Kemarin FBI memerintah timnya menyelidiki kabar yang simpang siur tersebut. Para tokoh CIA juga meminta rumor itu ditindaklanjuti. Sebaliknya, Kremlin menganggapnya tidak perlu. ’’Ini hanya isapan jempol. Isu ini sengaja diembuskan untuk mengacaukan hubungan dua negara di bawah kepemimpinan presiden baru,’’ terang Kremlin secara tertulis.
Karena itu, media berharap jumpa pers perdana Trump sejak terpilih sebagai presiden tersebut dilengkapi sesi tanya jawab. Sebab, para reporter bakal menggunakan kesempatan itu untuk mengonfirmasi kabar miring tentang taipan Manhattan tersebut. Terutama tentang isu golden shower (aktivitas seksual yang melibatkan aksi buang air kecil) yang konon terjadi di salah satu hotel mewah Kota Moskow.
Namun, tim transisi Trump yang tanggap isu, tampaknya, tidak akan memberikan kesempatan bagi media untuk mengulas kabar miring tersebut. Maka, sejak kemarin, mereka menegaskan bahwa dalam jumpa pers tersebut, Trump hanya akan berbicara tentang rencana bisnisnya setelah menjadi orang pertama Gedung Putih nanti. Demi menghindari konflik kepentingan, Trump akan menarik diri dari kerajaan bisnisnya.
’’Kuasa hukum saya sedang menyusun dokumen hukum yang akan menjadi landasan pengunduran diri saya dari dunia bisnis,’’ kata Trump beberapa waktu lalu. Rencananya, suami Melania Knauss itu menyerahkan bisnisnya kepada dua putranya yang sudah dewasa. Yakni, Donald Trump Jr dan Eric Trump. Dan, selama Trump menjadi presiden, kerajaan bisnisnya tidak akan menjalin kerja sama baru dengan pihak mana pun.
Sampai desas-desus Trump dan Kremlin muncul pada akhir pekan lalu, skenario bisnis pemilik Trump Tower itu menjadi hal terpenting bagi publik AS. Sebab, jika ayah Ivanka tersebut tetap mengelola bisnisnya sembari memimpin Negeri Paman Sam, masyarakat khawatir pengganti Presiden Barack Obama itu memerintah AS layaknya menjalankan bisnis. Meskipun, konstitusi AS tidak melarang hal tersebut secara tertulis. (AFP/Reuters/BBC/hep/c19/any/jpg/ril)
Rahasia Trump dan Rusia
- Rusia menyuplai informasi, mendukung, dan membantu Trump dalam berbagai urusan selama lima tahun terakhir. Tujuannya, memecah belah aliansi Barat yang dipimpin AS. (dokumen Juni 2016)
- FSB (badan keamanan federal) menyatakan punya banyak informasi penting yang bisa dijadikan senjata untuk memeras Trump. Salah satunya, Trump menggelar golden shower di Hotel Ritz-Carlton Kota Moskow. Tepatnya, di kamar yang pernah ditempati Presiden Barack Obama dan istri saat kunjungan dinas ke Rusia. Aktivitas seksual dengan sejumlah pekerja seks komersial itu dimulai dengan pipis para PSK itu di kasur. Setelah kabar itu meluas, netizen mengubah akronim PEOTUS (president-elect of the United States) menjadi PEETUS (pee: pipis).
Sumber: International Business Times, The Guardian