28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sketchers Dokumentasikan Pelabuhan Belawan, Bakal Dipamerkan di Museum Perkebunan Indonesia

MENGGAMBAR:
Sketchers Medan menggambar sketsa aktivitas kepelabuhanan di BICT pada Sabtu (9/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Urban Sketchers melalui Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mendokumentasikan Pelabuhan Belawan di Belawan International Container Terminal (BICT).

Dokumentasi corak atau wajah Pelabuhan Belawan sebagai refrensi untuk perbandingan di masa lampau dan sekarang untuk dipamerkan di Musperin.

Direktur Eksekutif Museum Perkebunan Indonesia (Musperin), Sri Hartini, mengatakan, kedatangan Urban Sketchers Medan ke BICT bertujuan untuk melengkapi koleksi dan tata pamer yang berkaitan dengan infrastruktur masa lalu dan masa depan.

“Pada Abad ke-18 dan 19, komoditas perkebunan dikirimkan melalui Pelabuhan Belawan, sehingga Pelabuhan Belawan menjadi salah satu tempat yang bersejarah bagi roda perekonomian Sumatera Utara,” katanya, Senin (11/3).

Sketsa wajah pelabuhan, lanjut Sri Hartini, tidak hanya memamerkan dokumentasi masa lalu, tapi disajikan dengan perbandingan pelabuhan masa depan atau sekarang.

“Makanya, kami inginn

mendokumentasikan BICT sebagai modernisasi aktivitas kepelabuhanan di Belawan. Dokumentasi berupa sketsa nantinya akan dipamerkan di Museprin,” terang Sri Hartini.

Assisten Menejer SDM dan Hukum BICT, Tengku Irfansyah menyambut kedatangan Musperin bersama Urban Sketchers Medan dengan melakukan pemutaran video profil BICT untuk memberikan gambaran tentang bisnis dan operasional BICT yang nantinya akan disketsa.

“BICT merupakan cabang Pelindo 1 yang lokasinya di Gabion, Belawan. BICT menyediakan jasa pelayanan bongkar muat peti kemas yang melayani kegiatan ekspor impor internasional,” jelas Irfansyah.

Rombongan Urban Sketchers Medan dipandu Irfansyah diajak ke dermaga dan container yard BICT dengan menggunakan Alat pelindung Diri (APD) sebagai penerapan prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diterapkan di Pelindo 1.

Dengan pendampingan itu, komunitas sketsa menggambarkan aktivitas kepelabuhanan yang sedang berlangsung di areal Control Room BICT.

Koordinator Urban Sketchers Medan, Yulianto mengungkapkan, mereka adalah komunitas global di Indonesia. Untuk di Medan komunitas Urban Sketchers tergolong muda karena baru didirikan tahun 2017.

“Kami berterima kasih diberi kesempatan untuk mengunjungi pelabuhan dan membuat sketsa di BICT. Semoga komunitas sketchers ini bisa terus bekerja sama dengan Pelindo 1 untuk merekam jejak sejarah pelabuhan yang ada di Kota Medan,” ucapnya.

VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami menambahkan, pihaknya membuka bagi kalangan melakukan kegiatan positif di Pelabuhan Belawan.

“Kegiatan membuat sketsa pelabuhan yang dilakukan oleh Urban Sketchers Medan merupakan kegiatan positif. Hasil sketsa yang dibuat ini akan dipamerkan untuk masyarakat umum. Diharapkan menjadi sarana edukasi tentang pentingnya peran pelabuhan di dunia maritim dalam meningkatkan perekonomian nasional,” pungkas Fiona. (fac/ila)

MENGGAMBAR:
Sketchers Medan menggambar sketsa aktivitas kepelabuhanan di BICT pada Sabtu (9/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Urban Sketchers melalui Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mendokumentasikan Pelabuhan Belawan di Belawan International Container Terminal (BICT).

Dokumentasi corak atau wajah Pelabuhan Belawan sebagai refrensi untuk perbandingan di masa lampau dan sekarang untuk dipamerkan di Musperin.

Direktur Eksekutif Museum Perkebunan Indonesia (Musperin), Sri Hartini, mengatakan, kedatangan Urban Sketchers Medan ke BICT bertujuan untuk melengkapi koleksi dan tata pamer yang berkaitan dengan infrastruktur masa lalu dan masa depan.

“Pada Abad ke-18 dan 19, komoditas perkebunan dikirimkan melalui Pelabuhan Belawan, sehingga Pelabuhan Belawan menjadi salah satu tempat yang bersejarah bagi roda perekonomian Sumatera Utara,” katanya, Senin (11/3).

Sketsa wajah pelabuhan, lanjut Sri Hartini, tidak hanya memamerkan dokumentasi masa lalu, tapi disajikan dengan perbandingan pelabuhan masa depan atau sekarang.

“Makanya, kami inginn

mendokumentasikan BICT sebagai modernisasi aktivitas kepelabuhanan di Belawan. Dokumentasi berupa sketsa nantinya akan dipamerkan di Museprin,” terang Sri Hartini.

Assisten Menejer SDM dan Hukum BICT, Tengku Irfansyah menyambut kedatangan Musperin bersama Urban Sketchers Medan dengan melakukan pemutaran video profil BICT untuk memberikan gambaran tentang bisnis dan operasional BICT yang nantinya akan disketsa.

“BICT merupakan cabang Pelindo 1 yang lokasinya di Gabion, Belawan. BICT menyediakan jasa pelayanan bongkar muat peti kemas yang melayani kegiatan ekspor impor internasional,” jelas Irfansyah.

Rombongan Urban Sketchers Medan dipandu Irfansyah diajak ke dermaga dan container yard BICT dengan menggunakan Alat pelindung Diri (APD) sebagai penerapan prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diterapkan di Pelindo 1.

Dengan pendampingan itu, komunitas sketsa menggambarkan aktivitas kepelabuhanan yang sedang berlangsung di areal Control Room BICT.

Koordinator Urban Sketchers Medan, Yulianto mengungkapkan, mereka adalah komunitas global di Indonesia. Untuk di Medan komunitas Urban Sketchers tergolong muda karena baru didirikan tahun 2017.

“Kami berterima kasih diberi kesempatan untuk mengunjungi pelabuhan dan membuat sketsa di BICT. Semoga komunitas sketchers ini bisa terus bekerja sama dengan Pelindo 1 untuk merekam jejak sejarah pelabuhan yang ada di Kota Medan,” ucapnya.

VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami menambahkan, pihaknya membuka bagi kalangan melakukan kegiatan positif di Pelabuhan Belawan.

“Kegiatan membuat sketsa pelabuhan yang dilakukan oleh Urban Sketchers Medan merupakan kegiatan positif. Hasil sketsa yang dibuat ini akan dipamerkan untuk masyarakat umum. Diharapkan menjadi sarana edukasi tentang pentingnya peran pelabuhan di dunia maritim dalam meningkatkan perekonomian nasional,” pungkas Fiona. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/