Siswa SMAN 17 Medan sedang-mengikuti proses belajar mengajar. Kota Medan membutuhkan penambahan sekolah-sekolah negeri.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membludaknya minat warga Kota Medan menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri, memunculkan desakan agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan menambah jumlah sekolah negeri. Penambahan sekolah itu untuk menampung jumlah murid yang ingin bersekolah di di sekolah negeri.
”Selain jumlah sekolah negeri yang tidak memadai, penyebarannya juga tidak merata di 21 kecamatan di kota Medan. Sekolah-sekolah negeri yang ada saat ini kebanyakan di inti kota sedangkan untuk kecamatan di Medan Utara dan Selatan masih terbatas,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli, Kamis siang.
Kata politisi Partai Golkar Medan ini, di Medan hanya ada 21 SMA negeri dan 13 SMK negeri, serta 45 SMP negeri. “Jumlah sekolah saat ini dipastikan tidak mampu menampung jumlah pelajar yang terus melonjak setiap tahun dari 2,1 juta jiwa penduduk Kota Medan. Jadi sudah seharusnya ada penambahan sekolah negeri lagi,” imbuhnya.
Masih kata dia, penambahan sekolah-sekolah negeri di Medan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan yang diperlukan kebijakan publik dari Pemko Medan juga pemerintah provinsi.
Ditambahkannya, tindakan cepat untuk menambah ruang kelas baru di beberapa sekolah negeri juga tidak banyak menolong. Tapi malah terkesan terjadi pemusatan kapasitas daya tampung murid pada sekolah-sekolah tertentu, lantas sekolah itu seolah lebih unggul dibanding sekolah lainnya dan disebut sekolah favorit.
“Jika jumlah sekolah negeri terutama tingkat SMA, SMK dan SMP sederajat penyebarannya merata di Kota Medan, perlahan tapi pasti keberadaan sekolah favorit akan hilang dengan sendirinya. Karena, logika sederhana orang tua pasti akan mempertimbangkan jarak antara lokasi sekolah anak dengan kediamannya,” sebutnya.(bd)
Siswa SMAN 17 Medan sedang-mengikuti proses belajar mengajar. Kota Medan membutuhkan penambahan sekolah-sekolah negeri.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membludaknya minat warga Kota Medan menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri, memunculkan desakan agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan menambah jumlah sekolah negeri. Penambahan sekolah itu untuk menampung jumlah murid yang ingin bersekolah di di sekolah negeri.
”Selain jumlah sekolah negeri yang tidak memadai, penyebarannya juga tidak merata di 21 kecamatan di kota Medan. Sekolah-sekolah negeri yang ada saat ini kebanyakan di inti kota sedangkan untuk kecamatan di Medan Utara dan Selatan masih terbatas,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli, Kamis siang.
Kata politisi Partai Golkar Medan ini, di Medan hanya ada 21 SMA negeri dan 13 SMK negeri, serta 45 SMP negeri. “Jumlah sekolah saat ini dipastikan tidak mampu menampung jumlah pelajar yang terus melonjak setiap tahun dari 2,1 juta jiwa penduduk Kota Medan. Jadi sudah seharusnya ada penambahan sekolah negeri lagi,” imbuhnya.
Masih kata dia, penambahan sekolah-sekolah negeri di Medan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan yang diperlukan kebijakan publik dari Pemko Medan juga pemerintah provinsi.
Ditambahkannya, tindakan cepat untuk menambah ruang kelas baru di beberapa sekolah negeri juga tidak banyak menolong. Tapi malah terkesan terjadi pemusatan kapasitas daya tampung murid pada sekolah-sekolah tertentu, lantas sekolah itu seolah lebih unggul dibanding sekolah lainnya dan disebut sekolah favorit.
“Jika jumlah sekolah negeri terutama tingkat SMA, SMK dan SMP sederajat penyebarannya merata di Kota Medan, perlahan tapi pasti keberadaan sekolah favorit akan hilang dengan sendirinya. Karena, logika sederhana orang tua pasti akan mempertimbangkan jarak antara lokasi sekolah anak dengan kediamannya,” sebutnya.(bd)
