26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Angka Kesembuhan Covid-19 di Medan Lampaui Penularan, Pernah Terpapar Bukan Berarti Kebal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah penularan Covid-19 di Kota Medan mulai melandai. Bahkan dalam sepekan terakhir, jumlah pasien aktif Covid-19 yang dirawat, terus mengalami penurunan. Hal ini mempertegas, jika angka kesembuhan terus meningkat dan melampaui angka penularan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan mengungkapkan, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan sudah tembus ke angka 7.046 kasus pada Senin (9/11) sore. Namun begitu, kata Mardohar, angka kesembuhan juga mengalami kenaikan secara signifikan. Dari 7.046 kasus positif tersebut, 5.535 diantaranya dinyatakan sembuh dan 306 lainnya meninggal dunia.

“Sedangkan pasien yang dirawat, tinggal 1.237 orang. Jumlah yang dirawat ini terus menurun, artinya jumlah pasien Covid-19 aktif terus menurun di Kota Medan,” kata Mardohar kepada wartawan di Posko Satgas Covid-19 Medan, Selasa (10/11).

Bila dibandingkan dengan data yang diperoleh dari Satgas Covid-19 Kota Medan satu pekan yang lalu, angka pasien aktif Covid-19 di Kota Medan yang dirawat memang terus mengalami penurunan. Di mana pada Senin (2/11) lalu, terkonfirmasi positif sebanyak 6.877 kasus, sembuh 5.148, meninggal 302 dan pasien aktif atau yang dirawat ada sebanyak 1.383 kasus.

“Jadi kalau dibandingkan berdasarkan data Senin (2/11) lalu, Senin (9/11) kemarin ini banyak perubahan positif. Karena angka kesembuhan mencapai 355 orang atau lebih banyak dari angka penularan yang hanya 169 orang, lalu pasien yang dirawat juga turun 146 orang. Sedangkan yang meninggal bertambah 4 orang dalam satu pekan, artinya dalam satu minggu (7 hari), tidak setiap hari ada kasus kematian karena Covid-19 di Medan,” jelasnya.

Namun begitu, Satgas Covid-19 Kota Medan memgakui jika saat ini Kota Medan masih berada di kawasan zona merah. Pemko Medan pun mengimbau, agar semua pihak tidak lengah dengan kondisi penularan yang belum menurun secara signifikan.

Dijelaskan Mardohar, saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan, seseorang yang sudah sembuh dari Covid-19 tidak akan pernah terpapar lagi oleh virus tersebut. Faktanya, anggapan itu keliru. Artinya, orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 masih berpotensi untuk terkena kembali. “Informasi yang menegaskan bahwa orang yang sudah pernah terpapar Covid-19, maka akan kebal terhadap Covid-19, itu adalah informasi yang salah” tegasnya.

Mardohar mengungkapkan, orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 masih bisa terpapar kembali dengan Covid-19 sepanjang yang bersangkutan tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Sepanjang yang bersangkutan menerapkan Prokes, maka potensi untuk terpapar Covid-19 ini akan sangat kecil terjadi,” jelasnya.

Mardohar juga menampik adanya informasi, kamar rawat inap di semua rumah sakit di Kota Medan sudan penuh akibat banyaknya Pasien Covid-19. Faktanya saat ini, banyak kamar rawat inap rumah sakit yang kosong karena pasien aktif Covid-19 semakin menurun. “Tapi kita jangan sampai lengah, sebab Covid-19 ini datangnya tidak terduga dan kita tidak bisa mendeteksi orang yang terpapar Covid-19 atau Orang Tanpa Gejala (OTG),” imbaunya.

Di sisi lain, lanjut Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Medan ini, Pemko Medan terus meningkatkan strategi pemutusan rantai penyebaran virus, salah satunya dengan meningkatkan testing, tracing dan isolasi melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Medan. “Karena ketiga hal itu adalah langkah penting untuk menanggulangi virus ini. Lalu, 41 Puskesmas kita juga terus melakukan edukasi sosial, baik digolongan organisasi, pendidikan, para pelaku usaha dan kalangan lainnya,” pungkasnya.

Di Sumut Positif 13.894, Sembuh 11.370

Jumlah penderita suspek Covid-19 di Sumut juga mengalami penurunan signifikan. Jubir Satgas Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan data mereka, angka positif Corona bertambah 76 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 67 orang.

Kini, total terkonfirmasi positif menjadi 13.894 orang dari hari sebelumnya 13.818 orang. “Penambahan (poisitif) terbanyak dari Kota Medan 22 orang. Kemudian, Tapteng 13, Paluta 8, Asahan 6, Sibolga 5, Padangsidimpuan dan Pakpak Bharat 4, Langkat 3, Binjai, Karo, dan Labuhanbatu 2. Selanjutnya, Humbahas, Sergai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, dan Labusel 1,” sebut Aris, Selasa sore.

Untuk angka kesembuhan, sambung Aris, bertambah 67 orang. Saat ini, totalnya menjadi 11.370 orang dari hari sebelumnya 11.303 orang. “Kasus sembuh paling banyak didapatkan dari Deliserdang 48 orang. Lalu, Tapteng 15, dan Nias Barat 4,” ujarnya.

Terkait penambahan angka meninggal, Aris membeberkan, bertambah 3 orang dan saat ini jumlahnya menjadi 569 orang. Penambahan 3 kasus meninggal tersebut diperoleh dari Deli Serdang 2 orang dan Sibolga 1 orang. “Jumlah tertinggi yang meninggal dunia masih berasal dari Medan 294 orang. Disusul, Deli Serdang 82, Simalungun dan Binjai 20, Karo dan Langkat 15, Asahan 12, serta Tebing Tinggi 11,” bebernya.

Ia menuturkan, kasus suspek berkurang 17 orang sehingga jumlahnya 626 dari sebelumnya 643. “Penurunan kasus suspek didapatkan dari Sibolga 8, Medan 7, dan Tapteng 3. Sementara Sergai bertambah 1 orang,” tuturnya.

Aris menambahkan, pandemi Covid-19 di Sumut masih terus berlangsung. Karena itu, masyarakat diminta konsiten dan bersemangat untuk memutus rantai penularan corona dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan atau perilaku 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan. Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi serta konsumsi vitamin.

“Masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Dengan menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menjaga diri kita dan keluarga kita dari virus corona,” tukasnya. (map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah penularan Covid-19 di Kota Medan mulai melandai. Bahkan dalam sepekan terakhir, jumlah pasien aktif Covid-19 yang dirawat, terus mengalami penurunan. Hal ini mempertegas, jika angka kesembuhan terus meningkat dan melampaui angka penularan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan mengungkapkan, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan sudah tembus ke angka 7.046 kasus pada Senin (9/11) sore. Namun begitu, kata Mardohar, angka kesembuhan juga mengalami kenaikan secara signifikan. Dari 7.046 kasus positif tersebut, 5.535 diantaranya dinyatakan sembuh dan 306 lainnya meninggal dunia.

“Sedangkan pasien yang dirawat, tinggal 1.237 orang. Jumlah yang dirawat ini terus menurun, artinya jumlah pasien Covid-19 aktif terus menurun di Kota Medan,” kata Mardohar kepada wartawan di Posko Satgas Covid-19 Medan, Selasa (10/11).

Bila dibandingkan dengan data yang diperoleh dari Satgas Covid-19 Kota Medan satu pekan yang lalu, angka pasien aktif Covid-19 di Kota Medan yang dirawat memang terus mengalami penurunan. Di mana pada Senin (2/11) lalu, terkonfirmasi positif sebanyak 6.877 kasus, sembuh 5.148, meninggal 302 dan pasien aktif atau yang dirawat ada sebanyak 1.383 kasus.

“Jadi kalau dibandingkan berdasarkan data Senin (2/11) lalu, Senin (9/11) kemarin ini banyak perubahan positif. Karena angka kesembuhan mencapai 355 orang atau lebih banyak dari angka penularan yang hanya 169 orang, lalu pasien yang dirawat juga turun 146 orang. Sedangkan yang meninggal bertambah 4 orang dalam satu pekan, artinya dalam satu minggu (7 hari), tidak setiap hari ada kasus kematian karena Covid-19 di Medan,” jelasnya.

Namun begitu, Satgas Covid-19 Kota Medan memgakui jika saat ini Kota Medan masih berada di kawasan zona merah. Pemko Medan pun mengimbau, agar semua pihak tidak lengah dengan kondisi penularan yang belum menurun secara signifikan.

Dijelaskan Mardohar, saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan, seseorang yang sudah sembuh dari Covid-19 tidak akan pernah terpapar lagi oleh virus tersebut. Faktanya, anggapan itu keliru. Artinya, orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 masih berpotensi untuk terkena kembali. “Informasi yang menegaskan bahwa orang yang sudah pernah terpapar Covid-19, maka akan kebal terhadap Covid-19, itu adalah informasi yang salah” tegasnya.

Mardohar mengungkapkan, orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 masih bisa terpapar kembali dengan Covid-19 sepanjang yang bersangkutan tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Sepanjang yang bersangkutan menerapkan Prokes, maka potensi untuk terpapar Covid-19 ini akan sangat kecil terjadi,” jelasnya.

Mardohar juga menampik adanya informasi, kamar rawat inap di semua rumah sakit di Kota Medan sudan penuh akibat banyaknya Pasien Covid-19. Faktanya saat ini, banyak kamar rawat inap rumah sakit yang kosong karena pasien aktif Covid-19 semakin menurun. “Tapi kita jangan sampai lengah, sebab Covid-19 ini datangnya tidak terduga dan kita tidak bisa mendeteksi orang yang terpapar Covid-19 atau Orang Tanpa Gejala (OTG),” imbaunya.

Di sisi lain, lanjut Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Medan ini, Pemko Medan terus meningkatkan strategi pemutusan rantai penyebaran virus, salah satunya dengan meningkatkan testing, tracing dan isolasi melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Medan. “Karena ketiga hal itu adalah langkah penting untuk menanggulangi virus ini. Lalu, 41 Puskesmas kita juga terus melakukan edukasi sosial, baik digolongan organisasi, pendidikan, para pelaku usaha dan kalangan lainnya,” pungkasnya.

Di Sumut Positif 13.894, Sembuh 11.370

Jumlah penderita suspek Covid-19 di Sumut juga mengalami penurunan signifikan. Jubir Satgas Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan data mereka, angka positif Corona bertambah 76 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 67 orang.

Kini, total terkonfirmasi positif menjadi 13.894 orang dari hari sebelumnya 13.818 orang. “Penambahan (poisitif) terbanyak dari Kota Medan 22 orang. Kemudian, Tapteng 13, Paluta 8, Asahan 6, Sibolga 5, Padangsidimpuan dan Pakpak Bharat 4, Langkat 3, Binjai, Karo, dan Labuhanbatu 2. Selanjutnya, Humbahas, Sergai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, dan Labusel 1,” sebut Aris, Selasa sore.

Untuk angka kesembuhan, sambung Aris, bertambah 67 orang. Saat ini, totalnya menjadi 11.370 orang dari hari sebelumnya 11.303 orang. “Kasus sembuh paling banyak didapatkan dari Deliserdang 48 orang. Lalu, Tapteng 15, dan Nias Barat 4,” ujarnya.

Terkait penambahan angka meninggal, Aris membeberkan, bertambah 3 orang dan saat ini jumlahnya menjadi 569 orang. Penambahan 3 kasus meninggal tersebut diperoleh dari Deli Serdang 2 orang dan Sibolga 1 orang. “Jumlah tertinggi yang meninggal dunia masih berasal dari Medan 294 orang. Disusul, Deli Serdang 82, Simalungun dan Binjai 20, Karo dan Langkat 15, Asahan 12, serta Tebing Tinggi 11,” bebernya.

Ia menuturkan, kasus suspek berkurang 17 orang sehingga jumlahnya 626 dari sebelumnya 643. “Penurunan kasus suspek didapatkan dari Sibolga 8, Medan 7, dan Tapteng 3. Sementara Sergai bertambah 1 orang,” tuturnya.

Aris menambahkan, pandemi Covid-19 di Sumut masih terus berlangsung. Karena itu, masyarakat diminta konsiten dan bersemangat untuk memutus rantai penularan corona dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan atau perilaku 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan. Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi serta konsumsi vitamin.

“Masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Dengan menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menjaga diri kita dan keluarga kita dari virus corona,” tukasnya. (map/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/