SUMUTPOS.CO – Terkait penyerangan yang disebut-sebut melibatkan massa Pemuda Pancasila, sontak dibantah Anuar Shah Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Bahkan disebutkannya massa tersebut diserang warga.
“Penyerangan itu dilakukan masyarakat, karena adanya informasi yang menyatakan massa pendemo mencoba melakukan penyerangan,” ucap Anuar Shah singkat ketika dihubungi Selasa (10/12) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.
Hanya saja secara jelas Aweng, sapaan akrabnya mengaku tak mengetahui kejadian tersebut. Sebab dirinya saat itu tengah berada di Jakarta. “Saya tidak mengetahui kejadian (penyerangan) itu. Karena saat ini saya berada di Jakarta. Tapi berdasarkan informasi yang saya terima dari anggota, bahwa iring-iringan massa pendemo itu melintas di Jalan Guru Patimpus Medan,” ujarnya.
Sebelumnya massa melakukan aksi demo untuk menuntut polisi segera menuntaskan penyelidikan kasus penganiayaan. Massa pendemo sendiri berasal dari Pemuda Marga Silima Medan usai berdemo di Kantor DPRD Medan, ketikan hendak pulang ke Simalingkar.
Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba datang sekelompok pemuda keluar dari Jalan Sei Deli Medan dan langsung menyerang serta melempari iring-iringan kendaraan tersebut. Akibatnya massa yang berada di dalam bus turun dan menyelamatkan diri.
“Entah kenapa kendaraan kami tiba-tiba diserang dan dihadang sekelompok massa di depan tugu Gurupatimpus. Bukan itu saja seluruh kendaraan yang kami tumpangi mereka rusak dan hancurkan,” tegas salah seorang supir bus Yusuf Tarigan, pada wartawan Selasa (9/12) kemarin.
Akibat dari peristiwa penyerangan tersebut sejumlah kendaraan yang mengangkut massa pendemo, mengalami rusak berat. Bahkan sejumlah kaca-kaca bus hancur salah satunya bus Sinabung Jaya dan Sumatra Trans hancur. Bukan itu saja, ban bus juga dikempesi massa.(rud/smg/bud)
SUMUTPOS.CO – Terkait penyerangan yang disebut-sebut melibatkan massa Pemuda Pancasila, sontak dibantah Anuar Shah Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Bahkan disebutkannya massa tersebut diserang warga.
“Penyerangan itu dilakukan masyarakat, karena adanya informasi yang menyatakan massa pendemo mencoba melakukan penyerangan,” ucap Anuar Shah singkat ketika dihubungi Selasa (10/12) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.
Hanya saja secara jelas Aweng, sapaan akrabnya mengaku tak mengetahui kejadian tersebut. Sebab dirinya saat itu tengah berada di Jakarta. “Saya tidak mengetahui kejadian (penyerangan) itu. Karena saat ini saya berada di Jakarta. Tapi berdasarkan informasi yang saya terima dari anggota, bahwa iring-iringan massa pendemo itu melintas di Jalan Guru Patimpus Medan,” ujarnya.
Sebelumnya massa melakukan aksi demo untuk menuntut polisi segera menuntaskan penyelidikan kasus penganiayaan. Massa pendemo sendiri berasal dari Pemuda Marga Silima Medan usai berdemo di Kantor DPRD Medan, ketikan hendak pulang ke Simalingkar.
Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba datang sekelompok pemuda keluar dari Jalan Sei Deli Medan dan langsung menyerang serta melempari iring-iringan kendaraan tersebut. Akibatnya massa yang berada di dalam bus turun dan menyelamatkan diri.
“Entah kenapa kendaraan kami tiba-tiba diserang dan dihadang sekelompok massa di depan tugu Gurupatimpus. Bukan itu saja seluruh kendaraan yang kami tumpangi mereka rusak dan hancurkan,” tegas salah seorang supir bus Yusuf Tarigan, pada wartawan Selasa (9/12) kemarin.
Akibat dari peristiwa penyerangan tersebut sejumlah kendaraan yang mengangkut massa pendemo, mengalami rusak berat. Bahkan sejumlah kaca-kaca bus hancur salah satunya bus Sinabung Jaya dan Sumatra Trans hancur. Bukan itu saja, ban bus juga dikempesi massa.(rud/smg/bud)