29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Ribuan Suporter PSMS Mengamuk

AMINOER RASYID/SUMUT POS Aparat kepolisian berupaya menghalau para suporter PSMS Medan yang mengamuk saat usai pertandingan laga antara PSMS Medan melawan Pro Duta Fc di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/5). Dalam aksi anarkis para pendukung Ayam Kinantan, satu bus transport Pro Duta Fc rusak dilempar batu.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
Aparat kepolisian berupaya menghalau para suporter PSMS Medan yang mengamuk saat usai pertandingan laga antara PSMS Medan melawan Pro Duta Fc di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/5). Dalam aksi anarkis para pendukung Ayam Kinantan, satu bus transport Pro Duta Fc rusak dilempar batu.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertandingan antara PSMS Medan melawan Pro Duta dalam lanjutan Divisi Utama (DU) 2014, diwarnai perkelahian antar pemain. Di menit ke 68 kedua tim saling adu pukul di tengah lapangan, Stadion Teladan Medan, hingga memicu kemarahan ribuan suporter PSMS, Sabtu (10/5).

Alhasil, salah satu pemain Pro Duta, Rahmad Hidayat menderita luka di kepalanya. Pihak pengawasan pertandingan lantas menunda pertandingan, dan akan kembali digelar Minggu (11/5) pukul 08.00 Wib.

Partai lanjutan tersebut sejak awal sudah diprediksikan akan memainkan tensi tinggi. Mengingat klub berjulukan Ayam Kinantan ini dengan nyaman di posisi juru kunci yang masih mengantongi nilai empat dari lima pertandingan. Sedangkan klub berjulukan Kuda Pegasus tersebut mengantongi delapan poin dari lima pertandingan. Secara otomatis untuk mendongkrak posisi itu, anak asuh Kustiono ini tak mau menyiakan mengambil poin penuh pada laga kandang ini.

Pada babak pertama perandingan itu sudah syarat tensi tinggi. Kedua tim tampil menyerang. Namun, usaha yang dilakukan kedua tim itu belum berbuahkan hasil maksimal. Dalam kondisi panas wasit asal Sigli, Muhammad Yunus itu mengeluarkan dua kartu kuning untuk kedua tim yakni Rahmad dari pemain Pro Duta dan Haris Abdiyansyah Nst, pemain PSMS.

Paruh kedua tempo permainan mulai tinggi. Pada menit ke 68 Pemain PSMS, Bambang Suprapto dilanggar oleh Rahmad Hidayat. Tak senang atas pelanggaran tersebut. Kaptain PSMS Medan, Enjang Rohiman menghampiri kedua pemain. Namun, kedatangan itu bukan malah melerai, melainkan tolak-tolakan dengan Rahmad. Akibat dorongan keras Rahmad, Enjang langsung terjatuh. Tak lama pemain kedua tim ikut menghampiri pula.

Dalam durasi sekitar 25 detik itu, pemain mulai terprovokasi. Kedua kaptain mulai terpancing emosi. Tak lama, Kiper Pro Duta, Yudha Andika tertangkap kamera memukul wajah Sutrisno. Kedua tim dan official semakin pecah untuk masuk ke lapangan. Tak lama Rahmad Hidayat menerjang pemain PSMS. Namun, terjangan itu malah membuat Ramad terjatuh dan pemain PSMS menginjak kepalannya. Luka di kepala pun tak dapat terhidarkan lagi.

Melihat kedua tim saling bersitegang di tengah lapangan, suporter yang diperkirakan mencapai 500 orang itu pun kian marah. Pagar yang tingginya sekitar enam meter itu pun mulai dipanjati. Pihak pengamanan yang terdiri dari Polsi, TNI dan lainnya langsung menjaga. Tak berhasil memajat pagar pengaman, suporter tak putus asa.

Suporter yang banyak duduk di sebelah selatan Teladan ini berhasil masuk ke lapangan. Pihak keamanan tak kuasa menjaga keamanan, alhasil pintu keamanan tersebut jebol dibuat suporter. Tim Pro Duta berserta oficial langsung masuk ke kamar ganti pemain. Pintu yang terbuat dari besi itu langsung ditutup rapat oleh pihak keamanan untuk menjaga tim Pro Duta.

Tak lama, suporeter beralih keluar. Beberapa suporter mulai melempari dan memukul bus pemain Pro Duta. Mereka secara bergantian berupaya mengancurkan bus tersebut. Akibatnya, kaca depan dan sebagian samping mobil ini pecah. Pihak keamanan langsung membubarkan suporter dari dalam lapangan.

Suporter pun berbondong-bondong kembali ke tribun dan sebagian sudah keluar takut terjadi kerusuhan lebih besar lagi. Lebih dari satu jam tim Pro Duta terkurung di dalam kamar ganti tersebut.

Setelah habis adzan magrib, terlihat mulai tenang. Tim Pro Duta mulai keluar dari dalam kamar ganti tersebut. Puluhan pihak keamanan langsung menggiring tim ini ke dalam bus. Diluar stadion, ratusan suporter PSMS itu sudah berjaga-jaga. Namun, pihak keamanan sangat intens menjaga kemanan.

Pengawas Pertandingan, Ilyas Muhammad mengatakan pihak keamanan dianggap kurang siap untuk mengamankan partai besar ini. Pasalnya, pihak pertandingan hanya menyediakan sekitar 70 pihak keamanan, padahal suporter yang datang sekitar 1000 orang. “Secepatnya kita akan laporkan ini kepada PSSI, hasil apa yang akan dibuat untuk kedua tim. Sementara pemain yang memukul, akan dilaporkan oleh komisi displin PSSI,” ujarnya.

Sambungnya, pertandingan rencananya akan dilangsungkan, Minggu (11/5) pukul 08.00 WIB tanpa suporter. “Kita berharap akan ada penambahanan pihak keamanan. Karena gak mau lagi kecolongan,” katanya.

Ceo Pro Duta, Wahyu Wahab sangat kecewa dengan kerusuhan ini, karena merugikan timnya. Apalagi, waktu akan terbuang karena ada pertandingan ulang. “Kami kecewa dengan kejadian ini, apalagi pemain kami ada yang cedera (Rahmad,Red). Saya tau PSMS dibawah tekanan,” katanya.

Apalagi ini terkait pada PSMS yang berada dijuru kunci. Selain itu, pada faktor pemain yang masih menyendat gajinya. Wahyu menilai pasti psikologi pemain akan terganggu. “Bilang itu sama Indra permainan bola itu orang yang banyak uang, kalau nggak ada uang nggak usah main bola,” katanya.

Terpisah, Ceo PSMS Medan, Sunardi A membenarkan pihak keamanan hanya sekitar 70 orang. Ini mengingat dari hasil pertandingan yang sebelumnya suporter tidak banyak dan masih dapat dijaga. “Tapi, kami tak bisa menyangka ada ribuan suporter yang datang ke stadion ini,” ujarnya.

Katanya, kejadian ini seluruhnya akan diserahkan oleh pihak PSSI dan keamanan. Pasalnya, pihak manajemen pun merasa kecewa karena pertandingan gagal dan ditunda. “Ya, kita sudah menghabiskan puluhan juta. Tapi, pertandingan ini gagal,” katanya. (ban/smg/bd)

AMINOER RASYID/SUMUT POS Aparat kepolisian berupaya menghalau para suporter PSMS Medan yang mengamuk saat usai pertandingan laga antara PSMS Medan melawan Pro Duta Fc di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/5). Dalam aksi anarkis para pendukung Ayam Kinantan, satu bus transport Pro Duta Fc rusak dilempar batu.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
Aparat kepolisian berupaya menghalau para suporter PSMS Medan yang mengamuk saat usai pertandingan laga antara PSMS Medan melawan Pro Duta Fc di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/5). Dalam aksi anarkis para pendukung Ayam Kinantan, satu bus transport Pro Duta Fc rusak dilempar batu.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertandingan antara PSMS Medan melawan Pro Duta dalam lanjutan Divisi Utama (DU) 2014, diwarnai perkelahian antar pemain. Di menit ke 68 kedua tim saling adu pukul di tengah lapangan, Stadion Teladan Medan, hingga memicu kemarahan ribuan suporter PSMS, Sabtu (10/5).

Alhasil, salah satu pemain Pro Duta, Rahmad Hidayat menderita luka di kepalanya. Pihak pengawasan pertandingan lantas menunda pertandingan, dan akan kembali digelar Minggu (11/5) pukul 08.00 Wib.

Partai lanjutan tersebut sejak awal sudah diprediksikan akan memainkan tensi tinggi. Mengingat klub berjulukan Ayam Kinantan ini dengan nyaman di posisi juru kunci yang masih mengantongi nilai empat dari lima pertandingan. Sedangkan klub berjulukan Kuda Pegasus tersebut mengantongi delapan poin dari lima pertandingan. Secara otomatis untuk mendongkrak posisi itu, anak asuh Kustiono ini tak mau menyiakan mengambil poin penuh pada laga kandang ini.

Pada babak pertama perandingan itu sudah syarat tensi tinggi. Kedua tim tampil menyerang. Namun, usaha yang dilakukan kedua tim itu belum berbuahkan hasil maksimal. Dalam kondisi panas wasit asal Sigli, Muhammad Yunus itu mengeluarkan dua kartu kuning untuk kedua tim yakni Rahmad dari pemain Pro Duta dan Haris Abdiyansyah Nst, pemain PSMS.

Paruh kedua tempo permainan mulai tinggi. Pada menit ke 68 Pemain PSMS, Bambang Suprapto dilanggar oleh Rahmad Hidayat. Tak senang atas pelanggaran tersebut. Kaptain PSMS Medan, Enjang Rohiman menghampiri kedua pemain. Namun, kedatangan itu bukan malah melerai, melainkan tolak-tolakan dengan Rahmad. Akibat dorongan keras Rahmad, Enjang langsung terjatuh. Tak lama pemain kedua tim ikut menghampiri pula.

Dalam durasi sekitar 25 detik itu, pemain mulai terprovokasi. Kedua kaptain mulai terpancing emosi. Tak lama, Kiper Pro Duta, Yudha Andika tertangkap kamera memukul wajah Sutrisno. Kedua tim dan official semakin pecah untuk masuk ke lapangan. Tak lama Rahmad Hidayat menerjang pemain PSMS. Namun, terjangan itu malah membuat Ramad terjatuh dan pemain PSMS menginjak kepalannya. Luka di kepala pun tak dapat terhidarkan lagi.

Melihat kedua tim saling bersitegang di tengah lapangan, suporter yang diperkirakan mencapai 500 orang itu pun kian marah. Pagar yang tingginya sekitar enam meter itu pun mulai dipanjati. Pihak pengamanan yang terdiri dari Polsi, TNI dan lainnya langsung menjaga. Tak berhasil memajat pagar pengaman, suporter tak putus asa.

Suporter yang banyak duduk di sebelah selatan Teladan ini berhasil masuk ke lapangan. Pihak keamanan tak kuasa menjaga keamanan, alhasil pintu keamanan tersebut jebol dibuat suporter. Tim Pro Duta berserta oficial langsung masuk ke kamar ganti pemain. Pintu yang terbuat dari besi itu langsung ditutup rapat oleh pihak keamanan untuk menjaga tim Pro Duta.

Tak lama, suporeter beralih keluar. Beberapa suporter mulai melempari dan memukul bus pemain Pro Duta. Mereka secara bergantian berupaya mengancurkan bus tersebut. Akibatnya, kaca depan dan sebagian samping mobil ini pecah. Pihak keamanan langsung membubarkan suporter dari dalam lapangan.

Suporter pun berbondong-bondong kembali ke tribun dan sebagian sudah keluar takut terjadi kerusuhan lebih besar lagi. Lebih dari satu jam tim Pro Duta terkurung di dalam kamar ganti tersebut.

Setelah habis adzan magrib, terlihat mulai tenang. Tim Pro Duta mulai keluar dari dalam kamar ganti tersebut. Puluhan pihak keamanan langsung menggiring tim ini ke dalam bus. Diluar stadion, ratusan suporter PSMS itu sudah berjaga-jaga. Namun, pihak keamanan sangat intens menjaga kemanan.

Pengawas Pertandingan, Ilyas Muhammad mengatakan pihak keamanan dianggap kurang siap untuk mengamankan partai besar ini. Pasalnya, pihak pertandingan hanya menyediakan sekitar 70 pihak keamanan, padahal suporter yang datang sekitar 1000 orang. “Secepatnya kita akan laporkan ini kepada PSSI, hasil apa yang akan dibuat untuk kedua tim. Sementara pemain yang memukul, akan dilaporkan oleh komisi displin PSSI,” ujarnya.

Sambungnya, pertandingan rencananya akan dilangsungkan, Minggu (11/5) pukul 08.00 WIB tanpa suporter. “Kita berharap akan ada penambahanan pihak keamanan. Karena gak mau lagi kecolongan,” katanya.

Ceo Pro Duta, Wahyu Wahab sangat kecewa dengan kerusuhan ini, karena merugikan timnya. Apalagi, waktu akan terbuang karena ada pertandingan ulang. “Kami kecewa dengan kejadian ini, apalagi pemain kami ada yang cedera (Rahmad,Red). Saya tau PSMS dibawah tekanan,” katanya.

Apalagi ini terkait pada PSMS yang berada dijuru kunci. Selain itu, pada faktor pemain yang masih menyendat gajinya. Wahyu menilai pasti psikologi pemain akan terganggu. “Bilang itu sama Indra permainan bola itu orang yang banyak uang, kalau nggak ada uang nggak usah main bola,” katanya.

Terpisah, Ceo PSMS Medan, Sunardi A membenarkan pihak keamanan hanya sekitar 70 orang. Ini mengingat dari hasil pertandingan yang sebelumnya suporter tidak banyak dan masih dapat dijaga. “Tapi, kami tak bisa menyangka ada ribuan suporter yang datang ke stadion ini,” ujarnya.

Katanya, kejadian ini seluruhnya akan diserahkan oleh pihak PSSI dan keamanan. Pasalnya, pihak manajemen pun merasa kecewa karena pertandingan gagal dan ditunda. “Ya, kita sudah menghabiskan puluhan juta. Tapi, pertandingan ini gagal,” katanya. (ban/smg/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru