26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Syaf Siapkan SK, Leo Tak Level

Logo Golkar
Logo Golkar

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Panasnya konflik di internal Partai Golkar Sumut diwarnai celetukan-celetukan nyinyir. Aksi ‘berbalas pantun’ dipertontonkan Ketua DPD Golkar Medan versi ABurizal Bakrie, HM Syaf Lubis dan Jubir DPP kubu Agung Laksono, Leo Nababan.

Kemarin Syaf mengaku telah menyiapkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Leo sebagai ketua ranting. Di sisi lain, Leo malah menganggap Syaf adalah sosok yang tak level baginya.

“Saya kasih pilihan, mau Ketua Pimpinan Partai Golkar Kelurahan Pangkalan Mansyur atau Kesawan, SK sudah saya siapkan tinggal penomoran saja,” kata Syaf Lubis saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar Medan, Senin (11/5).

Dia menyampaikan, Ketua Pimpinan Partai Golkar.

Kelurahan Pangkalan Mansyur, Ponidi dan Ketua Pimpinan Partai Golkar Kelurahan Kesawan Marzuki Piliang sudah bersedia memberikan jabatannya kepada Leo Nababan.

“Saya sudah panggil dua ketua, keduanya ikhlas kalau memberikan jabatan ke Leo Nababan. Karena Leo Nababan sangat bernafsu jadi ketua Partai Golkar di Sumut,” ucapnya diamini Ketua Penjaringan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Nanda Ramli didampingi Sekretaris Penjaringan Ferdinad Lumbantobing dan Bendahara Penjaringan Beni Parlaungan Rambe SH.

Syaf menambahkan, apapun yang disampaikan Leo Nababan tentang Partai Golkar, tak akan bisa diterima seluruh pengurus Partai Golkar Kota Medan dan para pengurus kecamatan serta kelurahan. Pasalnya, Leo Nababan tak pernah bertarung menjadi ketua di Sumut.

“Kalau mau jadi ketua, bertarung dulu. Jangan asal rebut saja, bila mau penunjukkan ya saya kasih ke pengurus di kelurahan,” sebutnya didampingi 7 Anggota DPRD Medan, Nanda Ramli, Ilhamsyah, Modesta Marpaung, Sabar Syamsurya Sitepu, Adlin Tambunan, dan Mulia Asri Rambe.

Dia menyebutkan, pengurus Partai Golkar di Kota Medan tak akan main-main dalam mengelola partai, beda dengan Leo Nababan yang tiga kali maju dimulai jabatan Ketum Akbar Tanjung hingga Aburizal Bakrie selalu kalah saat maju menjadi anggota DPR RI.

“Jadi beda dengan mengelola partai dengan jenjang pendidikan, setinggi apapun pendidikan tak serta merta bisa memajukan partai. Ini bicara kepemimpinan, pemimpin sejati itu dipilih bukan merebut. Saya dan Ajib Shah itu ketua yang dipilih,” ucapnya.

Syaf menyatakan, bila Leo Nababan benar-benar Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, silahkan berkantor di kantor DPD Partai Golkar Sumut. Tapi, sampai saat ini Leo Nababan tak pernah berkantor di kantor Partai Golkar Sumut di Jalan Wahid Hasyim. “Ini Partai Golkar punya mekanisme, bukan partai asal-asal tunjuk saja. Saya dan Ajib Shah itu memimpin berdasarkan pilihan pengurus, bukan macam Leo berharap penunjukkan,” sebutnya.

Bila ingin ditunjuk, Ketua Partai Golkar Kesawan Marzuki Piliang mengaku siap memberikan jabatannya khusus kepada Leo Nababan. “Saya siap hari ini diganti dengan Leo Nababan jadi ketua pimpinan Partai Golkar kelurahan,” katanya diamini Ponidi yang juga siap diganti.

Lalu, apa tanggapan Leo? Ketika dikonfirmasi di Jakarta, Leo langsung ngakak. Dia pun melakukan serangan balik dengan meragukan pendidikan Syaf. Leo mengaku sebenarnya tidak selevel untuk menanggapi pernyataan Syaf.

“Mudah-mudahan, dia (Syaf Lubis) itu lulusan Harvard University atau Sorbonne University, biar selevel,” ujar Leo sambil ngakak, kemarin (11/5).

Leo yang juga Plt Ketua DPD Golkar Sumut itu mengaku sudah mengetahui pernyataan Syaf di media massa, berdasar laporan kawannya dari Medan.  “Saya ini tamatan Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional), sembilan bulan saya belajar di Lemhanas, belajar tentang tata negara. Saya juga insinyur dari Undip, Semarang. Kalau yang bicara (Syaf Lubis, red) itu tamatan mana? Ya mudah-mudahan dari Harvard University,” kata staf khusus menkokesra saat dijabat Agung Laksono itu, lagi-lagi sembari tertawa ngakak. (ril/sam/rbb)

Logo Golkar
Logo Golkar

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Panasnya konflik di internal Partai Golkar Sumut diwarnai celetukan-celetukan nyinyir. Aksi ‘berbalas pantun’ dipertontonkan Ketua DPD Golkar Medan versi ABurizal Bakrie, HM Syaf Lubis dan Jubir DPP kubu Agung Laksono, Leo Nababan.

Kemarin Syaf mengaku telah menyiapkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Leo sebagai ketua ranting. Di sisi lain, Leo malah menganggap Syaf adalah sosok yang tak level baginya.

“Saya kasih pilihan, mau Ketua Pimpinan Partai Golkar Kelurahan Pangkalan Mansyur atau Kesawan, SK sudah saya siapkan tinggal penomoran saja,” kata Syaf Lubis saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar Medan, Senin (11/5).

Dia menyampaikan, Ketua Pimpinan Partai Golkar.

Kelurahan Pangkalan Mansyur, Ponidi dan Ketua Pimpinan Partai Golkar Kelurahan Kesawan Marzuki Piliang sudah bersedia memberikan jabatannya kepada Leo Nababan.

“Saya sudah panggil dua ketua, keduanya ikhlas kalau memberikan jabatan ke Leo Nababan. Karena Leo Nababan sangat bernafsu jadi ketua Partai Golkar di Sumut,” ucapnya diamini Ketua Penjaringan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Nanda Ramli didampingi Sekretaris Penjaringan Ferdinad Lumbantobing dan Bendahara Penjaringan Beni Parlaungan Rambe SH.

Syaf menambahkan, apapun yang disampaikan Leo Nababan tentang Partai Golkar, tak akan bisa diterima seluruh pengurus Partai Golkar Kota Medan dan para pengurus kecamatan serta kelurahan. Pasalnya, Leo Nababan tak pernah bertarung menjadi ketua di Sumut.

“Kalau mau jadi ketua, bertarung dulu. Jangan asal rebut saja, bila mau penunjukkan ya saya kasih ke pengurus di kelurahan,” sebutnya didampingi 7 Anggota DPRD Medan, Nanda Ramli, Ilhamsyah, Modesta Marpaung, Sabar Syamsurya Sitepu, Adlin Tambunan, dan Mulia Asri Rambe.

Dia menyebutkan, pengurus Partai Golkar di Kota Medan tak akan main-main dalam mengelola partai, beda dengan Leo Nababan yang tiga kali maju dimulai jabatan Ketum Akbar Tanjung hingga Aburizal Bakrie selalu kalah saat maju menjadi anggota DPR RI.

“Jadi beda dengan mengelola partai dengan jenjang pendidikan, setinggi apapun pendidikan tak serta merta bisa memajukan partai. Ini bicara kepemimpinan, pemimpin sejati itu dipilih bukan merebut. Saya dan Ajib Shah itu ketua yang dipilih,” ucapnya.

Syaf menyatakan, bila Leo Nababan benar-benar Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, silahkan berkantor di kantor DPD Partai Golkar Sumut. Tapi, sampai saat ini Leo Nababan tak pernah berkantor di kantor Partai Golkar Sumut di Jalan Wahid Hasyim. “Ini Partai Golkar punya mekanisme, bukan partai asal-asal tunjuk saja. Saya dan Ajib Shah itu memimpin berdasarkan pilihan pengurus, bukan macam Leo berharap penunjukkan,” sebutnya.

Bila ingin ditunjuk, Ketua Partai Golkar Kesawan Marzuki Piliang mengaku siap memberikan jabatannya khusus kepada Leo Nababan. “Saya siap hari ini diganti dengan Leo Nababan jadi ketua pimpinan Partai Golkar kelurahan,” katanya diamini Ponidi yang juga siap diganti.

Lalu, apa tanggapan Leo? Ketika dikonfirmasi di Jakarta, Leo langsung ngakak. Dia pun melakukan serangan balik dengan meragukan pendidikan Syaf. Leo mengaku sebenarnya tidak selevel untuk menanggapi pernyataan Syaf.

“Mudah-mudahan, dia (Syaf Lubis) itu lulusan Harvard University atau Sorbonne University, biar selevel,” ujar Leo sambil ngakak, kemarin (11/5).

Leo yang juga Plt Ketua DPD Golkar Sumut itu mengaku sudah mengetahui pernyataan Syaf di media massa, berdasar laporan kawannya dari Medan.  “Saya ini tamatan Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional), sembilan bulan saya belajar di Lemhanas, belajar tentang tata negara. Saya juga insinyur dari Undip, Semarang. Kalau yang bicara (Syaf Lubis, red) itu tamatan mana? Ya mudah-mudahan dari Harvard University,” kata staf khusus menkokesra saat dijabat Agung Laksono itu, lagi-lagi sembari tertawa ngakak. (ril/sam/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/