29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pemain PSMS Disangka Napi Kabur

Kejadian kebakaran di LP Tanjung Gusta yang menyebabkan kaburnya para tahanan, Kamis (11/7) kemarin menarik perhatian warga sekitar. Tak terkecuali Luis Irsandi, pemain muda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Pemain yang tinggal di daerah sekitar LP itu pun ikut bersama ratusan warga lainnya melihat ke tempat kejadian. Namun nasib sial justru dialami pemain berusia 21 tahun itu.

Karena kondisi panik mencari para narapidana yang kaburn Luis justru disangka salah satu dari tahanan yang kabur. Hal itu diketahui dari rekan satu timnya, Jecky Pasarella yang membuat status bbm. “Ala mak. Betul-betul diangkat si kribo. Pemain PSMS itu pak” begitu status Jecky.

“Iya dia lagi liat kebakaran di Tanjung Gusta. Kebetulan dia warga sekitar sana. Tapi dia malah dikira napi kabur,” ujar Jecky saat dihubungi kemarin.
Luis sendiri saat dikonfirmasi  menceritakan kejadian itu dengan geli sekaligus heran. “Iya bang. Aku cuma mau nengok kebakaran karena di sekitar rumahku. Tapi orang ini salah paham. Dikiranya aku napi yang kabur. Gara-gara aku katanya pakai celana ponggol. Hahaha,” ujarnya.

Luis sempat digeledah dan dirangkul oleh pihak kepolisian. Syukurnya pemain berambut kribo ini tidak sempat diangkut ke Mapolresta Medan. Itu setelah Luis menunjukkan KTP dan data diri lainnya.  “Sempat dirangkul dan digeledah juga. Tapi enggaklah sampai diangkut. Aku sudah tunjukkan data diri lengkap dan akhirnya dilepaskan. Sudah aman sekarang bang,” katanya.

Sementara itu, sejumlah orang yang mengaku memiliki anggota keluarga yang menghuni Lapas beramai-ramai mendatangi Lapas. Mereka mengaku mendapat kabar kejadian, melalui anggota keluarga mereka yang ada di dalam lapas. Atas informasi itu, mereka mengaku khawatir dengan kondisi dan keadaan anggota keluarga mereka yang ada di dalam Lapas. Seperti pengakuan Rahamah (43) warga Klumpang.

Wanita 3 anak itu mengaku kalau mendapat kabar dari suaminya bernama Zul yang sudah 2 tahun menghuni lapas terlibat kasus narkoba.

Saat disinggung soal kejadian, wanita yang bekerja sebagai penjual manisan itu mengaku kalau pukul 17.00 WIB, dirinya masih mengunjungi suaminya untuk mengantarkan hidangan berbukan puasa. Namun, saat itu, Rahma mengaku kalau dirinya tidak melihat keributan yang terjadi di dalam Lapas. Meski demilkian, Rahma tidak menampik kalau dalam kunjungannya itu, situasi di dalam lapas, berbeda dari biasanya.

“ Memang suami saya sempat bilang kalau akan ada sesuatu terjadi. Namun, suami saya suruh saya tenang dan tetap berdoa. Setelah buka, saya tidak enak hati dan saya telepon lagi suami saya. Barulah diceritakannya kejadian di dalam. Saat itu, saya ingatkan suami saya untuk tidak melarikan diri, “ ungkap Rahma pada Sumut Pos.

selain Rahma, seorang wanita berjilbab dan berkacamata juga mengaku kalau dirinya mendapat telepon dari anaknya yang juga menjadi salah seorang penghuni lapas.  “ Begitu saya lihat situasi ini, saya semakin panik dan takut dengan keadaan anak saya. Tapi tadi sempat saya ditelepon yang mengaku anak saya yang mengatakan kalau anak saya sudah berada di rumah. Oleh karena itu, saya suruh anak saya bertahan di rumah kami saja, “ ungkap wanita yang mengaku tinggal di kawasan Klumpang yang enggan menyebut namanya itu pada Sumut Pos. (don/mag-10)

Kejadian kebakaran di LP Tanjung Gusta yang menyebabkan kaburnya para tahanan, Kamis (11/7) kemarin menarik perhatian warga sekitar. Tak terkecuali Luis Irsandi, pemain muda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Pemain yang tinggal di daerah sekitar LP itu pun ikut bersama ratusan warga lainnya melihat ke tempat kejadian. Namun nasib sial justru dialami pemain berusia 21 tahun itu.

Karena kondisi panik mencari para narapidana yang kaburn Luis justru disangka salah satu dari tahanan yang kabur. Hal itu diketahui dari rekan satu timnya, Jecky Pasarella yang membuat status bbm. “Ala mak. Betul-betul diangkat si kribo. Pemain PSMS itu pak” begitu status Jecky.

“Iya dia lagi liat kebakaran di Tanjung Gusta. Kebetulan dia warga sekitar sana. Tapi dia malah dikira napi kabur,” ujar Jecky saat dihubungi kemarin.
Luis sendiri saat dikonfirmasi  menceritakan kejadian itu dengan geli sekaligus heran. “Iya bang. Aku cuma mau nengok kebakaran karena di sekitar rumahku. Tapi orang ini salah paham. Dikiranya aku napi yang kabur. Gara-gara aku katanya pakai celana ponggol. Hahaha,” ujarnya.

Luis sempat digeledah dan dirangkul oleh pihak kepolisian. Syukurnya pemain berambut kribo ini tidak sempat diangkut ke Mapolresta Medan. Itu setelah Luis menunjukkan KTP dan data diri lainnya.  “Sempat dirangkul dan digeledah juga. Tapi enggaklah sampai diangkut. Aku sudah tunjukkan data diri lengkap dan akhirnya dilepaskan. Sudah aman sekarang bang,” katanya.

Sementara itu, sejumlah orang yang mengaku memiliki anggota keluarga yang menghuni Lapas beramai-ramai mendatangi Lapas. Mereka mengaku mendapat kabar kejadian, melalui anggota keluarga mereka yang ada di dalam lapas. Atas informasi itu, mereka mengaku khawatir dengan kondisi dan keadaan anggota keluarga mereka yang ada di dalam Lapas. Seperti pengakuan Rahamah (43) warga Klumpang.

Wanita 3 anak itu mengaku kalau mendapat kabar dari suaminya bernama Zul yang sudah 2 tahun menghuni lapas terlibat kasus narkoba.

Saat disinggung soal kejadian, wanita yang bekerja sebagai penjual manisan itu mengaku kalau pukul 17.00 WIB, dirinya masih mengunjungi suaminya untuk mengantarkan hidangan berbukan puasa. Namun, saat itu, Rahma mengaku kalau dirinya tidak melihat keributan yang terjadi di dalam Lapas. Meski demilkian, Rahma tidak menampik kalau dalam kunjungannya itu, situasi di dalam lapas, berbeda dari biasanya.

“ Memang suami saya sempat bilang kalau akan ada sesuatu terjadi. Namun, suami saya suruh saya tenang dan tetap berdoa. Setelah buka, saya tidak enak hati dan saya telepon lagi suami saya. Barulah diceritakannya kejadian di dalam. Saat itu, saya ingatkan suami saya untuk tidak melarikan diri, “ ungkap Rahma pada Sumut Pos.

selain Rahma, seorang wanita berjilbab dan berkacamata juga mengaku kalau dirinya mendapat telepon dari anaknya yang juga menjadi salah seorang penghuni lapas.  “ Begitu saya lihat situasi ini, saya semakin panik dan takut dengan keadaan anak saya. Tapi tadi sempat saya ditelepon yang mengaku anak saya yang mengatakan kalau anak saya sudah berada di rumah. Oleh karena itu, saya suruh anak saya bertahan di rumah kami saja, “ ungkap wanita yang mengaku tinggal di kawasan Klumpang yang enggan menyebut namanya itu pada Sumut Pos. (don/mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/