lebih dulu diterima di USU lewat jalur undangan.(spg/gib/rbb)

