25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Sky Bridge Terlalu Lama Terbengkalai, Pemko Medan Harus Lakukan Perawatan

Triadi wibowo/Sumut Pos
SKY BRIDGE: Kondisi Sky Bride yang berada di Jalan Stasiun Besar KA Medan. Bangunan ini terbengkalai karna tidak kunjung di operasikan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bertahun-tahun Sky Bridge yang menghubungkan Lapangan Merdeka Medan dengan Stasiun Besar Kereta Api Medan dibiarkan terbengkalai. Bangunan yang menghabiskan dana APBD Kota Medan senilai Rp35 miliar lebih ini, kini dijadikan tempat menyimpan gerobak pedagang.

Sekretaris Komisi D DPRD Medan, Ilhamsyah mengatakan, terbengkalainya sky bridge ini karena Pemko Medan dan PT KAI sama-sama saling menunggu. “PT KAI menunggu kesiapan Pemko Medan untuk membuka dan mengoperasikan Sky Bridge. Sedangkan Pemko Medan menunggu PT KAI menyelesaikan proyek double track,” ujar Ilhamsyah, baru-baru ini.

Menurut dia, walau masih menunggu, Pemko Medan tetap harus melakukan perawatan terhadap proyek yang sudah selesai dibangun pada Desember 2014 lalu itu. Jangan sampai sky bridge terlalu lama dibiarkan terbengkalai seperti sekarang ini. “Paling tidak ada perawatan, jangan dibiarkan seperti itu. Jadi, nanti ketika PT KAI sudah selesai maka tinggal dipergunakan saja. Jangan pula seolah-olah dibuat baru lagi,” ucapnya.

Dikatakan Ilhamsyah, masyarakat diminta mendukung program Pemko Medan ini, termasuk parkir sky bridge yang telah dibuka. Artinya, masyarakat jangan ada lagi parkir kendaraan di depan stasiun. “Kita berharap ada keterbukaan Pemko Medan dalam persoalan ini. Bahkan, kalau bisa gandeng pihak ketiga (swasta) untuk membuat lahan parkir baru di bawah Lapangan Merdeka (basement). Jadi, digali lalu dibuat parkir seperti di Malaysia. Apabila bisa terwujud, tentu semakin modern Kota Medan ini nantinya,” tuturnya.

Dia menambahkan, untuk ke depan hendaknya dibuat regulasi baru, misalnya peraturan daerah (perda) di kawasan Lapangan Merdeka. Konsepnya, tentu saling mendukung antara eksekutif dan legislatif demi pembangunan kota ini. “Dibuatlah perda khusus tentang kawasan Lapangan Merdeka. Konsepnya seperti apa, yang pasti bertujuan untuk pembangunan kota,” tukasnya.

Sementara, Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Ilud Siregar mengaku, difungsikan atau tidaknya sky bridge merupakan kebijakan dari Pemko Medan. PT KAI tidak ikut di dalamnya. “Sky bridge itu kewenangan Pemko Medan, tergantung mereka untuk operasionalnya bukan PT KAI,” ujarnya.

Ilud menyatakan, apabila Pemko Medan ingin mengoperasionalkan sky bridge maka PT KAI dengan senang hati akan membuka pintu yang menghubungkan ke stasiun. “Semua tergantung Pemko Medan,” pungkasnya. (ris)

Triadi wibowo/Sumut Pos
SKY BRIDGE: Kondisi Sky Bride yang berada di Jalan Stasiun Besar KA Medan. Bangunan ini terbengkalai karna tidak kunjung di operasikan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bertahun-tahun Sky Bridge yang menghubungkan Lapangan Merdeka Medan dengan Stasiun Besar Kereta Api Medan dibiarkan terbengkalai. Bangunan yang menghabiskan dana APBD Kota Medan senilai Rp35 miliar lebih ini, kini dijadikan tempat menyimpan gerobak pedagang.

Sekretaris Komisi D DPRD Medan, Ilhamsyah mengatakan, terbengkalainya sky bridge ini karena Pemko Medan dan PT KAI sama-sama saling menunggu. “PT KAI menunggu kesiapan Pemko Medan untuk membuka dan mengoperasikan Sky Bridge. Sedangkan Pemko Medan menunggu PT KAI menyelesaikan proyek double track,” ujar Ilhamsyah, baru-baru ini.

Menurut dia, walau masih menunggu, Pemko Medan tetap harus melakukan perawatan terhadap proyek yang sudah selesai dibangun pada Desember 2014 lalu itu. Jangan sampai sky bridge terlalu lama dibiarkan terbengkalai seperti sekarang ini. “Paling tidak ada perawatan, jangan dibiarkan seperti itu. Jadi, nanti ketika PT KAI sudah selesai maka tinggal dipergunakan saja. Jangan pula seolah-olah dibuat baru lagi,” ucapnya.

Dikatakan Ilhamsyah, masyarakat diminta mendukung program Pemko Medan ini, termasuk parkir sky bridge yang telah dibuka. Artinya, masyarakat jangan ada lagi parkir kendaraan di depan stasiun. “Kita berharap ada keterbukaan Pemko Medan dalam persoalan ini. Bahkan, kalau bisa gandeng pihak ketiga (swasta) untuk membuat lahan parkir baru di bawah Lapangan Merdeka (basement). Jadi, digali lalu dibuat parkir seperti di Malaysia. Apabila bisa terwujud, tentu semakin modern Kota Medan ini nantinya,” tuturnya.

Dia menambahkan, untuk ke depan hendaknya dibuat regulasi baru, misalnya peraturan daerah (perda) di kawasan Lapangan Merdeka. Konsepnya, tentu saling mendukung antara eksekutif dan legislatif demi pembangunan kota ini. “Dibuatlah perda khusus tentang kawasan Lapangan Merdeka. Konsepnya seperti apa, yang pasti bertujuan untuk pembangunan kota,” tukasnya.

Sementara, Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Ilud Siregar mengaku, difungsikan atau tidaknya sky bridge merupakan kebijakan dari Pemko Medan. PT KAI tidak ikut di dalamnya. “Sky bridge itu kewenangan Pemko Medan, tergantung mereka untuk operasionalnya bukan PT KAI,” ujarnya.

Ilud menyatakan, apabila Pemko Medan ingin mengoperasionalkan sky bridge maka PT KAI dengan senang hati akan membuka pintu yang menghubungkan ke stasiun. “Semua tergantung Pemko Medan,” pungkasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/