32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Naik Agya, Ibu Tiga Anak Tewas Ditabrak KA

Foto: Anwar/PM Mobil Toyota  Agya  plat BK 1913 MS ringsek setelah ditabrak KA Sri Bilah tujuan Medan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu (9/10) malam.
Foto: Anwar/PM
Mobil Toyota Agya plat BK 1913 MS ringsek setelah ditabrak KA Sri Bilah tujuan Medan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu (9/10) malam.

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Tiga orang anak harus siap menjadi yatim piatu. Setelah bapak meninggal tahun 2014 lalu, kini ibu mereka, Habibah Sri Rezeki, tewas pasca mengalami kecelakaan saat melintasi rel Kereta Api (KA) tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan.

Awalnya, Habibah Sri Rezeki mengemudikan mobil Toyota Agya BK 1913 MS. Ia baru saja pulang dari Kisaran menuju Medan bersama tiga anaknya, Tasmirah (8), Azzahra (11) dan Redadi Kunawah (15), serta keponakannya, Dedi Merdeka (31), Minggu (9/10).

Saat di melintasi rel KA di Jalan Johar Kelurahan Melati 1 Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) KM 39-00, sekitar pukul 22.30 WIB, Habibah Sri Rezeki tak menyadari akan melintasi rel. Nahas, sesampainya di perlintasan tersebut, mereka ditabrak dan terseret kurang lebih 15 meter.

“Tiba tiba terjadi suara benturan yang cukup besar. Dan kami lihat mobil ditabrak KA Sri Bilah yang datang dari arah Tebing Tinggi menunju Medan. Seluruh penumpang mengalami luka-luka, dan yang paling parah adalah korban yang mengendarai yang langsung dihantam kereta api,” terang Buyung Fakhrudin Nasution (44), warga yang rumahnya persis di pinggir rel tersebut, Senin (10/10).

Menurut Buyung, mobil yang dikendarai Habibah Sri Rezeki berhasil keluar rel setelah terseret sejauh 15 meter, dan terhalang box jembatan yang tak jauh dari perlintasan. “KA Sri Bilah langsung menabrak bodi samping kanan mobil yang ditumpangi korban,” ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, pengemudi Habibah Sri Rezeki (40) menderita luka memar sekujur tubuh hidung, telinga dan mulut mengeluarkan darah dan akhirnya tewas di RSU Melati Perbaungan.

Sementara tiga anaknya dan keponakannya tersebut mengalami luka ringan. Terpisah, Kapolres Sergai, AKBP Eko Suprihanto ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa kasus kecelakaan di perlintasan KA tersebut sudah sering terjadi, baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua, bahkan pejalan kaki.

“Saat ini Satlantas Polres Sergai sedang menginventarisir berapa jumlah yang belum terpasang pintu perlintasan dan akan berkordinasi dengan pihak PT. KAI untuk memasang palang pintu demi keselamatan pengguna jalan maupun KA,” terang Eko. (cr-6/cr-4/yaa)

Foto: Anwar/PM Mobil Toyota  Agya  plat BK 1913 MS ringsek setelah ditabrak KA Sri Bilah tujuan Medan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu (9/10) malam.
Foto: Anwar/PM
Mobil Toyota Agya plat BK 1913 MS ringsek setelah ditabrak KA Sri Bilah tujuan Medan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan, Minggu (9/10) malam.

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Tiga orang anak harus siap menjadi yatim piatu. Setelah bapak meninggal tahun 2014 lalu, kini ibu mereka, Habibah Sri Rezeki, tewas pasca mengalami kecelakaan saat melintasi rel Kereta Api (KA) tanpa palang pintu, di Lingkungan I, Kelurahan Melati I, Kecamatan Perbaungan.

Awalnya, Habibah Sri Rezeki mengemudikan mobil Toyota Agya BK 1913 MS. Ia baru saja pulang dari Kisaran menuju Medan bersama tiga anaknya, Tasmirah (8), Azzahra (11) dan Redadi Kunawah (15), serta keponakannya, Dedi Merdeka (31), Minggu (9/10).

Saat di melintasi rel KA di Jalan Johar Kelurahan Melati 1 Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) KM 39-00, sekitar pukul 22.30 WIB, Habibah Sri Rezeki tak menyadari akan melintasi rel. Nahas, sesampainya di perlintasan tersebut, mereka ditabrak dan terseret kurang lebih 15 meter.

“Tiba tiba terjadi suara benturan yang cukup besar. Dan kami lihat mobil ditabrak KA Sri Bilah yang datang dari arah Tebing Tinggi menunju Medan. Seluruh penumpang mengalami luka-luka, dan yang paling parah adalah korban yang mengendarai yang langsung dihantam kereta api,” terang Buyung Fakhrudin Nasution (44), warga yang rumahnya persis di pinggir rel tersebut, Senin (10/10).

Menurut Buyung, mobil yang dikendarai Habibah Sri Rezeki berhasil keluar rel setelah terseret sejauh 15 meter, dan terhalang box jembatan yang tak jauh dari perlintasan. “KA Sri Bilah langsung menabrak bodi samping kanan mobil yang ditumpangi korban,” ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, pengemudi Habibah Sri Rezeki (40) menderita luka memar sekujur tubuh hidung, telinga dan mulut mengeluarkan darah dan akhirnya tewas di RSU Melati Perbaungan.

Sementara tiga anaknya dan keponakannya tersebut mengalami luka ringan. Terpisah, Kapolres Sergai, AKBP Eko Suprihanto ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa kasus kecelakaan di perlintasan KA tersebut sudah sering terjadi, baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua, bahkan pejalan kaki.

“Saat ini Satlantas Polres Sergai sedang menginventarisir berapa jumlah yang belum terpasang pintu perlintasan dan akan berkordinasi dengan pihak PT. KAI untuk memasang palang pintu demi keselamatan pengguna jalan maupun KA,” terang Eko. (cr-6/cr-4/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/